Forty Eight (Last Chapter)

2.5K 179 11
                                    

Happy Reading^^


















...

Kai si pria matang berusia kepala empat terlihat sudah rapi dengan celana bahan hitam dan kemeja polos biru langit yang tangannya dinaikkan sampai ke siku. Kyungsoo juga terlihat sama rapinya dengan celana bahan hitam juga dan blus panjang putih gading dengan dipadukan jas putih tulang. Mereka keluar kamar bersama dengan koper berukuran sedang yang diderek Kyungsoo, kebetulan anak mereka juga baru saja keluar dari kamar masing-masing dengan koper di tangan mereka masing-masing.

"Naeun, bukankah koper kamu terlalu besar?" tanya Kyungsoo.

"Malah kurang besar, Ma"

"Apa? Kamu bawa apa saja di dalamnya?"

"Makeup, pakaian, perlengkapan renang, sepatu, tas, kacamata, topi--"

"Kamu mau pindah rumah atau liburan?"

Naeun menyengir kuda.

"Si kembar saja satu koper besar berdua"

"Mereka 'kan laki-laki, kalau perempuan itu banyak kebutuhan tau, Ma"

Kyungsoo hanya angguk-angguk. Ketika akan menuruni tangga Kai mengambil koper di tangan Kyungsoo dan berjalan menghampiri Naeun dan mengambil kopernya juga untuk dibawakan karena akan turun tangga, sedang si kembar biarkan dibawa sendiri karena mereka lelaki. Setelah berada di lantai bawah dan keluar rumah, di halaman sudah terlihat sebuah mobil yang di sampingnya berdiri supir pribadi. Supir itu bukakan bagasi mobil dan Kai pun memasukkan koper Kyungsoo dibantu sang supir yang memasukkan koper Naeun. Si kembar mendekat dan si supir mengambil koper mereka tapi Jongyeon menahannya.

"Kami bisa sendiri"

Si supir tidak protes. Si kembar angkat koper bersama-sama dan memasukkannya ke bagasi. Bagasi ditutup dan sang supir beralih membukakan pintu mobil penumpang dan mengangkat kursi, si kembar lekas masuk duduk di bangku paling belakang, kursi diturunkan dan dilanjut Kyungsoo dan Naeun yang duduk di bangku tengah, Kai masuk di bangku samping kemudi dan si supir menyusul masuk. Merekapun berangkat menuju bandara.

Jongyeon terlihat membuka tas gitar yang ia gendong dan meletakkannya.

"Padahal masukkan saja ke bagasi" ucap Jongyoon.

"Tidak, kalau rusak bagaimana?"

"Tidak akan rusak padahal" Jongyoon mendekat dan membuka tas gitar lalu mengambil gitarnya memangkunya, lalu Jongyoon memetiknya dan menyanyi. "Kimi wa ima namida nagashita~~ nagidzakuru kodomo noyou ni~~" nyanyinya menyanyikan lagu Jepang dari opening di anime Naruto Shippuden.

Jongyoon terus bernyanyi dengan diiringi petikan gitarnya membuat Jongyeon yang tadinya akan main game di ponselnya urung karena terpancing untuk ikut menyanyi.

"Natsu no sora miagete niran da~~" ikut Jongyeon bersenandung. Akhirnya mereka menyanyi bersama-sama.

"Tsuyogatte bakari de namida wa misenai~~" senandung Jongyeon. "Jongyoon!"

"Hontou wa kowai kuse ni~~" lanjut Jongyoon.

Si kembar tampak larut dalam dunianya. Naeun yang duduk di depan mereka juga sama tampak larut dalam dunianya dengan ponsel dalam genggamannya. Dia sedang bertukar pesan dengan si pak guru. Mati-matian dia menahan senyum saat si pak guru melontarkan beberapa godaan padanya, karena kalau dia sampai tersenyum mamanya bisa curiga, apalagi papanya yang duduk di depan melirik ke belakang berkali-kali melalui kaca spion.

This Is Crazy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang