7

2.7K 275 6
                                    

~Maaf jika banyak typo atau menurut kalian tidak nyambung~





🐣Okey guys Enjoy Reading🐣


"Tunggu".

Nadha menghentikan langkahnya yang sudah memasuki kelas yang dalam sekejap hening ia membalikan tubuhnya menatap Damian lalu menaikan Alisnya sebagai respon -"Apa"

"Jangan menyusahkan"ucap Damian datar dengan pandangan lurus kedepan,ntah apa yang dilihiat Nadha hanya membalas dengan mengangguk sekenanya,biar cepet

"Baju"kata ambigu yang membuat Nadha menatap nya bingung lalu menunduk melihat bajunya, "tidak ada yang aneh" batin nya tak mengerti

"Kancing,sekolah bukan bar"ucap nya lalu berbalik dan melengos dengan santai

"Oh"responnya ketika menunduk menatap kancing yang terbuka lalu mengangkat acuh bahu nya dan berbalik melanjutkan jalan nya ke kelas karena menurut Nadha tak ada yang aneh atau berlebihan di pakaian nya dan Nadha pikir Damian itu, Lebay-maybe ,ketika berbalik ia melihat orang di kelas pada melihat ke arahnya dan juga melihat ekspresi terkesiap mereka ketika berbalik. Ia berdiri tepat di depan bangku lalu melirik bangku tengah kiri jajaran ke tiga yang kosong ia melangkah ke sana dan duduk dengan santai

Ia merasa bosan karena sepi nya kelas ini padahal ia hanya duduk santai tapi beberapa orang di dalam kelas ini menatap nya takut takut dalam diam yang membuat kelas ini terasa mencekam

Brak!

Nadha sedikit tersentak mendengar suara gebrakan pintu yang membuat seluruh atensi manusia berpusat pada pelaku tersebut

"Gak akan ada guru yang masuk,jamkos biasa"salah satu orang yang bareng dengan si pelaku penggebrakan dengan santai nya berjalan ke depan kelas dan berkata seolah olah hal biasa

"Adit! kamu jangan seperti itu, aku sama temen temen kaget dan juga itu engga sopan.jangan di ulangin yah"Nadha mengalihkan atensinya pada suara halus nan lembut seperti nada nada putri keraton itu, yang ternyata dari siswi berambut hitam lurus sepinggang dengan baju rapih dan memegang kain tetapi ada suatu yang bikin cetak bulat dan di meja nya, ada mangkuk mangkuk kecil berisi sesuatu yang berwarna itu, tapi ia mengalihkan pandangan menatap satu persatu orang yang ciri khas nya berbeda beda di sini

"Yahhhh,padahal pengen debat "celetukan seseorang, yang membuat Nadha menoleh pada asal suara yang ternyata dari seorang laki laki berkacamata, tidak terlihat seperti Nerd namun justru ada kharisma nya sendiri yang membuat terlihat cool

"Ah maaf kan hamba ndoro ratu Rengganis hamba terlampau kesal karena jamkos ini"ucap orang yang menggebrak pintu bernama Adit itu dengan nada nada dramatis, seolah olah menghadp pada raja, dan yang di sebut Rengganis itu, si wanita tadi yang berbicara seperti putri keraton dan dari balasan itu hanya di balas gelengan pelan

"Untuk bapak Revan terhormat ini kelas untuk belajar,  bukan pengadilan untuk berdebat"ucap Adit dengan wajah kesalnya yang duduk di depan kelas dengan posisi sila dan wajah di tekuk

"Dan kalian semua ini semua gara gara kalian kita jamkos seperti ini"lanjutnya menyilangkan kedua tangan nya dan yang membuat Nadha tak mengerti kenapa orang orang ini tak suka jamkos bukan biasanya jamkos itu salah satu nikmat dunia ya?

UWAHHH!

semua orang tersentak terutama Nadha yang mendengar suara lengkingan itu dari asal pintu Nadha yakin kelas kelas sebelah pun juga mendengar

"RARA KUH YAAMSYONG IHHHH KOK NGA BILANG BILANG YOU MASUK TUHH"secara tiba tiba ada yang menubruknya dan memeluk Nadha dengan pelukan erat sekaligus gemas saking eratnya Nadha sampe pengap

"Lepas anjir-uhuk uhuk ,pengap setan-euh"umpat Nadha sambil menepuk nepuk punggung orang yang memeluknya yang sudah tau pasti nya dia ini pinky boys di sekolah ini salah satu teman Nadhara nama nya William Abraham anak bungsu keluarga Abraham yang terkenal akan pemilik kebun karet terbesat di Indonesia juga donatur di sekolah ini

"Ihhh kok nga kontek kontek wily sih rara"ucap nya ketika melepaskan pelukan nya dan menghadap Nadhara dengan bibir di maju maju kan dan bagi Nadha bukan imut malah jijik sampai tanpa sadar ia berigidig melihat lelaki menggunakan bandana pink sepatu pink juga ia sempat lihat kukunya yang terkutek berwarna PinkyBlue membuat Nadha tanpa sadar menggeleng,ini cowo?

"Oh " jawab Nadha santai sambil merapikan baju nya yang terlihat kusut akibat pelukan tadi

"Rara sialan gw ngomong lu cuman jawab 'Oh' ,iya 'Oh'? Lu-Akhhhh"ucapan nya terpotong karena ada yang menarik kerah nya yang membuat ia mundur hingga terjerebah ke lantai dengan posisi bokong yang di korbankan

"Bacot lo,ra gimana? baik ?gw denger lu jatuh dari tangga. Padahal mah kalau tangga kan enteng kenapa engga dari rooftop rumah lu aja kan lumayan"serobot nya yang kelewat santai tetapi ada nada sarkas di ucapan nya

"Merianne?"tanya Nadha dengan nada tak yakin pada wanita tomboy di depan nya ini





















Okey,segini dulu ajah ya nanti up lagi kalo sempet🐣

Jangan lupa Vote , Komen , and Share tapi jangan di jiplak 🤗oke👍

Thank you Guys✨

dunia novelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang