18

1.8K 156 17
                                    

-

-

-

-

"Tineee...." panggil love kemudian ia membuka pintu kamar tine.

Love terdiam sebentar ketika melihat tine yang sudah rapi dengan seragamnya.

"Kau mau kemana? Kenapa memakai seragam?" Tanya love bingung. Seingatnya kemarin tine bilang ia akan pindah sekolah.

"Aku harus mengurus kepindahanku" ucap tine sambil memasukkan beberapa dokumen ke tasnya.

"Ahhhh... oh iya, kemana kau akan pindah?" Tanya love kemudian duduk di pinggiran tempat tidur.

"Kanada..." jawab tine hati-hati.

"Apaa??!!" Sentak love.

"Kanada? A..apa maksudmu tine?!" Tanya love yang masih belum memahami perkataan tine.

"Paman mew berjanji akan memindahkanku ke kanada dan dia akan membiayai semua keperluanku disana" ucap tine sambil melanjutkan kegiatannya.

"K..kau akan menuruti perkataannya?! Tine.... kau lupa? Dia telah membunuh ayah dan adikmu!!" Ucap love kesal mencoba menyadarkan tine.

"Lalu aku harus apa love?! Aku tidak punya kekuatan apapun untuk melakukan sesuatu! Dan aku... aku tidak ingin ada orang lain lagi yang menjadi korban.." ucap tine sedih.

"Lalu kalau kau menyerah seperti ini apakah paman mew akan berubah? Kau salah tine!! Dia tidak akan berubah sebelum sesuatu yang besar memukulnya!!" Ucap love.

"Tinee... kau masih punya ibu! Apa kau tega membiarkan ibumu tinggal bersama orang yang selama ini menusuknya dari belakang?!" Lanjut love.

"Paman tawan masih melanjutkan penyelidikannya. Dia akan melaporkan paman mew setelah semua bukti terkumpul. Kau hanya perlu menunggu tine. Tunggu sebentar, aku akan menghubungi paman tawan..." ucap love sambil membuka ponselnya.

"Lily...." ucap tine tiba-tiba sambil menahan tangan love yang hendak menghubungi paman tawan.

"Siapa itu?" Tanya love bingung.

"Dia... dia anak ibuku dengan paman mew" ucap tine menatap love sedih.

"A..pa?!" Sentak love kaget.

"Kalau paman mew tiba-tiba menghilang, bagaimana perasaannya love? Dia masih kecil. Dia belum tahu dan mengerti masalah yang terjadi. Aku... aku tidak ingin dia mengalami hal yang dulu aku alami. Kehilangan ayah diumur yang masih kecil" ucap tine sambil menunduk.

"Tinee.."

"Kau... kau selalu seperti itu. Kau selalu mendahulukan orang lain"

"Kavin! Tidak bisakah kali ini saja kau kembali menjadi kavin! Bukankah dulu kau orang yang keras. Kenapa sekarang kau lemah sekali!" Kesal love.

"Love... kalau aku kembali menjadi kavin, justru masalah akan bertambah!" Ucap tine.

"Tapi...."

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang