Irene menatap dinding kosong di kamarnya, kehidupannya sedikit berubah karena mimpi yang dialaminya. Dia berpikir kenapa harus dia ? apakah orang yang hadir di dalam mimpinya juga memimpikan hal yang sama ? semua pertanyaan itu selalu menghantuinya. Kalau dipikir, mimpi yang dialaminya juga tidak menyeramkan. Tapi, seketika menjadi menegangkan karena orang yang ada di dalamnya ada di dunia nyata.
Pintu kamar dibuka membuyarkan lamunan Irene, Yeri dan Joy masuk ke dalam kamarnya membawa dua botol air minum.
"kalian sedang apa ?" tanya Irene.
"aku membawakan air minum, jika Eonnie terbangun tidak perlu pergi keluar untuk mengambil minum" sahut Yeri.
"aaah terima kasih !" Irene tersenyum senang.
"Eonnie, tidak mau kami temani tidur ?" tanya Joy.
"hmm, aku tidak apa-apa. Sepertinya aku sudah bisa mengatasi mimpi-mimpiku sekarang" jawab Irene.
"baiklah kalau begitu, tidur yang nyenyak yaa..." ucap Joy, mereka berdua kemudian keluar dari kamar Irene.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03.30am "Irene menutup mata dan menarik nafas dalam, perasaan sejuk menyelimutinya seiring dengan semilir angin yang berhembus. Sesaat kemudian dia merasakan sentuhan kulit manusia, kedua tangan yang melingkar di pinggangnya dan memeluknya dari belakang dengan hangat. Sembari memeluk orang itu berkata "apakah kamu berusaha mengabaikanku ?"
Irene terkejut dan langsung membuka mata, sekali lagi dia memimpikan Wendy di suatu tempat entah di mana, tempat yang begitu damai dan tidak ada seorangpun di sana hanya mereka berdua. Irene duduk kemudian mengambil botol minum yang ada di meja di sisi ranjangnya kemudian menenggaknya sampai habis.
"kau, wanita yang bernama Wendy. Bisa-bisanya kamu berselingkuh denganku di dalam mimpi padahal kamu sudah memiliki kekasih !" Irene bicara sendiri dengan kesal, membuatnya menjadi tidak bisa tidur padahal paginya dia harus bekerja.
Irene bangkit dari ranjang dan keluar dari kamarnya, dalam keadaan yang masih gelap Irene keluar dari rumahnya dan berdiri di halaman sembari menatap ke rumah yang ada di seberang, dia menarik nafas panjang dan mengepalkan kedua tangannya.
"KENAPA KAMU MELAKUKAN INI PADAKU ??? KENAPA ??? KENAPA KAMU SELALU ADA DI MIMPIKU ???" Irene berteriak sekuat tenaga.
Joy, terbangun mendengar suara teriakan Irene yang cukup memekakkan telinga. Dia mencari kakaknya dan mendapati kakaknya berada di luar rumah.
"Eonnie, apa yang kamu lakukan ?" Joy berlari menghampiri kakaknya.
