14 🐹

700 132 7
                                    

Vote Sebelum Membaca
Terima kasih 😊
================

Vote Sebelum MembacaTerima kasih 😊================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panti Asuhan

Wendy yang begitu penasaran dengan wanita yang bernama Irene Bae ini menguntit setiap gerak-gerik wanita itu saat berkeliling panti asuhan bersama kedua orangtuanya.

"jika kamu memang menyukainya kenapa tidak langsung menampakan diri saja dan berkenalan ?" tanya Rose yang begitu setia menemani saudara kembarnya menguntit dari balik persembunyian.

"tidak, jangan sekarang. Aku tidak mau dia lari jika aku mengajaknya berkenalan" sahut Wendy.

"ck, kalau caranya begini kamu tidak akan pernah memiliki kesempatan" tambah Rose.

"diamlah, tenang saja aku pasti akan menemuinya dan mengajaknya berkenalan" ucap Wendy.

Wendy begitu mengagumi wanita yang bernama Irene Bae ini, senyuman dan tawa yang terpancar di wajah Irene saat bermain bersama anak-anak di panti asuhan dia rekam di dalam ingatannya. Irene begitu perhatian pada anak-anak tersebut dan tidak sungkan mengajaknya bermain. Wendy benar-benar bersembunyi memperhatikan Irene sampai wanita itu selesai bermain dengan anak-anak dan kemudian memutuskan untuk pulang, tentu saja tidak lupa Wendy mengambil foto Irene saat sedang bermain dengan anak-anak.

Wendy dan Rose berlari menemui orangtuanya setelah mengantarkan Irene sampai ke depan pintu gerbang panti asuhan.

"Rossie, kapan kamu datang ?" Ibu dan Ayah langsung memeluk anaknya.

"sudah sejak tadi, tapi karena ibu dan ayah sedang kedatangan tamu jadi kami tidak mau mengganggu. Aku sangat merindukan ibu dan ayah !" ucap Rose.

"ibu, siapa wanita itu ?" Wendy langsung menanyakan tentang Irene.

"wanita tadi ?" ibunya balik bertanya dan Wendy mengangguk.

"dia Irene Bae, donatur tetap panti asuhan ini. Dia adalah seorang fashion designer terkenal di sini dan bekerja di perusahaan mode terbesar kedua di Paris" jawab ayahnya.

"benarkah ? kenapa aku tidak mengetahuinya ?" Wendy bingung.

"itu karena kamu tidak tinggal bersama kami di sini, dia sering kemari sendiri membawa beberapa buku bacaan, makanan dan mainan untuk anak-anak" tambah ibunya.

"Wendy menyukai wanita itu, ibu !" celetuk Rose dan dengan spontan Wendy menginjak kakinya untuk menyuruhnya diam.

"benarkah ?" ibunya tertawa tidak percaya.

"semua orang pasti menyukainya, dia cantik dan berbakat" tambah ayahnya.

"ayo sebaiknya kita berbincang di dalam, makanan pasti sudah siap" ajak ibunya.

Remember ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang