Tiga tahun lalu, Lord Voldemort menjodohkan Pewaris Malfoy dengan seorang Gadis, berdarah-Murni, Pewaris Slytherin sejati.
Lucius dan Narcissa Malfoy sangat bahagia.
Esmeralda Slytherin-Gaunt berdarah-Murni, Keturunan langsung Salazar Slytherin pal...
Draco dan Lucius sampai di Malfoy Manor, Draco tahu Ibunya tengah menunggu dia dan ayahnya, beserta Pansy dan Blaise karena mereka telah berjanji untuk berkunjung.
Keduanya saling memandang saat mendengar tawa dari ruang keluarga di Manor, Narcissa memang menyukai Pansy dan Blaise, tapi dia tidak akan pernah tertawa sekeras itu bersama mereka, apalagi mengingat humor Blaise yang tidak bisa dimengerti orang lain selain Draco, Brandon, Leo dan Theodore Nott.
Draco langsung ke dapur untuk mengambil minuman, sementara Lucius menghampiri Istri serta tamu mereka.
Lucius terkejut mendapati tidak hanya Blaise dan Pansy, tetapi Esmeralda juga duduk bersama Narcissa.
"Father," sapa Esmeralda berdiri menghampiri Lucius, mata Lucius berkaca-kaca melihat Esmeralda yang nampak lebih dewasa,
"Esmeralda? Dear? Kau disini?" Bisik Lucius memeluk gadis yang sudah dianggap seperti Putrinya, menantu yang selama ini selalu diakui olehnya dan Narcissa.
"Aku disini, Father, kau apa kabar?" tanyanya, mereka duduk di sofa, Esmeralda di tengah, Lucius dan Narcisaa di kiri dan kanan wanita itu.
Draco selesai meminum air putih dan berniat pergi ke kamarnya, tetapi dia mengurungkan niatnya, mengingat Pansy dan Blaise mungkin menunggunya.
Draco ingin menyapa Pansy serta Blaise, tetapi atensi-nya tertuju pada wanita bersurai coklat dan bermata hijau. Draco merasa semua warna di dunia ini pudar, hanya ada Wanita dengan dress putih yang menarik perhatiannya. Dia bahkan tidak mendengar suara sang Ibu yang menyapanya dengan senyuman manis.
"E-Esmeralda?"
Esmeralda menatap Draco, mata hijaunya redup, "Draco," dia mengangguk, " aku membutuhkan bantuanmu."
Draco mengangguk, keduanya berjalan kearah ruang kerja Draco, meninggalkan orang-orang yang menatap keduanya was-was.
***
Draco mengambil botol Whiskey, dan gelas, "kau mau?" tanyanya, nadanya monotone, tetapi dia harus mengakui bahwa jantungnya berdetak kencang, apalagi melihat mata hijau wanita itu,
"Sure," jawab Esmeralda mendudukkan dirinya di sofa , Draco menuangkan whiskey kedalam dua gelas dan memberikan satu pada Esmeralda,
"Apa yang kau butuhkan?"
Esmeralda menyesap sedikit whiskey dan merasakan rasa membakar di tenggorokannya,
"Neville memberitahuku kalau kalian menemukan Oahu Stenogyne di hutan belakang Manor, jadi aku disini untuk bertanya apakah kau bisa memberikan sedikit Oahu Stenogyne padaku,"
"Itu tanaman yang langka, dan untuk apa kau membutuhkan tanaman seperti itu?"
Esmeralda menatap Draco datar, tatapannya menusuk, "apa yang aku lakukan itu bukan urusanmu,"
"Tapi kau mencari tanaman itu dan datang kepadaku, tentu itu adalah urusanku sekarang," Draco menyeringai, dia merasa seperti dia berada di masa lalu, dimana dia akan selalu memancing emosi wanita itu, Esmeralda memang anggun, tapi dia juga temperamental,
Esmeralda menghela napas panjang, mencoba agar dia tidak sewaktu-waktu mengutuk Draco dengan mantra yang baru di pelajari,
"Aku ingin membuat ramuan Blood Curse,"
Draco terkejut, "kau sakit?" tanya Draco khawatir, "apakah kau terkena kutukan keluarga?" Dia tambah khawatir saat Esmeralda hanya diam menatapnya, "Essey, ayolah, bicara kepadaku, jangan diam saja! Apakah kau sakit?"
"Jangan berlebihan Draco, aku tidak sakit." Jawab Esmeralda datar, dia tidak suka melihat Draco menujukkan kekhawatiran padanya, itu sangat tidak baik untuknya, "aku ingin membuat Inovasi terbaru dalam bidang ramuan," kata Esmeralda, "dan, kau akan mendapatkan 10% dari penjualan setiap ramuan."
"Jadi ini bisnis?"
Esmeralda mengangguk, "tentu saja."
"Baik, ini Deal."
Draco akan melakukan apapun agar bisa tetap berdekatan dengan Esmeralda.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
