24

216 16 0
                                    


Haiiiiiii! Gimana kabar kalian, baik kan?

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN INDONESIA

maaf nih kalo telat hehe

Dan maaf maaf nih bikin gantung, soal nya ada beberapa perubahan ke hapus jadi aku harus bikin ulang apalagi karena salinan nya ilang so harus mikir lagi karena aku pelupa, sorry ayank🖤









So















Happy reading guys

Mobil asing yang terlihat dari dalam mansion membuat Daniel yang baru saja membuka balkon kamar nya segera turun ke ruang utama dengan terburu buru mengganti baju. Soalnya dirinya juga baru pulang, niat nya sih mau nyobain nyebat mumpung orang rumah lagi pada di luar, untung nya saja dia blom melakukan hal itu keburu melihat mobil asing datang

Daniel berjalan pelan menuruni tangga, sedikit parno dia mencoba mengatur detak jantung dan nafas nya. Dia harus tenang, jika orang itu Damian atau Daddy nya bisa bisa selesai hidup nya, saking parno nya dia lupa di rumahnya ada lift

Dia berjalan menuju ruang tamu umum dan mendudukan diri di sana, ntah mungkin keadaan sedang mendukung nya ia melihat barang barang nya masih belum di rapih kan, walau sedikit kesal karena keteledoran pegawai mansion tapi mungkin ini keberuntungan baginya, ia dengan cepat meraih laptop nya dan membuka aplikasi apa saja, mencoba berprilaku sibuk. Namun begitu pintu utama terbuka ia menghela napas lega dan melempar laptop asal, sialan dia sudah ketakutan duluan padahal kesalahan nya baru di perencanakan dan belum terlaksanakan

Sedangkan Nadhara dan Merianne yang baru memasuki mansion di kejutkan dengan bantingan benda yang tidak terlalu nyaring namun agak cukup keras di telinga nya, ketika Nadhara menoleh ia langsung memutar bola matanya malas dan melanjutkan langkahnya menuju lantai dua kamarnya dengan Marianne yang mengikuti di belakang dengan wajah mengkerut, namun pada dasarnya Marianne tidak pedulian jadi yang di pikiran nya adalah rebahan

Daniel merebahkan dirinya setelah menyingkirkan dengan meleparkan barang yang menggagu tempat tujuan rebahan nya dan memejamkan mata dengan tangan yang menutup wajah nya, dia beneran takut jika yang datang adalah ayah dan kakak nya, tapi tak lama ia menyingkirkan tangan nya ketika ada sebuah ada sesuatu yang mengusap rambutnya pelan

"Kenapa barangnya Adek lempar? Mau yang baru?" Pertanyaan itu terlontar dari pria yang terlihat berumur matang namun masih meninggalkan jejak tampan dan kharisma yang luar biasa yang tengah berdiri menunduk menatap Daniel, membuat Daniel langsung menundukan dirinya dan ntah kenapa ia malah tersenyum bodoh menatap lelaki di depan nya

"Dad? Katanya lembur?" Yah lelaki itu adalah orang tua tunggal dari si kembar dan Nadhara, sedikit informasi memang perlakuan nya pada Daniel agak sedikit spesial karena di antara anak yang lain nya ia hanya menunjukan sisi lembutnya hanya pada Daniel, anak satu satunya yang dari sikap dan wajah amat menjiplak ibunya. Sudah di bilangkan Daniel itu perpaduan tampan dan cantik yang cukup mengagumkan

Nadhara mungkin tahu sedikit tentang keluarga ini tapi ia tak tahu lengkap nya, begitu juga kenapa Daniel dan Damian yang tampak tertukar peran. Karena kebenaran nya Daniel lah Anak pertama dan tertua walau berbeda beberapa menit dan Damian namun di perlakukan nya seperti dirinya adalah yang termuda, walau pada dasar nya umur mereka sama dan terlahir di rahim dan waktu yang sama namun perlakuan keluarga pada mereka berbeda tetapi walau begitu tidak ada rasa iri dan tak suka kecuali Nadhara, maybe yang dulu

Tahu tidak kenapa Nadhara lebih caper pada Daniel ketimbang Damian? Karena jika Daniel menyukai dirinya maka Damian dan Ayah nya akan mulai melihat dirinya, sudah di bilangkan Daniel itu spesial

"Kebetulan sekali semua nya selesai dan Dad bisa pulang dengan waktu sesuai yang kamu minta" ia  mengusap sebentar pucuk kepala putranya itu, ah rasanya lelah nya tiba tiba saja hilang seketika ketika menatap wajah teduh putra nya

"Beneran Dad!" Dengan cepat Daniel merubah raut wajah nya menjadi cerah, hilang sudah rasa gugup nya ntah kemana

"Yasudah, Dad akan bersiap dulu. Niel juga pakai baju hangat" suruh nya mengusap kepala anak nya sayang

"Oke!" Daniel langsung berlalu dengan cepat menuju life dengan wajah yang berseri, ntah apa yang di pikir kan anak itu. Sedangkan, Ayah nya hanya menggeleng samar dan berlalu menuju kamar nya yang berada di lantai satu dengan asisten yang setia mengikuti pergerakan nya, jadi tidak usah menaiki tangga ataupun life
  
Sedangkan kini di kamar Nadhara ada Merianne yang baru keluar dari tempat pakaian dengan menggunakan piama milik Nadhara, minjem katanya

"Nad, tadi itu yang gw liat si Danil ketua geng gong itu bukan sih?" Ia menghampiri Nadhara yang tengah terduduk di sofa sibuk memilih film yang akan mereka tonton. Kata Merianne sih biar manusiawi dikit, apalagi Marianne sempat dengar ada yang sedang trending nama filmnya "drakor"

"Daniel" Nadhara meralat, namun fokus nya masih pada layar di depan nya yang menampakkan pilihan pilihan film yang di bintangi artis korea yang menarik

"Nah itu! Die sapa lu dah?" Tanya nya sibuk mengeringkan rambut, Nadhara sih gak protes pengering nya di pakai tidak di tempatnya toh nanti di beresin juga sama maid di rumah

"Abang gw, kenapa emang" Nadha engga nanya cuma ngomong nya kek pertanyaan, ngerti gak sih kalian

"Gw baru nyaho, tapi muka lu emang aga rada mirip miripan, tapi aneh nya tu laki cakepnya kek cewe" Merianna mengerutkan keningnya seketika meletakan pengering rambut itu lalu duduk di sebelah Nadha dan menatap nya seolah mencoba mengingat dan menyamakan wajah orang di depan nya dengan Kakak kelas ketua geng gong itu

"Dia mirip Mom, bahkan persis" Nadha menjawab lalu ia mengambil wadah popcorn ke pangkuan nya ketika berhasil memilih drama yang menarik perhatian nya

"Ah, btw emak bapak lu kemana?" Bukan kepo ya! Merianne cuma bertanya sebab setiap ia bermain ke rumah temen nya emak bapak nya ada, kalau gada juga paling mentok ketemu emak nya lah

"Dah meninggal" Nadha menjawab santai apalagi ketika melihat film nya sudah mulai dan ternyata ia menyukai nya

"Lah lu berarti piatu sama kek Gw, teru-mbpppp!" Seketika Merianne merasakan mulut nya penuh dengan rasa manis sebab Nadhara menyimpannya dengan segenggam popcorn

"Banyak bacot lu, sana matiin lampunya tu film yang lu mau Dah mulai"  Nadhara agak kesal sebab dari tadi Merianne tak berhenti bertanya dan bicara

"Sialan, lagian film apaan ini? Gw mau nya film drakor bukan film orang korea" kesal Merianne tuh tapi ia tetap mematikan lampu dan mencoba fokus liat film, tapi ujung nya protes juga ia kira drakor itu salah satu film azab

"Drama korea, diem lo! Kalau masih ngebacot gw gak segan segan suruh lo tidur di dapur" Nadhara kayaknya mulai enek dan gedeg sama ni orang

"Iya iya" Merianne cantik Merian diam, batin nya menggerutu





























But, makasih buat semua para pembaca yang sudah baca cerita ini

So

Jangan lupa

Vote
Komen, and
Share

Ya!

Love you all

















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dunia novelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang