17

1.8K 149 21
                                    

-

-

Happy reading

-

-

"KAVIN!!!!!" teriak tine menyebutkan sebuah nama. Bright dan nam berhenti seketika. Mereka membeku. Kenapa tine tiba-tiba menyebutkan nama itu.

"Kalian bahkan tidak mengingatku" lanjut tine dan ia mulai menangis pilu.

"Win..." panggil bright lembut.

"KAVIN!! sudah ku bilang aku adalah kavin!!" Sentak tine.

"Aku sudah mengingat semuanya! Masa laluku, asal-usulku, dan siapa diriku!!"

"Foto itu memang aku!! Tapi kenapa ketika melihat wajah itu yang kalian ingat hanya win?! Kenapa kalian tidak mengingatku??" Ucap tine sambil menangis.

"Tine... k..kau.. ka..kavin?" Tanya nam bingung setelah mencerna ucapan tine.

"Apa kau sudah mengingatku bu? Iya... aku kavin! Saudara kembar win yang lahir 5 menit lebih dulu. Saudara kembar yang memiliki sifat berlawanan dengan win. Saudara kembar win yang tidak pernah kalian anggap!! Saudara kembar win yang selalu kalian abaikan!!! Bahkan ketika aku dan win menghilang di hari yang sama yang kalian khawatirkan dan kalian cari hanya win!!" Teriak tine frustasi.

"T..tidak kavin. Tidak seperti itu" elak nam sambil menangis.

"Awalnya aku ingin melupakan siapa diriku setelah mengingat semuanya dan menghilang tanpa meninggalkan luka. Tapi kenapa kalian mengetahuinya dan malah mengira aku adalah win. Aku kira... aku kira kalian akan mengenaliku." Ucap tine masih dengan tangisan pilu.

"T..tidak.. tidak mungkin. Win aku tahu kau pasti masih bingung dan marah padaku. Aku mohon jangan seperti ini" ucap bright yang masih tidak percaya.

"Berapa kali aku harus menjelaskannya agar kau paham phi?" Ucap tine sendu.

"Dulu ketika aku berpura-pura menjadi win kau bahkan langsung mengenali diriku" lanjut tine dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

*flashback

"Hentikan sikap imut yang dibuat-buat itu. Kenapa kau selalu berusaha untuk mencari perhatian bright si? Aku juga ingin bermain dengan bright. Bright itu milikku!" Sentak suara anak kecil.

"Phi kavin.." ucap win ketika tiba-tiba didorong kavin saat bermain petak umpat.

"Aku ingin bermain dengan bright!" Ucap kavin tajam.

"Tapi phi...."

"Kau berani melawanku?! Sudah sana pergi ke kamar dan tidur! Biar aku yang menggantikanmu" ucap kavin menyuruh win.

"Tapi...."

"Cepat pergi!!!" Sentak kavin.

"I..iya.." patuh win.

Win sangat takut dengan kavin. Walaupun hanya terpaut 5 menit tapi kakaknya itu adalah orang yang menyeramkan. Win tidak berani melawan. Dengan sedih dan berat hati, win pun pergi ke kamar dan membiarkan kavin bermain dengan bright.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang