22

508 68 1
                                    


Pakabar semua

Baikan? Pastilah

Yaudah kita next aja












Happy Reading guys⚘


Langit sudah menggelap, namun tampaknya Nadhara tidak berniat untuk pulang ke rumah, Setelah keluar dari Rumah Sakit tadi, untuk bersantai ria di kasur tercinta. Malah kini ia tengah menyusuri terotoar jalanan, sekedar gabut ia menendang batu asal asalan. Sungguh, otak nya kini penuh dengan teori nama nama orang yang ia temui dan kenal hari ini. Entah kebetulan, atau seperti dugaan nya, bukan hanya cerita Nadhara saja, namun beberapa cerita kesukaan nya juga ada. Juga... yang menjadi pertanyaan nya, kenapa semua nya ini seperti terhubung?

Lamunan nya buyar seketika, ketika seorang gadis sepantaran nya berjalan tergesa dengan menunduk, dan menubruk dirinya. Karena ketidak siapan itu, mereka berdua terduduk di trotoar jalan sebelum saling menatap

"Anne?" Nadhara mengerutkan kening ketika melihat Merianne di hadapan nya, gadis itu malah melotot pada Nadhara dan langsung berdiri ketika Nadhara bangkit dan menepuk nepuk baju nya yang terkena debu jalanan

"Lo-"

"Dear!" Baru saja Merianne akan membuka mulut, ia langsung tersentak dan buru buru bersebunyi di belakang Nadhara ketika mendengar suara seseorang

"Bangsat!" Gumam merianne ketika tak menyangka lelaki itu tetap kukuh mengikutinya

"Honney" Nadhara merasa bulu kuduk nya seketika berdiri, ketika mendengar panggilan dengan nada lirih itu. Ia menatap lekat wajah orang yang membuat teman nya yang selalu maju terdepan kini malah bersembunyi seperti kucing yang akan di sirang air

"Sayang, kamu gak papa kan? Tadi jatuh enggak terluka kan? Hey, kenapa kamu sembunyi?" seorang lelaki jangkung, dengan warna kulit putih pucat, dan wajah yang cukup untuk menjadi salah satu dari orang tampan ke sekian ia temui hari ini, itu membuat Nadhara tiba tiba berpikiran ngaco, kaya nya dunia ini bener bener surganya para human visual

Namun ada yang aneh dari nada bicara nya juga reaksi Merianne yang berlebihan itu, lagian lelaki di depan nya ini terlalu plinplan, tadi ia memanggil Dear, lalu Honney, dan sekarang ke Sayang?

"Gw bilang jangan deket deket gw!, gw alergi laki laki buaya" sentak Merianne dengan nada perintah nya

Sungguh, lelaki menyebalkan ini kenapa selalu mengikuti dirinya dan mengejarnya. Sialnya juga, gara gara lelaki ini, ia selalu berurusan sama cabe cabe yang ada di sekolah. Apalagi, Kakak tirinya itu juga termasuk kedalam kelompok percabean yang menyukai lelaki menyebalkan ini, yang menurut Merianne ia sudah tidak melihat ketampanan nya, baginya ketampanan nya lenyap karena sikap menyebalkan nya itu

"Sayang~ Apa begitu cara bicara seorang wanita?" Suaranya melembut tetapi matanya menajam, ah Shit!. Merianne melupakan sesuatu, lelaki di hadapan nya ini, adalah pengatur yang ketat

"Sial, itu kenapa gw gak suka orang baik, apalagi baperan" Merianne bergumam lirih yang cukup terdengar di telinga Nadhara

"Siapa?" Nadhara memiringkan kepalnya menatap lekat lelaki itu, ia cukup tau Marianne itu tipe orang yang bagaimana. Gadis di belakang dirinya ini, bukan sekedar image seorang Marianne itu tidak kenal rasa takut dan tidak memiliki perasaan,  dan sikapnya sekarang ini membuat Nadhara ingin sekali menghubungi Willy kemari agar melihat bagaimana friendHate nya sedang bersembunyi di belakang nya, sungguh langka

dunia novelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang