Screw Up

2.3K 376 98
                                    

Esmeralda dan Kai sampai di manor pada sore hari. Keduanya disambut oleh anak-anak mereka yang tengah duduk di taman Mansion.

Taman di Gaunt Mansion dibuat seolah-olah merupakan taman rahasia. Taman ini dibuat untuk Esmeralda saat dia berusia tiga belas tahun, mengingat dalam keluarganya, hanya dia satu-satunya anak perempuan yang lahir setelah beratus tahun keluarga Gaunt hanya melahirkan anak laki-laki.
























Beberapa kue kecil dan sepoci teh beserta cangkir sudah tersedia. Ini memang merupakan kebiasaan kalau setiap sore kelimanya akan menikmati teh di taman.

"Mum?" ujar Cassie setelah menyesap tehnya, Esmeralda menaruh cangkirnya pelan lalu melap bibirnya menggunakan serbet dan tersenyum pada putrinya,

"Iya, my love?"

"Aku ingin berbicara dengan mum setelah makan malam. Apakah mum ada waktu?"

Esmeralda mengangguk, "tentu, sayang. Mum akan berbicara denganmu."

Alexander maupun Scorpius hanya diam menatap keduanya, tidak ada yang membicarakan perihal tangisan Cassiopeia tadi. Mereka tahu, cepat atau lambat, Cassie sendiri yang akan memberitahukan pada Ibu mereka.

***


Makan malam berlalu dengan ceria, setiap anak-anak keluarga Gaunt makan sambil bercerita kepada Ibu dan Ayah mereka. Sesekali Kai yang duduk di kursi kepala menyuruh Xander untuk memakan sayuran.

Setelah menyelesaikan makan malam, Scorpius dan Xander pergi membaca buku di kamar mereka. Sedangkan Kai, Esmeralda dan Cassiopeia berjalan kearah perpustakaan. Perpustakaan di Mansion ini besar dan luas, di dominasi interior berwarna putih dan emas, awalnya interior perpustakaan ini didominasi oleh warna kayu berwarna coklat, tetapi semenjak Esmeralda dan keluarganya berada disini, tempat ini direnovasi menurut keinginan sang Nyonya rumah.

Buku-buku disini berisi buku-buku warisan dari keluarganya turun-temurun. Dimulai dari buku sihir sampai buku muggle milik William Shakespeare edisi pertama yang dikoleksi leluhur keluarga Gaunt.

Esmeralda meminta Cassie duduk di sofa, sementara Kai menyalakan perapian untuk membuat mereka tetap hangat.

"Apa yang ingin dibicarakan Cassie kepada mum?" tanya Esmeralda menyesap teh lavender.

"So, i've been thinking, kalau kita harus bertemu pria itu."

Esmeralda tentu tahu siapa Pria yang dimaksud oleh Putrinya, membuat wanita itu menggeleng,

"Tidak. Kita lebih baik seperti ini. Kita hidup dengan baik, kau hidup dengan baik, adik-adikmu juga. Mengapa harus tiba-tiba?"

"Mum, kau bisa menemui pria itu untuk membahas bisnis. Tetapi kenapa kau tidak bisa menemui pria itu untuk membahas tentang hubungan kalian?" tanya Cassiopeia, menaruh cangkir susu di tangannya ke meja dengan pelan, Esmeralda berdiri dari kursi yang Ia duduki dan berjalan untuk mengambil buku. Kai melihat kalau Istrinya itu gugup,

"Karena mum tidak ingin terjebak masa lalu. Mum ingin tetap melanjutkan hidup tanpa ada embel-embel tentang dia," jawab Esmeralda, dia membolak balik buku ditangannya,

"Atau, mum hanya pengecut?" tanya Cassie, "mum terlalu pengecut. Tidak ingin membicarakan hal itu dengannya karena mum takut akan terlihat lemah dihadapannya?"

"Cassie cukup," ujar Kai dengan nada peringatan. Tetapi Cassiopeia mengabaikan nada dari Ayahnya.

"Benarkan? Mum hanya ingin bersembunyi di belakang dad saja. Mum selalu seperti ini, selalu tidak ingin menghadapi masalah."

"Cassiopeia jaga mulutmu," ujar Kai dengan tenang namun penuh penekanan,

"Tidak dad. Mum harus dihadapkan dengan kenyataan. Mum terlalu sering lari dari kenyataan. Bahkan saat dia melawan Lord Voldemort, atau saat dia melawan orang ketiga yang hadir dalam hubungan mereka. Mum lebih memilih untuk lari disaat dia bisa saja bertarung untuk hubungan mereka."

Kai tahu, apa yang dikatakan oleh Cassiopeia tentang Esmeralda itu benar adanya.

Sejak dulu, saat Esmeralda dihadapkan pada pilihan tentang menjadi Dark Princess atau menjadi death eaters, wanita itu dengan egois memilih menjadi Dark Princess karena ambisinya yang besar. Saat menjadi seorang Dark Princess, posisinya hanya berada dibawah Dark Lord dan diatas semua Death Eaters. Tetapi dia tidak berpikir akan konsekuensi yang diterimanya, Esmeralda tidak berpikir kalau saat dia menghubungkan darahnya dengan darah Voldemort, Dia dijadikan pion ampuh untuk melanjutkan garis darah Slytherin. Bahkan inti sari hidupnya juga diambil sedikit demi sedikit oleh sang Dark Lord.

Saat perang melawan Voldemort, Esmeralda benar-benar tidak pernah memikirkan tentang orang lain, yang hanya Ia pikirkan adalah bagaimana dia tetap bisa bertahan. Esmeralda benar-benar selicik itu, dia bersembunyi dibelakang Harry Potter atau Hadrian Riddle saat perang. Hanya ingin mengambil keuntungan dalam posisi apapun. Esmeralda memang seambisius itu, dia sangat licik dan licin, Esmeralda juga benar-benar hanya memikirkan dirinya sendiri. Jika dipikir-pikir, Kai sebenarnya cukup paham mengapa Draco Malfoy memilih Hermione Granger dan bukannya Esmeralda Gaunt.

Esmeralda menggeleng, "itu adalah apa yang Slytherin lakukan," kata Esmeralda menatap Cassie, mata hijaunya bertubrukan dengan mata hijau putrinya, tetapi Cassiopeia menggeleng,

"Tidak. Itu bukan cara Slytherin. Kau hanya mencari alasan untuk membenarkan kelakuanmu. Kau itu pengecut dan sangat egois, mum. Dan itu adalah fakta!" 

Cassiopeia lalu berjalan meninggalkan Ibu dan Ayahnya, sementara Esmeralda hanya menatap Kai,

"Itu tidak benar kan, Kai? Aku tidak pengecut, aku juga tidak egois. Aku hanya ingin memberikan kebahagiaan pada anak-anakku,"

Tapi Kai menatapnya, menghela napas dengan kekecewaan,

"Itu alasanmu, Essie. Kau hanya mencari-cari alasan untuk membenarkan kelakuanmu yang egois." Lalu dia berjalan keluar meninggalkan Esmeralda yang terdiam.

Jika Kai bisa memilih antara wanita seperti Esmeralda Gaunt atau Hermione Granger, Kai tentu akan memilih Hermione Granger. Kai yang menyayangi Esmeralda sejak kecil saja akan memilih Hermione Granger, apalagi Draco Malfoy

Esmeralda Gaunt terlalu egois, dia hanya memikirkan perasaannya sendiri,  dia bisa menunggu untuk memastikan apakah anak itu benar anak Draco, dia bisa memilih untuk mendengarkan penjelasan Draco. Tetapi dia tidak. Dia hanya memikirkan perasaannya, tanpa memikirkan perasaan anak-anaknya.

***

Ini udah hampir tamat wewoo!! Bagaimana-bagaimana?
Masih tetap suka sama Karakter Esmeralda? Hayoloh hayoloh. Btw dua chap dalam sehari, rajin banget aku ngerevisi chap-chap ini. Enjoy guys.

Love, Freya❤

All I Want (Draco Malfoy Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang