35: Kebohongan Besar

1.4K 254 38
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

✨✨

"Hidup dan mati manusia itu ada ditangan Allah. Boleh jadi kemarin kita masih diberi napas, namun, tidak ada yang tahu jika esok hari kita sudah tidak ada di dunia. Kematian adalah rahasia Allah."

Indahnursf~

✨✨

Jika ditanya amalan apa yang tidak akan pernah putus bagi orang yang sudah meninggal, maka di dalam sebuah hadis dinyatakan ada 3 hal yang membuat amalan itu tidak terputus, yaitu; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa dari anak soleh.

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya." (Hadis Riwayat Muslim).

Maka dari itu, berlomba-lombalah di dunia untuk memperoleh 3 hal tersebut. Bersedekah jariahlah, seperti membangun masjid, membangun pondok pesantren, panti asuhan, menginfakkan uang untuk pembangunan, menginfakkan uang untuk majelis, untuk para penghafal Al-Qur'an, dan lain sebagainya. Banyak sekali di Indonesia para guru kita sedang membangun masjid dan atau tempat untuk para penghafal Al-Qur'an, bilamana kita ingin mendapat amal jariah, maka jadilah satu di antaranya yang ikut menyumbangkan harta di jalan Allah.

Ilmu yang bermanfaat, ialah seseorang yang mempunyai ilmu dunia dan akhirat, namun dia mengamalkannya kepada orang lain, mengajarkan apa yang dia ketahui, serta menyebarluaskan ilmunya, maka hal itulah yang disebut ilmu yang bermanfaat. Di mana bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang lain, sehingga menjadi amalan jariah untuknya.

Dan yang terakhir, yaitu doa daripada anak saleh. Yang di maksud doa anak saleh, ialah, jika seseorang meninggal, maka anaknya terus mendoakannya, jika selepas salat maka si anak tersebut mendoakannya, dan itu dilakukan setiap selesai salat. Maka, amalan ini pula yang tidak terputus. Doa daripada anak soleh, karena itu, Islam mengajarkan untuk mendidik anak-anak kita, generasi kita, generasi yang Rabbani, generasi yang berada di jalan Allah, generasi yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dengan demikian kita selaku orang tua pula akan mendapatkan imbasnya, ya, imbas berupa pahala dan amalan jariah.

Ya, seperti itulah kiranya. Auliya sangat mengingat jelas ajaran orang tuanya mengenai agama Islam, tidak hanya dari orang tua, Auliya juga ikut menjadi bagian dari anak-anak pecinta Al-Qur'an, bilamana sejak dia kecil, selalu ia luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an dan menghafalnya.

Saat ini Auliya selesai membaca Al-Qur'an, dia habis mengingat kembali perkataan orang tuanya dan juga guru mengajinya, bahwasanya amalan manusia yang tak terputus walau sudah meninggal. Auliya selalu berdoa, semoga saat dia tiada nanti dia bisa mendapatkan kebaikan dari 3 hal tersebut.

Saat ini Auliya sendirian di ruang rawatnya, saat mendapat panggilan dari suster bahwasanya ayah sudah sadarkan diri, ibu pun menemui ayah. Sementara Auliya yang masih belum boleh meninggalkan bangsal, harus tetap di rawat sampai keadaannya benar-benar stabil. Akhirnya, untuk menghilangkan rasa jenuh karena sendirian, Auliya memutuskan untuk membaca dan tadabbur Al-Qur'an.

"Assalamualaikum."

Auliya yang sedang asik membaca Al-Qur'an harus menghentikan bacaannya saat melihat siapa yang datang. "Amel?" ucap Auliya dengan senyum bahagia.

"Lagi tadabbur, ya? Duh, jadi ganggu. Maaf, ya," ucap Amel penuh penyesalan.

Auliya tersenyum, "Iya, tapi sudah lama, kok. Nanti aku lanjut lagi," jawabnya. "Oh iya, kamu kenapa enggak kerja?" lanjutnya. Auliya bingung, bukankah jadwal bekerja Amel full mulai Senin sampai Sabtu. Lantas, hari ini adalah hari Rabu, seharusnya Amel bekerja, bukan malah menemuinya.

DhuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang