This Is Crazy [END]

Fourteen

Happy Reading^^

...

Di hari sabtu Jongin terlihat berkutat di depan kompor yang menyala. Ceritanya dia ingin memasak untuk sarapan selagi kekasihnya belum terbangun. Berjuang semampunya yang sebenarnya Jongin cukup kesulitan. Karena Jongin akui memasak bukankah hal yang mudah. Inipun dia lakukan sambil menonton Video tutorial memasak di Internet. Setelah Jongin rasa sudah matang dia angkat penggorengan dan mengalihkan masakan ke atas piring. Menyajikan dan merapihkan. Setelah selesai diapun berjalan menuju kamar untuk membangunkan kekasihnya.

Jongin buka pintu kamar dan berjalan mendekati ranjang. Saat akan menyentuh pipi Kyungsoo ponselnya bergetar.

Drrtt

Dia urungkan niat dan memilih untuk mengangkat telepon terlebih dahulu.

Jongin mengernyit melihat nama Ibu di layar ponselnya.

"Halo?" sapanya.

"Ya, Jongin" balas ibunya.

Jongin terdiam sebentar. "Emm, ada apa Ibu menghubungiku?" agak canggung rasanya setelah kejadian beberapa hari lalu.

"Bukankah kau mau memperkenalkan Kyungsoo pada Ayahmu?"

"Ya"

"Dia sudah pulang. Ternyata dia pulang sedikit lebih cepat dari yang Ibu kira"

'Ibu?' batin Jongin mendengar ibunya mengakui ibu padanya. "Ah~~ iya. Aku akan ke sana mungkin siang. Kabari Ayah juga bahwa aku akan mengunjunginya untuk memperkenalkan kekasihku"

"Tentu"

"Kalau begitu aku tutup" sudah menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Tunggu!"

Jongin melirik ponselnya dan mendekatkannya kembali. "Iya?"

"Apa kau.. Baik-baik saja? Maksudku--tidak, maksud Ibu apakah kau makan dengan teratur?"

Jongin mengerjapkan matanya berkali-kali. "Te-tentu saja"

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Semua lancar"

"Ah~~ begitu"

"..."

"Jongin?"

"Ya?"

"Maafkan Ibu"

Deg

"..."

"Ibu rasa memang seharusnya Ibu meminta maaf padamu"

"..."

"Jangan banyak pikiran, yah. Jangan telat makan ataupun tidur. Yang terpenting jangan sampai sakit"

Jongin hanya diam merasakan dadanya bergemuruh. Pupil matanya bergetar dengan bibir mengatup.