*2*

1K 115 8
                                    

Kelak, bila matahari telah terbit di tanggal yang ditentukan, kita bisa kembali bersama. Menjalani hari yang dipenuhi oleh berbagai rintangan. Bermain di dalam kesunyian yang ada. Tertawa bersama anak-anak yang kau lahirkan...

Mata Tetsuya perlahan terbuka. Entah sejak jam berapa, pipinya telah dibasahi air mata. Mata bulat cerulean itu berkilat karena air mata. Warnanya yang cerah tak sesuai dengan tatapannya yang kian menggelap tiap harinya.

Di balik mata biru cerah itu, ia melihat sosok yang selalu dinantinya untuk pulang. Sosok bermata delima dengan senyuman hangat yang mengulurkan tangan padanya.

"Kapan kau akan pulang, Akashi-kun," gumam Tetsuya.

Tetsuya merentangkan salah satu tangannya ke sisi kasur yang kosong. Kepalanya menoleh melihat kasur kosong yang dulu selalu ditempati pacarnya.

"Aku merindukanmu," guman Tetsuya.

Tetsuya mendudukkan dirinya, mengusap air matanya yang mengalir. Dia harus cepat. Ini hari libur kampusnya, tapi tidak dengan pekerjaannya.

Tetsuya mengambil ponselnya untuk melihat pesan masuk. Berharap mendapatkan pesan dari orang yang selalu dicintainya

"Tidak ada..." bisiknya pada dirinya sendiri saat tak mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka, Tetsuya beralih pada kontak Ersha. Dia harus memberitahu gadis itu kalau dia akan terlambat datang.

J-Line!

Ersha Jaeger
Aku bisa menanganinya!
Jangan khawatir~

Kuroko Tetsuya
Terima kasih, maaf merepotkanmu
sekali lagi, Ersha

Tetsuya tersenyum kecil. Ersha sudah seperti adik baginya. Dan entah bagaimana, gadis itu mengingatkannya pada Akashi yang dicarinya.

Sekarang, waktunya bersiap. Tetsuya meraih handuknya lalu berjalan menuju ke kamar mandi. Mandi selalu bisa membantu menyegarkan pikirannya.

Sebenarnya, Tetsuya tidak memerlukan waktu lama untuk mandi. Dia tidak terlalu suka berlama-lama meski dia juga senang menyegarkan pikiran dengan mandi.

Rriingg...

Bel apartemen Tetsuya terdengar. Tetsuya mengerutkan keningnya bingung. Seharusnya hari ini dia tidak ada janji bertemu dengan siapa pun.

Segera saja Tetsuya menyalakan interkom untuk melihat siapa yang mengunjunginya. Saat melihat sepasang anak adam berdiri di depan pintu, Tetsuya segera meloncat kecil.

"Aniki," gumam Tetsuya terkejut.

Tetsuya tidak berpikir lama, ia segera membuka pintu itu dan kepalanya pun terangkat melihat sosok Kuroo Tetsurou dan istrinya, Tsukishima Kei.

"Aniki, apa ada sesuatu? Kenapa kalian tidak mengatakan padaku bahwa kalian akan datang?" tanya Tetsuya sambil mempersilahkan keduanya masuk.

"Kami datang menjemputmu, Tetsuya," kata Kei disertai senyuman tipis yang menjadi ciri khasnya.

"Menjemputku?" beo Tetsuya bingung.

"Alis cabang itu berkata kau ada shift kerja hari ini," kata Tetsurou kemudian melangkah memasuki apartemen Tetsuya.

Tetsuya memerhatikan Tetsurou yang menyusuri apartemennya seolah sedang menilai.

Cold Eyes [AkaKuro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang