Thirty Nine

2.5K 293 22
                                    

Happy Reading^^






















...

Kai duduk di kursi kerjanya. Dia kini berada di ruang kerjanya di rumah. Terpaksa dia harus buru-buru pulang dan membawa sisa pekerjaan ke rumah karena putrinya yang cerewet menyuruhnya pulang cepat. Dan sekarang saat dia sudah pulang, gadis kecil itu malah sibuk dengan tabletnya karena sedang melakukan panggilan video bersama Ny. Do di kamarnya.

Kai benarkan kacamatanya yang sedikit merosot dan kembali mengetik di atas keyboard komputer. Dia ambil dokumen di samping tangannya dan mengeluarkan kertasnya sedikit, dan membacanya. Dia letakkan dokumen itu dan memilih untuk bersandar dulu di sandaran kursi menengadahkan kepalanya. Kai bangkit berdiri, membuka jasnya dan menggantungnya di gantungan di pojok. Dia longgarkan dasi lalu membuka dua kancing teratasnya dan beralih melipat kemeja bagian lengan sampai siku. Tak lama pintunya terdengar diketuk dan terbuka, lantas Kai menoleh dan tersenyum.

"Aku bawakan kopi" ucap Kyungsoo meletakkan kopi di meja.

"Kau selalu mengerti aku" masih tersenyum. Kai kembali duduk di kursi. Sekali lagi dia benarkan kacamatanya dan mulai mengetik.

Kyungsoo menatapnya. Wanita itu letakkan nampan di meja juga dan berjalan mendekati sang suami. Dia sentuh bahu pria itu dan duduk di pangkuannya membuat Kai berhenti mengetik menoleh padanya.

"Kenapa? Lanjutkan saja bekerjanya" ucap Kyungsoo santai.

Kai hanya menghela nafas dan kembali pada kegiatannya.

Kyungsoo sentuh kepala Kai memainkan rambutnya. Terus memainkannya menyibaknya ke belakang dan menyisir asal. Mata elang di balik kacamata itu terlihat begitu fokus pada layar komputer, Kyungsoo menyukainya. Kyungsoo suka menatap suaminya bekerja seperti ini, terlihat seksi dan maskulin.

"Bisa tolong ambilkan kopi? Aku kesulitan untuk mengambilnya" karena memang dengan adanya Kyungsoo di pangkuannya itu tentu menghalanginya.

Kyungsoo ambilkan kopi dan memberikannya. Kai menerima dan menyeruputnya sedikit lalu meletakkan kopi itu di dekatnya. Ada sisa kopi di bibir pria itu, lantas Kyungsoo usap bibir suaminya menggunakan ibu jari dan menjilat jarinya itu membuat Kai meliriknya. Kyungsoo angkat dua alis, dan Kai hanya tersenyum lalu kembali fokus pada pekerjaan. Dan Kyungsoo kembali memainkan rambut Kai. Menatap wajahnya terpesona.

"Kau membuat rambutku berantakan, Kyung" gumam Kai.

"Memang sudah berantakan kok daritadi"

"Baiklah, mainkan saja sesukamu"

Kyungsoo tersenyum. Dia sibak rambut Kai ke belakang, terus ke belakang turun ke bawah menyentuh belakang lehernya dan belakang telinga membuat Kai menggerakkan kepala geli.

"Jangan mainkan leherku"

"Kenapa?" menahan senyum.

"Biarkan aku fokus pada pekerjaanku"

"Ah~~ aku ingin bermanja padamu" Kyungsoo peluk leher Kai menyandarkan kepala di pundak pria itu.

"Bawaan bayi?"

"Sepertinya iya"

Kyungsoo elus pipi Kai lembut. Tak bisa menahan Kyungsoo kecupi pipi Kai yang lain, dan Kai hanya diam, karena dengan hanya pipi yang disentuh itu tidak akan membuat sesuatu dalam diri Kai keluar. Tangan Kyungsoo yang mengelus pipi Kai wanita itu pindahkan ke tengkuk pria itu, bibirnyapun perlahan berpindah tempat menjadi ke samping leher suaminya. Mengecupi belakang telinganya perlahan bergerak ke tengah leher bawah dagu dan membuat karya di sana. Kai berhasil dibuat sedikit melebarkan matanya dengan sesekali mengerjapkannya. Kai tarik nafas pendek-pendek berusaha fokus pada ketikan.

This Is Crazy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang