DOOMED TO BE CANNON FODDER ( Novel Terjemahan)

Bab 56: Keluhan

Bab 56: Keluhan

Dari semua hal yang Bai Xiangxiu sadari secara tidak sengaja, itu adalah Long Heng yang menggosok hidungnya. Tangannya yang memegang teh bergetar, menyebabkan dia menumpahkan setengah dari tehnya. Untungnya, itu tidak cukup panas untuk membakarnya. Namun, hatinya adalah masalah lain, karena berkobar dengan kecemasan bertanya-tanya apakah pemeran utama pria memikirkannya.

Sebenarnya, tidak ada hal buruk tentang itu. Pemeran utama pria tampan dan kuat, serta mampu ... 'uhuk', dia tidak membaca novel itu untuk apa-apa, juga tidak ada 'halo' pemeran utama pria yang sia-sia. Dia memiliki banyak aspek yang menarik orang. Tapi pada akhirnya, tidak peduli berapa banyak poin bagus yang dia miliki, dia tetaplah penyebab utama kematiannya!

Sebagai seorang gadis dengan ingatan yang luar biasa, dia dengan jelas mengingat gadis pelayan lainnya yang telah dipukuli sampai mati, dan merasa sangat buruk. Semua pikirannya, baik atau tidak benar, tersebar di belakang satu ingatan itu. Di sisi lain, Xiao Shi memiliki ide cemerlang saat dia berlari untuk meniup tangan majikannya dengan udara tertekan. “Nyonya Xiu, kulitmu sangat lembut, terbakar pasti sakit. Cepat dan tiup itu."

“Untuk apa kamu berhembus? Ambilkan beberapa Mutiara Merah,” Long Heng tidak ingin berbicara, tapi dia harus melakukannya ketika tampaknya gadis pelayan ini akan terus bertiup tanpa henti.

Xiao Shi hendak mengambil barang itu ketika Bai Xiangxiu menghentikannya. “Jangan pergi. Saya tidak terbakar, jadi tidak perlu menyia-nyiakannya. Pergilah keluar dan lihat, Nyonya Tua seharusnya sudah dalam perjalanan." Tidakkah ada ibu yang khawatir datang untuk melihat korban yang terluka di sini?

Xiao Shi mengangguk dan pergi. Seseorang harus menerima nyonya tua itu ketika dia tiba. Setelah dia pergi, Long Heng berkata, “Meskipun kamu bertanggung jawab atas rumah tangga, jangan terlalu memaksakan dirimu. Jika ada yang Anda butuhkan, bicarakan saja dengan saya. Bagaimana saya bisa membiarkan Anda kehilangan sesuatu?”

"Terima kasih banyak untuk Yang Mulia!" Bai Xiangxiu tampak kewalahan oleh bantuan yang tidak terduga, tetapi tetap pada etiket yang mapan.

Kali ini, Long Heng merasa agak tertekan karena Bai Xiangxiu selalu menjaga jarak darinya. Tidak bisakah dia menceritakan perasaannya padanya. Karena itu, pangeran mulai merefleksikan diri dan menyadari bahwa sangat sulit bagi pihak lain untuk mengatakannya.

Yang paling dekat saat mereka bersama adalah ketika mereka bertemu satu sama lain dengan penuh ketulusan1, tapi sebelum mereka bisa melakukan perbuatan itu, dia malah 'berdarah'. Belakangan, kegugupannya membuat temu mereka singkat dan perpisahan mereka lama. Apakah mereka akan pernah berhubungan intim jika ini adalah gaya interaksi mereka?

Saat pikirannya mencapai titik ini, Long Heng tenggelam dalam semangat rendah. Pada saat itu, nyonya tua memasuki ruangan, air mata mengalir di matanya saat dia melihat putranya yang berharga. Suaranya tercekat saat dia berbicara, “Kamu anak, kamu sudah tidak muda lagi! Mengapa Anda masih menimbulkan masalah di mana-mana? Dimana kamu terluka? Biar ibu lihat."

Saat dia berbicara, pelayan wanita tua membantunya ke sisi tempat tidur sementara Bai Xiangxiu dengan cepat membawa kursi. Nyonya tua itu duduk dan merentangkan tangannya, tetapi dia terlalu takut untuk tahu di mana harus meletakkannya.

Bai Xiangxiu berbicara dari samping, “Luka pangeran ada di kakinya. Tabib sudah mengoleskan obat dan mengatakan itu hanya luka daging. Untung itu tidak sampai ke tulang, jadi dia baru saja kehilangan banyak darah. Tapi dia akan baik-baik saja setelah menghabiskan beberapa waktu untuk pulih.”

Mendengar ini, Nyonya Tua segera pergi untuk melihat kaki putranya di bawah selimut, tetapi dihentikan oleh lengan Long Heng yang terulur. “Ibu, saya mengalami luka berat dan ringan sepanjang waktu. Satu lagi tidak ada konsekuensinya.”