Part 6 || Putus

265 34 8
                                    

"Mereka yang putus, kok gue yang seneng? Konyol lo, Alexa!"

~Alexnya Axelio

*_*

Setelah perdebatan yang cukup panjang dengan Axelle karena dia yang tak ingin ditinggal, kini Arga dan Alexa sudah berada di tujuan mereka. Tanpa pria halu bernama Axelle Fernando Denice. Di balik gerbang markas utama Dagger of Darkness selalu ramai oleh lalu lalang para member-nya. Sedangkan di luar gerbang, akan terlihat sepi. Terutama jalan raya di depan markas yang tak pernah dijamah oleh pengendara lain selain member DOD. Tak ada yang berani melewati bangunan megah itu. Seram.

Mobil hitam milik nona Y'S baru saja masuk ke halaman luas markas. Sang pengemudi pun turun dari mobil, seorang pria. Semua kenal dengannya. Putra sulung keluarga Denice yang merupakan bagian penting di DOD. Kemudian, disusul oleh Y'S dari pintu kiri. Wanita itu sudah memakai lengkap busananya. Topeng, meski tim B dan C sudah tau wajahnya, dan juga jubah kebanggaannya.

Dua orang itu berjalan santai memasuki markas dengan diiringi para member yang membungkuk hormat. Seperti inilah suasana ketika menjadi orang yang memiliki jabatan tinggi. Rasa hormat dari semua orang. Mereka juga terlihat mengobrol serius selama perjalanan masuk markas.

Sampai di dalam, tentu saja mereka langsung menuju ruang khusus anggota inti. Tentunya juga, sudah ada Fio dkk di sana, bersama Aang. Sesuai yang Alexa agendakan dengan Ciko semalam, bahwasannya mereka akan membahas mengenai poin-poin yang Ciko bicarakan.

Saat sampai di dalam ruangan, semua yang ada di sana pun bediri untuk menyambut sang nona.

"Baiklah. Silakan dimulai, Tuan Ciko!" ujar Y'S. Yang lain pun duduk di bangku masing-masing, sedangkan hanya Ciko yang berdiri.

"Dua hari yang lalu, saya mendapatkan kabar tentang sekutu kita. Dengan bujukan dari sepupu JK, sekutu kita di Amerika memilih bergabung dengan King Ghosts. Juga tentang tindakan lanjut mengenai Jihan Fadilla yang kabur. Silakan, Miss!" Ciko pun berdiri di samping sang nona. Sementara Y'S berdiri dengan begitu gagah.

"Ciko juga mengatakan, bahwa kita diundang ke pernikahan wakil ketua Dark Shadows di Rusia. Sesuai kabar yang Ciko terima, sepupu JK akan memimpin King Ghost untuk menyerang satu per satu sekutu kita. Mereka sudah memulai di Amerika. Dark Shadows adalah target yang akan mereka hancurkan, supaya kita tak memiliki sekutu. Untuk urusan ini, saya percayakan kepada Tuan Aang!" papar Y'S panjang. Aang pun berdiri.

"Tentu, Miss. Saya akan melakukan yang terbaik. Terima kasih telah mempercayai saya untuk tugas ini," ujar Aang dengan menunduk hormat.

Rapat pun terus berlanjut. Membahas tentang mafia memang tak pernah ada habisnya. Mulai dari pengkhianat, hingga musuh besar dan kecil. Rapat berakhir dengan solusi di setiap masalah. Kini, ruang anggota khusus telah sepi. Hanya tinggal Arga, Y'S, dan Aang.

"Aang! Teman-temanmu itu sudah curiga, bahwa kau adalah Haidar. Mereka juga akan memulai penyelidikan setelah ini. Apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Apa aku yang harus mengurus hal itu?" tanya Y'S dengan santai. Ya, bicara dengan Aang memang harus santai. Tak perlu tegas karena bukan tentang tugas.

"Dasar mereka! Selalu saja penasaran dengan identitas orang lain. Apa mereka tak memiliki kesibukan lain?!" ketus Aang. "Biarlah ini menjadi tanggung jawabku sendiri, Nona. Aku juga akan memakai prinsipmu, 'identitasku akan terbongkar sesuai keinginanku'."

"Baiklah. Itu terserahmu. Jika kau membutuhkan bantuan, kami siap membantumu. Kau sudah menjadi bagian dari mafiaku. Jadi, masalahmu, masalah kami juga." Sungguh besar hati Y'S. Menganggap mafianya sebagai keluarga, bukan sekadar organisasi belaka.

Behind The Darkness [#MG2]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang