~~~aloha~~~
Aku balik setelah vakum dan hibernasi karena sibuk tesis dan kerja T.T
Ini epilog dari Forgive Me.
Aku sajiin ceritanya dengan alur maju-mundur ya. Jadi jangan bingung dengan ceritanya.
Kalau kalimat dengan tanda miring berarti itu cerita flashback.
Disini aku ceritain beberapa flashback dan ada sedikit plottwist.
Jadi selamat menikmati dan selamat membaca~~~-
-
-
-
"Kami turut berduka cita mew..." ucap suara berat di sebuah ruang tamu yang terasa suram.
"Aku tahu ini berat karena aku juga pernah merasakannya, tapi aku harap kau kuat melewati semua ini" sahut sebuah suara dengan lembut.
"Iya benar kau adalah lelaki kuat, kami yakin kau bisa melewati semua ini mew. dan jangan lupakan kami selalu ada disampingmu" sambung suara lembut lainnya.
"Terima kasih, aku tidak tahu harus bagaimana kalau tidak ada kalian" ucap mew menatap sahabatnya yang bukan lain adalah nam dan orang tua tontawan.
Sementara orang dewasa berbincang saling menguatkan, anak kecil kembar sedang duduk tenang sambil melamun. Entah apa yang dipikirkan. Salah satu dari anak kembar tersebut perlahan turun dari sofa. Ia melangkahkan kakinya tanpa diketahui orang-orang dewasa. Ia terus melanjutkan langkahnya menyusuri tangga hingga kini ia berada di depan pintu sebuah kamar yang tertutup rapat. Ia mengumpulkan niatnya untuk meraih gagang pintu dan membukanya. Perlahan ia gerakkan tangannya namun belum sempat tangan itu sampai sebuah tangan lain memegang dan menanhan tangannya.
"Aku mohon...."
"Aku mohon kali ini saja..."
"Biarkan aku..."
"Biarkan aku yang ada di samping phi bai.." ucap pemilik tangan yang menahan.
"Phi kavin..." ucap anak yang tangannya ditahan.
"Win... aku mohon..."
"Kali ini saja. Aku mohon. Kau selalu ada disisinya."
"Kali ini izinkan aku yang ada disampingnya saat ia sedang terpuruk.." ucap kavin menatap win sendu.
Win terpaku, baru kali ini phinya memohon dengan tulus. Tatapan matanya, ekspresinya, dan raut wajahnya mengatakan permohonan yang tulus. Win bimbang. Ia bingung harus bagaimana. Disatu sisi ia ingin menemani phi bright tapi disisi lain ia juga ingin memberi phi kavin kesempatan untuk bersama phi bright. Karena selama ini phi bright selalu melarang kavin untuk dekat dengannya.
Win menundukkan kepalanya. Ia menatap tangannya yang digenggam kavin. Selama beberapa detik ia berpikir. Ia mengangkat kepalanya dan menatap kavin. Ia menatap sambil tersenyum.
"Baiklah phi.." ucap win sambil perlahan melepaskan tangan kavin.
"Tapi kau harus janji, jangan membuat phi bright semakin terpuruk. Kau tahu kan ia sedang tidak baik-baik saja.." lanjut win.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me (Brightwin) - END
FanfictionBright as Bright Win as tine Bright - seseorang yang dulunya adalah orang yang ceria, ramah, baik dan tidak sombong berubah menjadi anak yang cuek, kejam, tidak punya perasaan, dan pembangkang. Tine - seorang lelaki manis, baik hati, dan sopan. tapi...