Twenty Eight

2.6K 303 75
                                    

Maf yah, sepertinya chap ini hanya akan memperlihatkan Kai.

















Happy Reading^^














...

Di pagi hari ini langit terlihat terbentang biru di atas sana. Matahari yang diselimuti awan membuat pagi ini terasa menyejukkan. Cuaca dingin yang menyambut hari mendorong siapa saja untuk menarik selimut dan kembali tidur. Para pejalan kaki yang memulai aktivitas mereka terlihat terus mengeratkan mantel yang mereka kenakan dengan sesekali meniup hangat tangan agar mengurangi rasa dingin.  

Rumah Sakit Yakusuke yang adalah salah satu Rumah Sakit besar di Jepang terlihat seorang pria yang baru saja keluar dari mobilnya dengan membawa satu buket bunga besar dan satu kotak makanan di sebelah tangannya. Dengan setelan garis-garis berwarna navy dengan dibalut mantel tebal berwarna hitam dia terus berjalan masuk melewati lobi. Rambutnya yang ditata memperlihatkan kening membuatnya terlihat begitu berkharisma. Dia terus berjalan di lorong mencari pintu kamar rawat sang ibu. Saat sudah menemukannya diapun buka pintu itu dan masuk.

Dia berjalan mendekati sang pasien yang sedang membaca buku dengan posisi duduk. Saat pasien itu menyadari keberadaannya dan menoleh padanya lantas dia berikan senyuman terbaiknya.

"Jongin?" sapa si pasien tersenyum.

Pria itu lantas memeluk sang ibu mencium pelipisnya dan memberikan buket bunga itu pada beliau. Ny. Kim seraya menutup bukunya dan memangku buket bunga itu menghirup aroma segar dari bunga tersebut.

"Kau sudah tiba rupanya?"

Kai mengangguk. "Kemarin sore. Dan.. Ibu?"

"Hm?"

Kai berikan kotak makanan itu yang dibungkus serbet kepada ibunya. "Ini untukmu"

Ny. Kim menerima setelah menaruh buket bunga di atas meja. "Apa ini?"

"Kue beras"

"Kau menyuruh pelayan membuatkannya?"

"Tidak. Itu titipan dari seseorang"

Lantas Ny. Kim mengernyit. "Siapa?"

"Nyonya Do dan Kyungsoo"

"..."

"Mereka menitipkan salam semoga lekas sembuh untukmu, dan menyuruhku untuk memberikan kue beras ini padamu"

"Ah~~" Ny. Kim tersenyum. Dia buka serbet itu dan dilanjut membuka tutup kotak makanan. "Terimakasih, sampaikan pada mereka. Dan.. Sampaikan juga pada mereka bahwa Ibu pasti akan mengunjungi mereka ke Korea" ucapnya menatap kue beras itu dengan tatapan tak terbaca. Tak lama diapun ambil kue beras itu dan memakannya.

Kai bergerak duduk di kursi samping ranjang. Dia raih tangan ibunya yang bebas dan menggenggamnya.

"Kenapa Ibu sakit? Ibu selalu bilang padaku jangan banyak pikiran, tapi nyatanya Ibu yang banyak pikiran. Ibu stres memikirkan apa?"

Ny. Do dengan reflek menghentikan kunyahannya dan menatap putranya. Dia tersenyum. "Ibu hanya sedikit memikirkan Ayahmu, itu saja"

This Is Crazy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang