8

1.7K 160 4
                                    

-

Happy reading

-

Sudah sebulan lebih tine mengajarkan bright. Selama sebulan itu pula hubungan tine dengan bright semakin baik. Bright sudah tidak lagi menindas ataupun merundung tine. Sekarang pun tine tidak lagi takut pada bright. Ia sudah bisa membantah atau menolak permintaan dari bright yang tidak ia sukai.

"Tine ayolah... tidak usah belajar hari ini. Aku sudah cukup pintar... na.." pinta bright merayu tine sambil menggoyang-goyangkan lengan tine.

"Phi... kalau pak mew tahu bagaimana?" Ucap tine lelah.

"Akan aku usahakan agar ayah tidak tahu. Jadi ayo kita bermain saja na..." Bujuk bright lagi.

"Tap...."

"Bibi nam, lily..... aku datanggggg...." teriak seorang gadis memotong ucapan tine. Terdengar suara gaduh pintu di buka dan suara sepatu yang dipakai berlari.


"Bright!!!" Pekik gadis tersebut kemudian berhenti berlari ketika sudah memasukki rumah dan melihat orang yang ia rindukan.


"Tontawan??" Ucap bright kaget dan langsung berdiri.

"Brighttt......" teriak gadis yang bright sebut 'tontawan' kemudian ia berlari dan memeluk bright.

"Brightttt... kau ada di rumah? Kenapa jam segini kau ada di rumah? Tumben sekali kau ada di rumah. Aiihh padahal baru besok aku ingin memberikan kejutan padamu. Kenapa malah bertemu disini" ucapnya antusias setelah melepaskan pelukannya dan menangkup wajah bright.

"Brighttttt aku merindukanmu!!!!" Pekiknya lagi kemudian memeluk bright erat.

"Tu....." ucap bright malas sambil melepas pelukan tontawan dan mendorong kepalanya pelan.

"Aiihh bright kau tidak merindukanku??" Ucap tontawan kesal.

"Kapan kau kembali?" Tanya bright.

"Kemarin malam" jawabnya sambil tersenyum manis.

"Kenapa kau kembali?" Tanya bright sambil melipat tangan di dada.

"Tidak ada kau disana jadi kanada sangat membosankan!!" Jawab tontawan.

"Hahhh sudah lama sekali aku tidak kesini. Aku benar-benar merindukan semuanya!!" Ucap tontawan girang sambil melihat sekeliling.

"Kau pergi baru 6 bulan tu, dan kau sudah kembali. Bagaimana pendidikanmu disana? Dan juga kenapa kau tidak memanggilku phi? Aku lebih tua dari mu tu!!" Ucap bright kesal.

"Auw! Ada orang asing. Siapa dia bright?" pertanyaan bright tidak dijawab, ia malah mengajukan pertanyaan lain sambil menatap orang asing yang sejak tadi menatap mereka bingung dengan wajah polosnya (siapa lagi kalau bukan tine).

"Ahh ha..halo aku tine.." ucap tine sambil berdiri dan memberikan wai.

"Dia siapa bright?" Tanya tontawan mengacuhkan tine dan menatap bright menuntut penjelasan.

"Dia..."

"Aku adik kelas phi bright. Sekarang aku merangkap menjadi guru lesnya." Jawab tine memotong ucapan bright.

"Ahh berarti sama saja kau guru bright. Auw salam kenal. Aku tontawan, teman masa kecil bright" ucap tontawan dengan nada riang dengan senyuman manis sambil mengulurkan tangannya.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang