2

3.5K 363 5
                                    

Semoga suka dengan cerita yang saya buat ini



Jadi guys Enjoy Reading

Ia membuka matanya, cahaya terang menusuk indra penglihatan nya

Ia blum tiada

Ia masih bisa bersama mereka

Mommy! Daddy! abang! Lily masih hidup!

Ia tersenyum, lalu mengerut kan kening ketika merasa kepalanya pening, tiba tiba ia menyadari sesuatu, ada yang aneh

Ia melirik sekitar dan bertanya tanya, ada di mana ia kini?, ini bukan rumah sakit, ia yakin itu, ini seperti sebuah kamar, kamar nya amat luas seperti milik nya di rumah, barang barang berharga dan ia menjamin harganya amat fantastis karena sebagian ia memilikinya

Kamar ini bernuansa putih abu, sekilas seperti kamar nya, tetapi jika di lihat lagi jelas bukan, kamar ini berbeda tak ada rak Novel kesayangan nya, dan yang ada lemari berisi make up yang amat banyak

Ia ngeri liat nya,kamar ini jika bisa di bilang terlalu mewah dan glamour lah

Ia turun dari kasur,lalu duduk lagi karena sempat merasa pusing, tak lama setelah reda ia mulai berdiri, dan menghampiri lemari make up yang ada kaca lumayam besar di sana

Ketika di hadapan kaca, ia tertegun melihat wajah cantik yang amat cantik sekilas mirip dirinya tetapi ketika di cermin ini, ini wajah nya kenapa ? Apa sakitku membuat ku glow Up,batin nya bersuara . ia mengerutkan kening lalu berjalan ke sebuah pintu dan menekan tomblo di sana

Cklek

Pintu nya terbuka sendiri, ia berjalan mengikuti lorong dan melihat kanan kiri, banyak sekali barang barang mewah bernilai fantastis, juga gambar gambar asing di sana

Seketika ia menghentikan langkah nya, ketika sebuah foto besar menarik perhatian nya, ia mendekat untuk melihat lebih jelas, lalu tertegun, ada wajah sama yang ia lihat di kaca namun versi bayi (yang jelas ini wajahnya pas bayi iya tau itu karena dari album keluarga dan khusus poto perkembangan dirinya yang Mommy nya tunjukan), tadi bersama 2 orang laki laki tersenyum lebar, yang anjay nya lucu banget lebih darinya, dan wanita juga pria muda yang tersenyum manis, dan di tengah tengah mereka ada wajah bayi yang mirip orang yang di kaca versi bocahnya taddii-ia,itu dia versi bocil bau kencur.

Ia memerhatikan lebih lekat lagi gambar itu,  hingga tiba tiba ada sebuah suara yang membuatnya tersentak

"Sedang apa kau"perkataan tanpa nada dan terkesan dingin itu menyapa indra pendengaran nya, ia menoleh dan di hadap kan oleh salah satu pria tampan, namun terlihat lebih tua darinya seperti seusia kakanya, yang ia lihat di foto tadi

Ia memundurkan langkah lebih menjauh dari foto itu,  lalu menoleh ke samping, di mana ada pria tampan yang terkesan dingin seperti -ya itulah lalu pada foto lagi dan begitu seterus nya untuk memastikan

"Mirip"gumam lily lalu menoleh pada pria itu

"Sedang apa kau di sini"nada datar juga wajah nya itu membuat lily mengerutkan kening

"Om"panggil lily pada pria paruh tampan itu lalu di balas dengan wajah yang sulit di artikan

"Ini-..di mana ya?"ucap nya dengan wajah polos yang telihat menggemaskan, walau ada kerutan kebingungan di situ

"Kau-"ucapan nya terputus, ketika suara keributan terdengar keras di telinga nya, lalu muncul seorang pelayan yang berurai air mata menghampiri nya

"Tuan,maaf! Maaf saya tidak menjaga nona dengan baik, nona...nona sepertinya telah sadar ketika saya keluar dari kamar nya"ucap nya langsung menunduk dengan tubuh gemetar

"Sadar?!"suara datar itu terasa terdengar lebih jelas membuat pelayan itu gemetar hebat lalu ambruk terduduk

"Mohon maaf kan saya tuan, tidak memberi tahu tuan sebelumnya,nona terjatuh dari tangga lalu tidak sadar selama 2 hari "jelasnya dengan gemetar, sedangkan Lily ia berdiam diri seperti patung, dengan pandangan iba pada pelayan itu karena seperti takut akan di marahi saja

"Kau- kembali ke kamar mu"ia berhenti ketika ingat sesuatu, lalu menoleh pada gadis yang terlihat rapuh dengan mata polos yang melihat nya bingung untuk menyuruh nya pergi

".."tidak ada jawaban dan tidak ada pergerakan dari gadis itu

"Kenapa diam,pergi ke kamar!"perintah nya menatap langsung bola mata gadis itu, lalu tertegun, pandangan polos yang terlihat murni itu, seperti Adiknya dulu ketika kecil mata polos, yang selalu menatap nya penuh binar mata, yang selalu membuat nya tersenyum, kini mata itu menatap nya dengan kerutan kebingungan

"Om bicara sama saya?"tanya nya polos
"Om, kata mommy nya saya, kalau bicara sama orang pake namanya"katanya sekenanya, walau di depannya ini orang yang lebih dewasa, tapi kata Daddy nya menegur itu tidak ada batas usia, Daddy nya juga bilang kalau ia merasa Daddy nya salah tegur saja, tak usah sungkan, katanya menegur sebuah kesalahan itu baik apalagi pake cara baik baik.

"Say-"ia menggantung kalimat nya dengan kerutan di kening,ia ingat jelas nama nya tapi ketika akan di ucap ia merasa ragu, apalagi di di depan nya ini orang asing, kenapa seperti itu, karena Abang nya bilang, jangan ngasih nama sama orang asing apalagi nomor hp, nanti kata abang nya takut nanti ia di culik dan di teror-kan ngga banget

"Saya-nama saya siapa ya?" Tanya nya pura pura lupa, dengan mata yang di sengaja mengerjap ngerjap polos, dan itu terlihat menggemas kan

"Lexus!"panggil pria tampan itu pada pria kekar namun di kategorikan tampan

"Ya tuan"yang di panggil si lexus lexus itu maju satu langkah lalu menunduk

"Antarakan nadha ke kamarnya,dan panggil dokter untuk memerisksa nya"perintah nya dengan mata masih menatap gadis di depan nya yang terlihat kebingungan

"Om kok-"baru ia ingin menanyakan kenapa pria di depan nya tau namanya, walau Lily tau ia banyak yang kenal sih, tapi iya sudah di suruh ngikutin si Lexus Lexus kekar itu

"Mari nona"kan dia ngeri denger suaranya, udah mah badan keker lagi, bikin protesan nya yang hampir keluar di telen lagi, dan terpaksa ngikutin si Lexus Lexus ini

Setelah pergi nya Nadha dan Lexus,pria tampan yang Nadha maksud itu terus menatap punggung nadha hingga tak terlihat lagi, dengan ekspresi yang sulit di artikan

"Mommy?"

dunia novelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang