[]Part 20[]

456 48 3
                                    

Gadis berkuncir kuda yang tampak lesu terlihat tengah berjalan gontai seraya menyeret tas pink mungil dengan tangan kanannya.

Langkahnya terhenti saat ia sudah sampai di ruang keluarga. Suara tv dengan volume super besar langsung memasuki indra pendengaran gadis itu. Namun, sang gadis sama sekali tak peduli. Baginya teriakan sang ibu jauh lebih besar dari ini. Ini tuh ibarat suara nyamuk di puncak gunung saja. Yah, walaupun sang gadis belum pernah tau sih suara nyamuk di puncak gunung sebesar apa. Tapi, yasudahlah suka-suka dia. Eh, suka-suka aku, deng.

Reva, gadis berkuncir kuda itu merebahkan dirinya dengan lesu di atas sofa panjang yang amat empuk. Matanya ia pejamkan, berusaha menenangkan pikirannya agar tak memikirkan hal-hal menyeramkan di luar batas.

Jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya. Keringat dingin sudah mengalir di kening, pelipis, dan punggungnya. Entahlah kenapa ia seresah ini hanya karna akan bertemu dengan seorang lelaki. Lelaki muda berprestasi yang belum lama ini ia kenal. Argh, mengapa ia menyetujui untuk jalan bersamanya kalau ia akan merasa seresah ini? Sungguh, Reva menyesal telah melakukan ini.

Sebenarnya acara jalan ini terjadi karna perjanjian yang ia buat dengan orang itu dan juga Nathan. Ia meruruki dirinya sendiri yang saat diadakannya perjanjian ia tak mendengarkan sama sekali, ia hanya manut-manut saja apa yang dikatakan Nathan tanpa berfikir panjang. Salahkan rasa kantuknya yang menyerang sangat dahsyat saat itu.

Reva yang lelah dengan segara fikiran negatifnya, memilih membuka matanya. Mendudukan dirinya di kursi dan segera mencari benda pipih kebanggaannya. Saat dapat ia segera membuka aplikasi chatting. Tak ada cara lain, ia harus mengajak teman-temannya agar menemaninya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang