(24)

852 24 48
                                    

Mereka bulan madu ke negara- negara yang banyak mengandung cerita. Danau Moraine, alberta Kanada , menginap di kabin yang ada di daerah Alberta, merasakan pemandangan alam yang tak tercela, tempat terbaik untuk semakin dalam berbagi rasa, sementara pasangan baru menikah itu masih tak puas- puas jika menemukan tempat tertutup dan mereka hanya berdua ujung- ujungnya ya, begitu juga.

Tiga hari di Kanada mereka bergeser ke Portugal, berjalan- jalan di Gua Algrave  yang sangat mengesankan adalah keindahan suasana pantainya, meski dilarang keras mengenakan bikini, Maya memilih hotpants dan kaus oblong tanpa lengan untuk bisa menikmati sinar matahari, bersama Masumi yang terlalu pelit membiarkan kulitnya bertemu matahari, meski tahu perjalanan mereka diikuti pengawal yang tak pernah tahu dimana mereka berada, Masumi selalu bisa menemukan mereka saat dia membutuhkannya, terutama untuk mengangkut belanjaan hasil buruan mereka setiap menemukan pusat perbelanjaan.

Negara ketiga yang mereka kunjungi Bergheim, Alsace, Perancis. Mereka sedikit lebih lama berada disana, selain suasana yang sangat romantis, Masumi lebih banyak mengurung Maya di Villa, alasannya karena ingin bersantai sebelum ke Tuscany, Italia.

Padahal seperti yang sudah- sudah mereka lebih banyak di tempat tidur daripada berjalan- jalan, setelah hari ketiga di Perancis, barulah Masumi mengajak Maya nonton Opera, pertunjukkan musik Broadway yang amat memukau, Maya mengomentari sesuai pengetahuannya di Guidhall, semua wawasan yang dia punya menambah serunya argumentasi mereka. Selepas acara menonton , mereka makan malam dan dilanjutkan berjalan kaki melihat- lihat pemandangan Kota Paris, begitu banyak mereka abadikan momen- momen bersama, hingga tanpa sadar  hampir dua minggu mereka menikmati madunya pernikahan.

Masumi memilih perjalanan terakhir mereka ke Tuscany, Itali, negara yang di daulat negara seni dan produsen anggur terbaik sepanjang masa, disini mereka banyak memborong lukisan- lukisan untuk dipajang di rumah mereka yang masih banyak ruang kosong, dan sebagai buah tangan untuk Eisuke yang juga penggemar lukisan.

Perjalanan dua minggu yang semakin merekatkan hati, hingga tak ada canggung yang tersisa, dan Maya pun semakin berani, jika ingin meminta duluan tanpa malu hati, rupanya keberaniannya itu semakin membuat Masumi menyanjungnya dalam hati.

Kini mereka dalam pesawat jumbo jet yang akan membawa mereka kembali pulang ke Tokyo, persiapan Teater yang hampir selesai dibangun, tawaran Masumi yang ingin merangkum seluruh lagu ciptaan Maya dalam satu album membuat Maya tak sabaran untuk menyingkirkan gelar pengangguran yang ia sematkan pada dirinya.

Karena pria yang kini menjadi suaminya berkeras agar Maya mengambil cuti panjang,___ tanpa batas waktu untuk menata rumah mereka, untuk berleha- leha dan bersantai, Masumi terlalu egois untuk membagi Maya dengan waktu- waktu diluar rumah.

Karena pria yang kini menjadi suaminya berkeras agar Maya mengambil cuti panjang,___ tanpa batas waktu untuk menata rumah mereka, untuk berleha- leha dan bersantai, Masumi terlalu egois untuk membagi Maya dengan waktu- waktu diluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya tengah sarapan, hampir pukul 7 pagi dan dua jam lagi mereka akan tiba di Haneda.

"Makanmu sedikit." Tegur Masumi ketika  perhatiannya teralih pada piring hidangan yang berada dihadapan Maya, perempuan itu hanya mengacak- acak sarapannya."Uhm, mungkin karena masih terlalu pagi, aku belum lapar juga." Masumi tersenyum mendengar jawaban Maya, Ya, lebih dua minggu mereka selalu bangun siang, tepatnya kesiangan dan selalu bermalas- malasan di tempat tidur.

Pursuing a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang