Behind The Darkness [#MG2]✅

Part 19 || Smitt dan Restu

"Sebuah fakta sudah terungkap dengan begitu jelas. Kini, tinggal menunggu mereka mendatangaiku dan memberiku hadiah terindah. Kebersamaan."

Queen Smitt

🥂🥂🥂

Foto yang telah disebar di laman instagram milik akun Arga itu telah menjadi perbincangan beberapa khalayak di Indonesia. Dengan caption yang begitu menarik perhatian, membuat orang-orang menebak-nebak, apakah yang dimaksud dengan kata 'our day' di sana?

Satu minggu ini telah hampir berlalu, namun berita itu masih belum mendapatkan konfirmasi dari sang empu. Sosok pria yang telah mereka kenal sebagai pebisnis besar, pemilik saham dan pengurus Raw Enterprise itu masih enggan mengungkap semuanya secara jelas. Di satu sisi, Arga tak peduli dengan pertanyaan para warga. Bahkan, spam komentar di unggahan fotonya pun tak serta merta ia balas.

Alexa juga melakukan hal yang sama. Gadis yang hanya dikenal sebagai putri keluarga Smitt itu enggan juga berkomentar. Baginya, akan ada waktu tersendiri untuk mereka tahu kejelasan dari foto tersebut. Waktu itu, saat itu adalah saat di mana Alexa dan Arga memang ingin mengungkapnya.

Satu minggu yang hampir berlalu ini juga cukup sibuk bagi Alexa dan Arga. Mereka harus mengurus kasus penyerangan markas dan juga bisnis mendiang Viko yang semakin hari, semakin maju. Banyak kolega dan investor baru yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ternama itu.

Naufal Alamsyah Raw, si pemimpin sementara DOD di Indonesia itu juga telah mengabarkan, bahwa pagi ini telah terjadi penyerangan di markas bagian timur. Markas utama masih belum diserang, mungkin masih belum ada yang memiliki keberanian besar untuk melakukan hal itu. Penyerangan di markas selatan seminggu yang lalu juga sudah diatasi dengan sangat baik. Alexa tak salah memercayakan DOD kepada Naufal atau yang dikenal sebagai Al di sana. Karena nyatanya, Naufal tetaplah adik dari seorang pendiri mafia. Jadi, meskipun tak sebesar Alexa, tapi Naufal tetaplah memiliki jiwa pemberani dan bijaksana.

Siang ini, Alexa dan Arga telah berada di bandara internasional Indonesia. Mereka memang memutuskan pulang ke Jakarta untuk membantu Naufal mengurus segalanya, serta menghadiri pernikahan Axelle dan Grace esok hari. Semua memang terjadi begitu cepat, Alexa bahkan sudah mulai kuliah. Namun, ia meminta cuti beberapa hari untuk bisa ke Indonesia.

Perjalanan udara dari London ke Indonesia cukup banyak memerlukan waktu, beberapa jam mereka habiskan. Kini, langkah mereka telah menggema di area lobi. Suara koper yang diseret pun menjadi penambah keramaian langkah mereka. Penampilan keduanya tampak serasi, memang sudah disepakati, bahwa mereka akan mengenakan pakaian yang sama. Kali ini, dengan ciri khas seorang Alexa. Hitam.

Langkah dua pemuda itu juga disertai pandangan orang-orang, mereka tentu bisa mengenali siapakah si pria. Arga, yang satu minggu ini menjadi perbincangan hangat bersama sang kekasih, Alexa. Tampaknya, pasangan itu sudah mulai unjuk diri di depan khalayak ramai.

Tak sedikit yang berbisik, bahkan sampai memotret mereka. Sepertinya, instastory warga plus enam dua sedang dibanjiri oleh foto Arga dan Alexa.

Pasangan itu juga tak ambil pusing, tak juga memberontak. Mereka tetap santai berjalan keluar dari lobi, mencari mobil jemputan. Ternyata, si Tuan Al yang menjemput. Bersama dengan Ciko yang ikut serta. Dua pemuda itu masuk ke mobil, menyapa dua pria di dalamnya dengan cara seperti biasa. Mobil melaju dengan kecepatan normal, meredam percakapan mereka agar tak sampai ke luar. Satu per satu topik mereka bahas, permasalahan-permasalahan yang telah atau sedang terjadi juga mereka bahas.

"Jadi, Jihan belum bisa ditemukan?"

"Belum, Miss. Dia benar-benar lihai menghindar dari kita, bahkan, keberadaannya hanya bisa kami lacak di kafe tempat dia dan Grace menyusun rencana dulu." Jawaban Ciko tak bisa membuat Alexa diam saja, dia harus segera menyusun rencana untuk kepanjutan kasus ini.