Best Man ever

3.7K 490 31
                                    

Esmeralda memandangi lukisan yang tergantung di dinding ruang keluarga, lukisan itu merupakan lukisan para Keturunan keluarga Slytherin-Gaunt. Dimulai dari Salazar Slytherin, sampai ke Ayahnya dan Ibunya, bahkan lukisan Lord Voldemort atau Tom Riddle muda ada disini.

"Jadi?" Ibunya, Aileen Gaunt née Hawthrone bertanya. Keluarganya mendengar tentang apa yang terjadi, "kapan kau akan mengatakan yang sebenarnya pada anak-anakmu, Essey? Kau tidak bisa menyimpan sebesar itu."

Esmeralda menatap Ibunya, mata hijaunya berkilat-kilat, "tentu aku bisa, mother. Aku bisa menyimpan rahasia itu, dan aku pasti akan menyimpan rahasia itu sampai aku mati."

"Kau tahu, Essey, anak-anakmu akan bertanya-tanya tentang hal itu padamu," giliran Ayahnya, Mattheus yang berucap, Esmeralda terdiam,

"Mereka hanya mengenal Kai sebagai ayah mereka, Father," kata Esmeralda, "dan, mereka tidak akan bertanya-tanya jika mereka tidak tahu. Jadi, aku ingin kalian tidak memberitahu mereka."

"Kukira apa yang diinginkan Essey ada benarnya, Malfoy boy yang meninggalkannya untuk seorang mudblood, tentu saja Malfoy boy tidak berhak atas anak-anaknya," Thaddeus, kakek buyut lima generasi Esmeralda berbicara, dia menyalakan rokok dan mulai mengisap rokoknya, saat Istrinya, Celena Gaunt née Malfoy melotot kearahnya,

"Tapi mudblood itu hanya melahirkan anak perempuan untuknya, kita tidak bisa melihat nama Malfoy habis begitu saja," ujarnya, Violetta Gaunt née Black mengangkat alis kepadanya,

"Darimana kau tahu?" tanya si Ibu mertua pada menantunya, Celena Gaunt menatapnya,

"Apa Ibu lupa? Aku juga seorang Malfoy,"

"Dan apakah kita peduli? Itu bukan salah Gaunt kalau nama Malfoy akan menghilang saat half-blood itu menikah! Lagipula lihatlah, darah Malfoy yang murni, terkotori karena seorang mudblood!" Leanna Gaunt née Lestrange berkata, dengan nada jijik,

Aria Gaunt née Fawley menatap Esmeralda, "aku benar-benar setuju denganmu, nak. Malfoy boy tidak berhak atas anak-anakmu,"

"Jadi, pembicaraan kita cukup sampai disini, tidak ada yang boleh berkata apapun tentang hal ini." Ucap Esmeralda sebelum berlalu ke kamarnya, di dalam sana, Kai sedang duduk dan membaca buku di atas sofa dekat perapian,

"Kau baik-baik saja?"

Esmeralda mengangguk, dia menatap sepupunya, "Kai, apa kau merasa tersiksa denganku?" tanyanya saat dia duduk di sebelah Kai, Kai mengangkat alis dan menatap Esmeralda, tatapannya berubah lembut,

"Essey, kau adalah gadis terbaik yang pernah kutemui. Kau tahu bahwa aku tidak memiliki ketertarikan seksual pada perempuan, dan jika orangtuaku tahu, mereka akan sangat kecewa. Kau menyelamatkanku dari amukan kedua orangtuaku, Essey. Kau memberikanku Keluarga, kau memberikanku anak-anak yang memanggilku Ayah mereka. Apalagi yang bisa aku minta darimu?" Kai menangkup pipi Esmeralda, "kau sepupuku, Essey. Aku mengenalmu sejak kau kecil, mungkin banyak orang menganggapmu tidak baik, tapi kau adalah gadis terbaik, Essey."

Esmeralda menahan airmatanya, dia lalu memeluk Kai, "apa keputusanku benar?"

"Ingat apa yang dikatakan Salazar saat kita pertama kali berbicara dengannya?"

Sudah menjadi tradisi, setiap anak-anak Gaunt akan berkumpul sehari sebelum mereka memulai sekolah untuk berbicara dengan leluhur mereka, Salazar Slytherin. 

Esmeralda dan Kai berada di tahun yang sama, Esmeralda berada di Hogwarts dan Kai di Durmstang.

Salazar menatap keduanya, mengelus jenggotnya yang panjang, dia menatap kedua sepupu itu,

"Aku ingin berkata satu hal pada kalian, hal yang sering dikatakan oleh sahabatku, Helga, padaku, 'Ikuti kata hatimu jika otakmu merasa tidak ada jalan lain lagi'."

All I Want (Draco Malfoy Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang