*9*

504 70 11
                                    

"Bisa kau katakan itu sekali lagi?" tanya sosok gelap bermata navy yang kini duduk dengan posisi tubuh menegang.

Tadi, setelah sedikit perdebatan antara dirinya dan Tetsuya, Seijuro akhirnya berhasil membawa Tetsuya dan anak anjing itu ke apartemen temannya. Teman? Ah, dia... hm... orang yang membantu Erwin mengembangkan bisnisnya. Aomine Daiki.

"Aku tidak akan mengulanginya. Telingamu pasti cukup baik untuk mendengarnya. Atau aku salah?" kata Seijuro lalu menyesap teh hangat yang disajikan Daiki untuknya.

Daiki menghembuskan nafasnya. Ia baru saja pulang dari  kesibukannya mengurus masalah yang ditimbulkan Seijuro saat Seijuro datang, menyeret Tetsuya ke apartemennya.

"Tetsuya. Lupakan anjing itu dan tidurlah!" seru Seijuro saat melihat Tetsuya masih mengejar anjing kecil bernama Nigou yang tidak ingin mandi itu.

Tentu saja. Seijuro tidak ingin dianggap sebagai orang brengsek sekarang. Daiki memiliki hak untuk memberitahu Erwin. Dan Seijuro tidak ingin Erwin tahu.

"Pfftt! Hahahaha!" tawa Daiki menggelegar melihat bagaimana Seijuro memperlakukan Tetsuya.

"Pfftt! Hahahaha!" tawa Daiki menggelegar melihat bagaimana Seijuro memperlakukan Tetsuya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau tertawakan?" desis Seijuro.

"Kau seperti sedang mengatur seorang anak kecil," ujar Daiki, masih diselingi tawanya.

"Seijuro-san, aku harus pulang," kata Tetsuya dengan tangan masih menggendong Nigou.

"Tidurlah di sini malam ini. Di luar sudah sepi dan gelap, akan berbahaya," kata Daiki.

Daiki menuangkan segelas teh di gelas Tetsuya yang masih kosong. Setelah menuangkannya, ia mendorong gelas itu pada Tetsuya..

"Aku ini laki-laki," kata Tetsuya, merasa sedikit terhina.

"Laki-laki bodoh yang berniat membunuh dirinya sendiri hanya karena seekor anak anjing?" sindir Seijuro.

Seijuro bisa melihat kilatan terkejut di mata Tetsuya. Seijuro sendiri tidak tahu mengapa dia mengatakan hal seperti itu. Rasanya seperti... dia khawatir...? Tidak mungkin...

"Sa-yo-na-ra, Papa, Mama... Shu janji, Shu akan menjaga Seiya..."

"Kita akan berkumpul kembali, Papa, Mama."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cold Eyes [AkaKuro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang