"Ternyata banyak yang belum ku mengerti, nyatanya salah satu fana ku ada pada arah jam tiga dari sini,
dia adalah salah satu fana yang hilang nya terasa begitu nyata"Hulla gaes
Happy reading
Hari ini, adalah hari di mana ada nya pertandingan dadakan yang di selenggarakan Osis, yang membuat para perempuan hampir seluruh sekolah bersemangat mengikutinya karena tergiur dengan hadiah nya. Yah,, tidak semua sih karena perempuan di kelas Nadha yang hanya fokus memenangkan mendali dan piala nya, ada juga yang semangat karena ingin liat wajah cewe yang suka make up berlebihan jadi acak acakan,contoh nya Marianne
Yah mereka lebih suka kemenangan dan kesenangan dari pada laki laki
Di saat orang orang tengah bersiap siap dan mencoba tampil indah, berbeda dari kelasnya yang tengah terduduk santai di gajebo pinggir lapang yang tengah terik terik nya, tidak ada niat untuk turun ke lapang sama sekali, karena selain matahari yang tengah terang terang nya mereka terlalu mager untuk melakukan pertandingan ini
Bahkan Marianne yang tadi nya semangat untuk melihat calon calon badut pun ntah hilang kemana, mereka malah sibuk masing masing, ada Ramida yang menonton vidio memasak dan mencatat resep nya, ada yang nyulam dan Nadha heran kenapa setiap liat Rengganis pasti selalu tidak jauh jauh dari kain yang di hias, bahkan ada yang membawa laptop dan speaker mini untuk melihat k-pop idol yang jadi masalah nya tuh suaranya loh kurang keceng mba, bahkan ada yang membahas tentang filosopfi lahir nya ayam atau telur yang lebih dulu. Yah Nadha hanya diam saja tidak melakukan apa apa tetapi matanya menyusuri setiap sudut mencari seseorang yang mengatakan ingin menemuinya, katanya
"Nadhara" suara mendayu yang terasa lembut itu membuat Nadha menoleh, melihat sang pemilik suara. Rengganis
"Ya?"
"Kamu punya cat textile bukan, aku kehabisan nih, juga waktu cek di koprasi katanya udah abis sama kamu" dengan senyuman khas orang orang yang selalu free smile Rengganis meminta dengan suara pelan, beda sekali jika di bandingkan dengan Marianne
"Loh, bukan nya mereka selalu stok ya? Itu sebab nya gw ambil semua jenis cat yang ada" Nadha bertanya dengan polos nya membuat Rengganis mau tak mau hanya tersenyum canggung, ya tapi yang lu borong tuh bukan berapa biji shay
"Soal nya pabrik pengiriman cat ke sekolah kita itu minimal seminggu sekali, juga kemarin lusa itu baru di kirim dan kemarin juga kamu membeli semua itu, jadi wajar saja bukan?" Dengan sabar Rengganis menjelas kan dengan perlahan khas seorang ibu sekali
"Oh, ambil saja di Anne soal nya gw suruh dia yang beresin semua" perkataan Nadha itu membuat senyum lebar yang tampak manis dengan lesung pipi pada Rengganis
"Makasih" ia kembali pada rutinitas awal nya, yaitu menyulam dengan senyum yang masih terpampang
Bosan harus melakukan apa ia mencoba membuat ponsel nya berguna dengan memainkan game yang biasa Marianne main kan, dan tanpa sadar ia terlalu serius pada Game nya sampai tidak tau ada seseorang berdiri di belakang nya dan memerhatikan nya dengan intes, ia langsung menoleh ketika merasakan elusan di kepalanya yang ternyata itu Damian
"Bang Mian!" Ia memang sudah mulai akrab dengan Damian dan Daniel bedanya ia lebih dekat dengan Daniel dari pada Damian karena itu juga ia selalu menggunakan bahasa informal dengan nya, berbeda dengan Damian selain karena lebih tua, perilaku dan sifat Damian juga hampir sama seperti kakak sepupu nya, Bang Rama namanya.
Bang Rama itu baik namun ia terlalu sopan dan bertanggung jawab sama seperti Damian, beda nya Bang Rama itu receh candaan yang tidak lucu saja ia sudah tertawa terbahak bahak apalagi yang lucu tawa nya bahkan suka lupa bagaimana berdiri yang membuat suasana menjadi ramai dengan tawa nya, berbeda sekali dengan Damian yang kaku bak CEO, CEO dengan sikap dingin gitu mungkin bedanya Damian itu agak, aneh.
"Ada apa?" Tidak ada jawaban hanya saja Damian masih mengelus kepalanya, sudah ku bilang Damian itu, Aneh.
"Kenapa Abang mau ketemu?" Ia berbicara dengan lebih halus yang di bals dengan senyum tipis namun manis oleh Damian membuatnya terdiam sesaat karena Damage nya itu loh, gila
"Kamu jadi Asisten Abang aja" perkataan itu meluncur begitu saja, nada mutlak yang keluar dari mulut nya seakan memberitahu bahwa dirinya mau tak mau harus mengiyakan, dan berhubung Nadha mager banget ikut lomba jadi ia mengangguk dengan santay mengiakan
"Ayo" Damian mengulurkan tangan yang di balas oleh Nadha, genggaman itu terlepas ketika Damian mengikat rambutnya dan memasangkan topi agar Nadha tidak terlalu kepanasan
"Udah?" Nadha bertanya dengan tampang polos yang membuat Damian tersenyum tipis lalu meraih tangan Nadha untuk di genggam
"Emang tugas aku ngapain?" Nadha bertanya ketika tangan nya di tarik dengan lembut, tidak ada jawaban namun ia mengikuti saja toh tak ada salahnya juga
____
Di sisi lain Aina yang termasuk Osis, tengah duduk berdua dengan Leo di tenda khusus tempat berteduh para Osis, ia tengah melaporkan persiapan Lomba, seharus nya ini tugas Raffi namun karena ia di tugas kan untuk menyambut para tamu yang menjadi perwakilan salah satu sekolah yang merupakan sekolah yang selalu bekerja sama untuk pertukaran murid setiap tahun nya, sekolah nya sama sama elit dan besar bahkan sama sama menjamin masa depan siswanya.
AKHLA RASSI SCHOOL
Merupakan sekolah besar yang lebih banyak menampung orang orang yang berbakat pada Fisik di banding dengan Otak, buktinya banyak atlet atlet Dunia yang terlahir dari sekolah itu, hanya saja itu pengecualian untuk ketua Osisnya, kenapa?
Karena pada 2 tahun terakhir satu orang berhasih menjadi ketua Osis dengan nilai fisik yang tak memungkin kan, namun tidak ada yang memberi tahu bocoran nya kenapa orang itu bisa menjadi Osis, yang pasti orang itu bukan orang biasa ada sesuatu yang mengganjal tentang ituAina mengerutkan keningnya tatkala melihat sosok familiar yang tengah bejalan melewati lapangan
"Kak Leo, bukan nya itu Ka Sagha? Loh! Rumor nya beneran ya? Mereka....deket" ia refleks memanggil Leo ketika menemukan Nadhara tengah di gandeng oleh sang Ketua Osis yang di rumorkan tak suka berdekatan dengan perempuan itu, ia menoleh pada Leo yang tengah menatap apa yang ia lihat tadi, dan pandangan itu pandangan yang sama seperti waktu mereka berpapasan dengan Nadhara dulu pandangan hampa yang sulit di mengerti, ia menunduk memegang dada nya terasa sesak lalu memejamkan mata mencoba menghilangkan sesak yang tak terduga ini, ternyata benar, ia memang mencinta Leo
Sedangkan Leo hanya memandang dengan pandangan yang sulit di mengerti, ntah kenapa ada rasa tak terima melihat Nadhara di genggam laki laki lain, kenapa di seperti ini ?
Makasihhhh yang baca🥳
Jangan lupa vote ya
Follow kalo mau, tapi di usahakan follow ya...
OkeyyyySee you.....🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
dunia novel
РазноеDia kira setelah mati ia akan masuk ke dunia lain atau langsung menemukan terang Ia memang sudah masuk de dunia lain Tetapi Bukan dunia yang di huni makhluk berinisial hantu Kalian percaya gak Ia masuk dunia novel IYA NOVEL GILAK! BENERAN GAK HALU...