Irene pergi ke ruang kerja mencari sesuatu di laci meja kerjanya, dia kemudian mengambil beberapa kertas yaitu berisikan sketsa yang sebelumnya pernah dia buat tentang mimpi-mimpinya. Dia memandang kertas tersebut di mana sketsa Wendy terpampang di sana, dia menghela nafas panjang kemudian memutuskan untuk pergi keluar.
Sebelum keluar, dia kembali memperhatikan Wendy dari jendela rumah. Terlihat wanita itu masih berada di pinggir jalan sembari menatap langit gelap. Dengan sekali lagi meyakinkan diri, Irene kemudian membuka pintu rumahnya. Dengan perlahan Irene menutup pintu agar tidak ada yang terbangun kemudian menuruni tangga rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy terkejut ketika mendengar hentakan sandal Irene yang menuruni tangga, dengan spontan dia berdiri sembari membersihkan celananya. Dia ingin menghampiri Irene ketika melihat Irene berada di seberang jalan.
"tetaplah di sana" ucap Irene melarang Wendy menghampirinya.
Tanpa berkata Wendy menuruti permintaan Irene dan tetap berdiri dari seberang jalan, Irene kemudian melemparkan lembaran kertas itu di tengah jalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"itu untukmu" ucap Irene yang kemudian duduk di tanah.
Wendy berjalan pelan lalu memungut lembaran kertas tersebut, dia kemudian kembali ke pinggir jalan dan duduk di sana. Dia melihat satu persatu lembaran kertas tersebut, sketsa taman hiburan, roller coaster, komedi putar dan yang terakhir sketsa wajah dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.