(21)

412 21 40
                                    

Mobil itu akhirnya berhenti tepat di depan beranda pintu berpanel ganda, dengan dua orang pelayan berseragam yang telah menanti mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil itu akhirnya berhenti tepat di depan beranda pintu berpanel ganda, dengan dua orang pelayan berseragam yang telah menanti mereka.

Kegugupan semakin menguasai Maya, lebih baik dia menghadapi 10 orang Shiori dibandingkan harus bertemu calon ayah mertua, apalagi setelah tahu jika perjodohan Masumi dan Shiori adalah keinginannya, perut Maya semakin berpilin tak nyaman, pastinya calon ayah mertua akan membanding- bandingkannya dengan menantu pilihannya.

Rasanya Maya ingin muntah karena ketegangan menguasai dan wajah yang tak berwarna menjadi bukti.

"Kenapa?" Tanya Masumi ketika membukakan pintu mobil untuknya.

Maya tak menjawab, tak juga ingin Masumi tahu jika dia dilanda ketakutan.

"Sini." Tangan Masumi meraih tangannya, kehangatan yang dibagi Masumi melalui tangannya yang besar, mampu membuatnya sedikit tenang.

Melewati kedua pelayan yang menunggu mereka di depan pintu, kedua pelayan itu membungkuk hormat lagi " Selamat datang Tuan Muda, Nona, silahkan,..."

Maya membagi senyumnya, sedikit, dia pun tengah bersusah payah meredam amukan kecemasan dalam dirinya.

Maya berulang- ulang menarik napas, seakan- akan bisa meredakan kegugupannya.

Masumi hanya tersenyum tipis.

"Tenanglah, Shiori saja bisa kau hadapi, ini hanya ayahku."

"Hanya?? Entah mengapa aku pilih menghadapi mantan istri yang cemburu daripada harus bertemu dengan Tuan Besar Eisuke Hayami." Maya menelan kembali ludahnya dengan gugup.

"Jangan ngomong begitu!!" Sergah Masumi, tentu saja dia tidak setuju, mendengar Maya dan Shiori saling berteriak dan hampir saling jambak , rasanya dia bisa mati duluan.

Mengapa Masumi harus punya orangtua? Tak bisakah seperti dirinya saja, Masumi tak perlu repot harus bertanya dan meminta ijin ketika akan menikahinya.

Maya hanya fokus melihat ke ujung sepatunya, dia bahkan menghitung jumlah langkah dari pintu masuk , berharap jika sesuatu terjadi dia bisa melarikan diri dari sana secepatnya.

Mereka melewati beberapa ruangan modern yang di dominasi warna putih, krem, dengan jendela- jendela besar, tirai- tirai bergaya Eropa, Vas- Vas bunga kristal.

Rumah yang sangat besar, megah dengan pilar- pilar besar, lukisan- lukisan klasik, menandakan pemilik rumah pencinta dan sangat menghargai seni.

Lalu suara- suara mulai terdengar sedikit riuh, Maya mulai mengangkat wajahnya, ruang makan yang sangat besar,___meja makan yang terbuat dari batu granit dengan kursi- kursi bergaya kolonial yang tinggi, dengan chandeliar di panel dinding dan langit- langit yang tinggi,  jejeran pelayan lebih banyak lagi hilir mudik menyiapkan hidangan, tapi,__ kenapa orang- orang jadi banyak begini?

Lalu suara- suara mulai terdengar sedikit riuh, Maya mulai mengangkat wajahnya, ruang makan yang sangat besar,___meja makan yang terbuat dari batu granit dengan kursi- kursi bergaya kolonial yang tinggi, dengan chandeliar di panel dinding dan lang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pursuing a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang