Selamat menjalani kelas baru
Hay
Hello
Anyong
Happy reading
Kemeriahan di lapangan kini bertambah ketika waktu nya babak paling di tunggu tunggu akan segera berlangsung. Pertandingan yang di sorot oleh seluruh penghuni sekolah baik Siswa atau Guru pun membuat nya tambah semakin meriah. Walau tadinya banyak kelas yang kecewa karena kalah telak namun tidak memungkin kan bagi mereka untuk mengabaikan pertandingan yang jarang terjadi ini. Apalagi dengan adanya IPS1 yang merupakan kelas kesayangan guru guru yang masuk final melawan kelas yang tak perlu bersusah payah dan bermain hanya di final. Benar, antara kelas unggul beasiswa dan siswa berada
Jika bertanya kenapa Aina sang pemeran utama wanita yang pintar dan mendapat beasiswa hanya di tempatkan pada kelas IPS, itu karena kelas IPA hanya untuk orang pintar yang mempunyai sumber finansial yang kuat. Kelas IPS juga berisikan orang orang hebat dan pintar namun mereka hanya berpegang pada beasiswa. Di sekolah ini kelas IPA1 dan IPS1 adalah kelas terkuat walau dari segi apapun kelas IPA1 yang selalu mendominasi, jika kelas IPS adalah kelas yang di sayangi guru maka kelas IPA adalah kelas yang di segani, karena bukan hanya muridnya kelas IPA juga memiliki latar belakang keluarga yang kuat yang membuat nya tak tertandingi
Dengan matahari yang menyorot dengan terik di lapangan ini, di tambah banyak jiwa juga kebisingan yang membuat kelas Nadhara tidak nyaman karena mereka paling anti dengan suasana seperti ini, ya kebanyakan dari mereka memang anak rumahan,tapi bukan berarti doyan rebahan
"Berapa menit pertandingan nya?" Celetuk Merianne yang tengah sibuk memakai tabir surya
"Karena kita enggak mau ada babak dua jadi pasti cepet"Adit menjawab, ia datang kasini untuk mendukung kelasnya beberapa menit yang lalu ia dengan semangat dan sangat heboh membawa barang barang yang pastinya membuat kebisingan
30 MENIT BERLALU, KINI SAAT NYA KITA MELIHAT PERTANDINGAN YANG DI TUNGGU TUNGGU
HARAP PARA PEMAIN SEGERA BERSIAP DAN MEMASUKI LAPANG
Nadhara menatap sekeliling nya yang amat sangat ramai, lalu melihat satu persatu rekan tim nya yang tengah menatap nya dan setelah itu ia memimpin jalan menuju lapang, meraka terlihat santai dengan sudut pandang orang lain yang sudah pasti tidak seperti itu
"Ingat! Basket itu pertandingan yang harus memiliki rasa sportifitas dan juga kerja sama yang besar"suara cukup keras itu milik Willy yang tengah duduk di samping Gamma ia agak berteriak agar suaranya terdengar dan tidak tertelan oleh teriakan siswa siswi yang tengah bersemangat itu. seperti biasa jika ada Willy maka akan selalu ada Gamma, Mereka seperti satu paket yang di wajib kan dan harus bersama, yah seperti itu lah
"Basket juga salah satu olahraga yg paling melelah kan"celetukan Adit membuat Willy menoleh padanya
"Karena Adit lemah, makanya semuanya juga di bilang melelahkan"
"Gw ikutan bola, kalo lu lupa"
"Willy engga lupa, cuma gak peduli doang"jawaban Willy membuat Adit saking geram nya bersiap ingin melemparkan barang yang ada di tangan nya namun ia urugkan karena melihat tatapan Gamma
"Asal lo tau! Latihan basket tuh gak kaya bola ada waktu istirahat gitu,Jadi kalo mau istirahat harus nunggu entah itu ada pelanggaran atau pergantian pemain"
"Oh."
"Aghh! Sabar dit... sabar" ia menepuk nepuk dadanya cukup keras karena kekesalan nya memuncak, ingin menabok tapi takut di hantam jadi ia hanya bisa menahan saja, lebih baik ia fokus pada pertandingan dari pada berbicara pada spesies seperti Willy, hanya membuat emosi saja
Di lapangan kini kedua pemain sudah bersiap di posisi masing masing dengan Marianne dan wanita yang dulu sempat koar koar menuduh Nadhara karena Aina terjatuh padahal mah dia sendiri yang gada angin gada ujan nyusruk sendiri
Peluit sudah di bunyikan dan bola di lemparkan, bukan kelas Nadhara namun kelas IPS yang memegang kendali dan tak lama mereka membuat cetakan angka yang membuat penonton berteriak nyaring, pertandingan di mulai kembali dan untuk kedua kalinya mereka mencetak angka yang membuat penonton yakin jika mereka lah pemenang nya. Bahkan kelas IPS kini tengah memandang rendah pada mereka sekarang yang membuat Marianne hampir saja menghajar nya namun di halangi Nadhara
00.02
"Kapan?" Merianne bertanya dengan kesal pada Nadhara yang menatap nya lalu Nadhara menoleh pada tempat kelas nya menatap seseorang yang kini tengah menatap nya ketika seseorang itu mengangguk di barengi pertandingan di mulai, Akhras
"SEKARANG!" ia berteriak dengan di barengi senyuman Marianne yang tampak semangat
"Ganis, Posisi!" Rengganis yang tadinya berpokus pada sinar matahari yang menyorot kini menatap Nadhara sembari mengangguk, bola berada di tangan Marianne lalu ia mengoperkan pada Nadhara, dengan lihai ia menuju pencetak ketika dekat bukan melempar pada ring namun pada Rengganis yang tak jauh di tempat nya dan setelah menerima bola itu ia langsung melempar dan mencetak angka
01.02
"Denis, fokus!" Nadhara meneriaki Denis yang tengah menggerutu ketika melihat waktu pertandingan di mulai kembali dan waktunya terus berjalan, kali ini Marinne menggiring bola dan melemparkan nya pada Denis dengan denis yang tidak terlalu mahir dan langsung ia oper pada Nadhara dan tanpa basa basi Nadhara melemparkan pada ring, mereka berhasil mengejar angka sesuai yang sudah di perkirakan
02.02
"Selesaikan!" Marinne berteriak berlari menggiring bola menuju rengganis namun kini lawan lebih kuat ia menoleh kebelakang di mana ada Nadhara yang fokus padanya
"Nadhara!" Marianne mengoper pada Nadhara yang berhasil di terima Nadhara lalu tanpa basa basi Nadhara langsung melemparkan pada ring, gotcha! Bola itu memasuki ring dengan waktu yang berdering yang artinya pertandingan, selesai
03.02
Dengan itu artinya kelas IPA memenangkan pertandingan ini, di banding berteriak kegirangan mereka malah bergegas menuju pinggir lapang, matahiri cukup terik di tambah peluh mereka yang mengucur deras membuat mereka ingin segera berteduh karena itu cukup mengganggu berbeda dengan Marianne kini masih berada dilapang dengan lidah yang di julurkan pada tim lawan
"Heh cabe! Kalo punya orang dalem tuh gunain, jangan cuma di pamerin" Merianne memberi tatapan mengejek lalu berbalik menuju teman sekelasnya yang kini tengah berkumpul dengan langkah riang, berbeda dengan anak kelas IPS yang langsung menatap satu sudut yang yang terlihat 5 lelaki mencolok yang kini tengah menatap pada Nadhara yang tengah di usap peluhnya oleh salah satu dari mereka ya mereka juga terkejut mereka tidak terlalu memperhatikan karena mereka terlalu yakin akan menang karena yang mereka dan guru guru tau kelas IPA1 terlalu lemah untuk latihan fisik namun mereka tidak tau bukan lemah namun mereka terlalu malas berurusan dengan matahari yang bisa menggelapkan kulit
Kini terbukti, bahwa mau bagaimana pun mereka selalu lebih unggul di bidang mana pun tanpa perlu pamrih dan menjilat guru
Terimakasih bagi yang baca cerita yang pabaliut ini
Mohon maaf karena lama Up
Di usahakan nya mah enggak, kalo enggak hilap
Jan lupa
Vote
Komen
Share
And FollowOkey, see...
KAMU SEDANG MEMBACA
dunia novel
RandomDia kira setelah mati ia akan masuk ke dunia lain atau langsung menemukan terang Ia memang sudah masuk de dunia lain Tetapi Bukan dunia yang di huni makhluk berinisial hantu Kalian percaya gak Ia masuk dunia novel IYA NOVEL GILAK! BENERAN GAK HALU...