Masumi (8)

345 27 47
                                    

Aku masih ada di sini
Masih dengan perasaanku yang dahulu
Tak berubah dan tak pernah berbeda

Aku masih di tempat ini
Masih dengan setia menunggu kabarmu
Masih ingin mendengar suaramu
Cinta membuatku kuat begini

Aku merindu
Kuyakin kau tahu
Tanpa batas waktu
Kuterpaku
Aku meminta
Walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa

Aku merindukanmu

Aku masih di dunia ini
Melihatmu dari jauh bersama dia
Walau pasti kuterbakar cemburu

Suaranya yang kudengar amat merdu, syahdu, candu,___

Kuresapi setiap larik- larik dari lagunya,__ hatiku hangat sekaligus sendu.

Nyanyiannya bicara padaku,___

Aku merasa itulah perasaan yang masih dia simpan untukku,

Aku bahagia sekaligus merana,__ satu setengah tahun berlalu sejak terakhir kali kami berjumpa, meski tanpa kata mengungkap rasa, kami saling tahu jika hati satu sama lain telah terpaut.

Jarak dan masa membentang, tapi talian nasib masih berkelindan.

Dia merindu sama halnya aku juga merindu.

Dia resah, sama banyaknya dengan gelisah yang kurasa.

Dia cemburu,__ sama halnya seperti aku yang selalu membayangkan dia bersama pria lain yang membuatku cemburu.

Aku tak meragu,__

Dia merindukanku.

"Apa artimya Maya akan segera kembali ke Tokyo Tuan?" Tanya Mizuki, sekilas aku meliriknya, dia sepertinya tahu perubahan raut wajahku saat mendengar nyanyian Maya.

"Aku tak pernah mencari tahu kondisinya Mizuki,__ mengapa kau tanya  tentang dia padaku?" Ternyata sel- sel keras kepalaku masih tersisa.

"Jangan dikira aku tidak tahu apa yang anda rasakan setelah melihat penampilan Maya tadi, mulut boleh bilang tidak, tapi hati tak bisa berdusta Tuan, ini hanya saran,___ Jika Maya kembali, jangan lepaskan dia pergi lagi, hampir dua tahun ini suasana Daito seperti pemakaman."

Aku mengernyitkan keningku,__ pura- pura tidak paham maksud perkataan sekretarisku.

"Lalu istriku mau dikemanakan?" Astaga,___ aku masih sanggup berdusta. Luar Biasa!!!

"Istri? Ah ya,___ aku lupa anda sudah beristri,___ soalnya tidak ada bedanya, anda tetap lembur hingga larut malam,___ sampai sabtu dan minggu juga harus di kantor,__ bahkan anda selalu menghadiri pesta dan jamuan juga sendiri, aku sampai lupa anda sudah memiliki Nyonya Hayami." Sindirnya pedas,__ tanpa tambahan kalimat lebih menusuk dan kejam dia berbalik keluar dari ruanganku.

Aku tidak tersinggung,___ Percuma Mizuki memang begitu.

Ucapannya benar,__ aku memang bertatus suami Shiori, tapi yang lebih tahu pernikahan itu seperti apa bukan hanya kami berdua.

Bahkan meski semampunya kubungkus rapi, bau bangkai itu tetap tercium dari luar.

-

-

Hari itu kulewati dengan sedikit riang, tak semuram hari- hari biasanya.

Mengapa?

Meski tadi malam Shiori cukup membuatku kesal bukan kepalang, dia memancingku lagi, bahkan kali ini sungguh menggelikan, dia menungguku di kamarku, dan saat aku tiba di pintu kamar, dengan brutal dia berdiri telanjang.

Pursuing a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang