Part 20 || Anyara Aquiline Edelweiss

66 4 5
                                    

Hai, hai! Lama banget nggak update, haha. Banyak tugas, Cuy :)) BTW, aku mau kasih part yang sedikit panjang untuk kali ini. So, jangan bosan membaca setiap kata yang aku tulis. Makasih banyak udah mau nunggu update-an cerita ini dan nggak kabur karena lama aku update.

Enjoy your part, Guys!

.
.
.

"Yang sebelumnya belum lengkap. Hari ini, suatu pertarungan yang diakhiri rasa haru begitu ingin menjadi penutup kisah."

Behind The Darkness

🥂🥂🥂

"Tidak masalah. Karena tanpa menginjakkan kaki di rumah ini pun, aku masih bisa mewujudkan keinginan Sani. Aku akan merebut hak suamiku dari kalian."

Dor!

"AAA!"

Ancaman Rini yang tadinya bukan apa-apa bagi Anton, justru menjadi hal paling mengejutkan kala suara tembakan menggema. Disusul oleh gema teriakan Hani yang terkejut dengan kejadian cepat itu. Di hadapan mereka, seorang Ariani Mutiara Smitt tumbang setelah kepala bagian samping kanan tertembak secara tidak terduga. Anton yang berada tepat di dekat wanita itu pun sungguh merasa syok. Hingga, tubuh wanita yang ia usir itu tumbang bersama darah yang terus saja mengalir dari bagian kepala.

Tak sempat mengontrol keterkejutan awal, mereka kembali dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita bertopeng. Rain yang tadinya hanya terdiam di dekat tangga, menghampiri sang mama yang sangat syok, memberikan ketenangan agar mamanya bisa kembali ke kenyataan. Lalu, dengan mata yang masih menatap ke arah pintu masuk, Rain bisa melihat bagaimana sang ayah dicekik lehernya. Oleh wanita bertopeng yang datang secara tiba-tiba.

Siapa dia? Apa urusannya dengan keluarga Smitt? Apa tujuannya? Rain tidak mengerti sama sekali. Jika boleh Rain berburuk sangka, dia ingin bertanya, 'apakah dia kak Sasa?' Namun, ayolah, Sasa si Queen Smitt tidak mungkin melakukan hal sejauh ini, bukan? Lalu, jika prasangka Rain itu diutarakan, akan bisa ditepis oleh kenyataan, bahwa postur tubuh wanita itu tidaklah sama seperti kakaknya. Meski Rain tidak tahu kabar Alexa sejak kakaknya itu berangkat ke luar negeri, namun Rain tetap bisa mengenali lewat naluri jika itu bukanlah kakaknya.

Sosok itu berjalan ke dalam rumah, sembari menyeret tuan besar Smitt yang kesulitan bernapas. Rain masih mendekap sang mama, seraya matanya memperhatikan langkah si wanita misterius. Wanita itu berdiri di depan Rain dan mamanya, membuat Rain semakin mengeratkan dekapannya.

"Selamat siang, Tuan Muda Smitt," sapa wanita itu.

"Lepasin Papa gue! Bilang lo siapa dan apa mau lo datang ke sini dengan membuat keributan?" Rain tajam mengatakan itu, membuat wanita bertopeng di hadapannya tersenyum tanpa Rain ketahui.

"Aku hanya ingin memberi kakakmu itu pelajaran karena dia sudah berani membunuh King dan Junior. Seperti prinsip mafia, darah dibalas dengan darah dan nyawa dibalas dengan nyawa."

"Aku Anya, Anyara -"

"Anyara Aquiline Edelweis!" Suara dari arah pintu masuk itu menggantikan Anya yang akan memperkenalkan nama lengkapnya. Semua mengarah pada pintu masuk,  sosok Alexalah yang ada di sana, ditemani Arga dan anggota inti DOD lainnya. "Anya, stop being such a coward!" sambung Alexa setelah berhasil menghampiri Rain dan sang mama.

"Buka topengmu dan tunjukkan wajah aslimu, Anya!" Sesuai dengan yang Alexa katakan, sosok wanita di hadapannya--Anya atau Jihan palsu--membuka topengnya. Seperti dalam keadaan slow motion, wajah cantik milik Anya terlihat secara bertahap, tanpa .

Behind The Darkness [#MG2]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang