10: Dia Begitu Sempurna

2.1K 384 73
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

✨✨

"Saat kita melihat seseorang yang begitu tampak sempurna dalam segala hal, ketahuilah sesungguhnya Allah tengah menutup seluruh aib-aibnya agar tak terlihat. Begitu Maha Baik Allah pada kita."
Indahnursf~

✨✨

Manusia Allah ciptakan dengan kelebihan masing-masing. Tak semua orang memiliki kelebihan yang sama, dan tak semua orang pula memiliki kekurangan yang sama.

Beraneka ragam.

Manusia diciptakan sesuai dengan kadar dan porsinya masing-masing. Jika kita melihat seseorang yang lebih dari kita, mampu melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan, percayalah, kamu pun bisa melakukan hal lain yang juga tak bisa dia lakukan. Begitulah cara Allah membuat makhluk-Nya begitu spesial. Tak ada manusia yang hidup semua serba kekurangan, tak juga manusia hidup dengan semua kelebihan. Keduanya seimbang. Balance.

Terkadang pula hidup yang sering kita rutuki, kita keluhkan, kita kecewakan, itulah hidup yang tengah diperjuangkan oleh orang lain yang tanpa kita sadari itu.

Saat kita melihat ke atas, jangan langsung silau. Mata boleh memandang ke atas namun jangan lupa untuk tetap menunduk ke bawah. Dan lihatlah, lihatlah mereka yang ada di bawahmu. Lihatlah mereka yang tetap bersyukur meski tak seberuntung nasibmu.

Belajarlah untuk mensyukuri apa yang ada pada dirimu. Sebab, jika kita tak bersyukur sebenarnya banyak yang berjuang untuk bisa sampai di posisi kita saat ini. Jangan terus-terusan membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Sebab, proses kita pun berbeda dengan proses orang lain. Tidak sama!

Auliya menatap Dhuha. Banyak sekali yang mengidam-idamkan Dhuha di kantor itu, bukan hanya mengidamkan tetapi memuji Dhuha. Tak lepas dari telinga Auliya, hampir setiap hari Auliya mendengar nama Dhuha dengan sejuta pujian. Bahkan Auliya pun sampai bosan mendengarnya. Memang, Auliya akui Dhuha sosok idaman, namun bagi Auliya memuji manusia itu cukup sekadarnya saja.

Mungkin inilah yang Dhuha khawatirkan selama ini. Karena itu Dhuha sering tertutup bahkan sangat jarang bicara saat di kantor, berbeda dengan Dhuha yang sedang berada di luar kantor. Auliya tahu sekarang, Dhuha memang bersikap cuek bukan berarti dia tak memperhatikan karyawannya, melainkan dia hanya ingin menjaga jarak agar tak terus-menerus dia mendengar namanya dengan sejuta pujian.

"Auliya."

Perempuan yang tengah membereskan berkas-berkas di atas mejanya tersentak kaget saat mendapati Dhuha yang memanggilnya barusan.

Kali pertama Dhuha memanggil Auliya bahkan langsung ke tempat di mana ruangan Auliya bekerja. Biasanya Dhuha hanya bertemu dengannya sesekali di depan, alias saat pagi atau saat selesai bekerja. Itu pun hanya sekilas karena sama-sama keluar dari kantor.

"Assalamualaikum, Auliya. Maaf mengganggu pekerjaanmu," ucap Dhuha ramah. Suaranya berhasil menggetarkan hati Auliya. Perempuan itu tengah menunduk, namun suara Dhuha seakan ada getaran listrik yang berhasil menyengat di dalam hatinya.

Astaghfirullahalazim.

Auliya beristigfar agar hatinya berhenti merasakan perasaan seperti ini. Auliya benar-benar tidak nyaman. "Wa'alaikumussalam. Iya, Pak? Ada yang bisa saya bantu?" jawab Auliya to the point. Auliya tahu, Dhuha cukup profesional tak mungkin seorang Dhuha akan membahas tentang lamarannya kala itu di kantor. Auliya yakin, Dhuha tidak akan salah menempatkan sesuatu.

"Selepas salat Zuhur, saya akan ke rumah sakit menemui ayahmu. Jadi, kamu bisa pulang lebih awal hari ini agar kamu bisa lebih dulu sampai di rumah sakit. Saya akan datang bersama orang tua saya untuk meminta restu," jelas Dhuha yang berhasil membuat sekujur tubuh Auliya membeku.

DhuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang