"Appaaaa!! Tungguu!!" Ryujin berlari masuk ke mobil dengan tergesa-gesa. Dia menggigit sepotong roti dengan sebotol susu di tangan kanannya dan dasi di tangan kirinya. Tak lupa dia menyandang tasnya yang berisi buku-buku baru.
Jinyoung menghela napas. Beginilah kelakuan putrinya, selalu bangun siang dan memaksa untuk berangkat dengannya.
"Jika kau belum siap, kenapa tidak berangkat dengan tuan lee, dia akan setia menunggumu hingga kau selesai bersiap-siap" jinyoung memperhatikan tampilan ryujin yang selalu style kemana pun dia pergi. Dia menggunakan seragam baru yang dibuat modis dengan tampilan trendi, ditambah topi baret dan dasi kupu-kupu dengan bandul mewah ditengahnya.
"Kyaa, kenapa kau menggunakan dasi itu? Dan mana rompimu? Kenapa baju ini terlalu pendek? Dan topi apa ini? Kau akan bersekolah atau-?"
"Appa ini fashion.... Aku rindu menggunakan seragam sekolah. Selama ini hanya menggunakan baju bebas" ucap ryujin terlihat kegirangan menggunakan seragamnya.
Sekolah menengah dia habiskan di amerika yang tak pernah menggunakan seragam saat sekolah. Jadi dia sangat antusias setelah kembali ke korea, apalagi dia bisa memakai seragam lagi setelah terakhir kali di sekolah dasar.
"Tapi tidak seperti ini, kau akan terlihat mencolok karena akan berbeda dengan teman-temanmu yang lain. Lagipula ini hari pertamamu sekolah"
Ryujin hanya menanggapi dengan senyuman. Seperti inilah ayahnya yang selalu memperhatikannya. Yang selalu peduli atas apapun tentang dirinya. Yang selalu ada untuk dirinya. Ayah yang sangat dia sayangi.
"Appa,,"
"Hmm?"
"Apa kau akan menjemputku sepulang sekolah?"
Jinyoung mengangguk. Sesibuk-sibuknya dia, dia akan menyempatkan diri untuk menjemput, mengantar dan menemani ryujin jika dia merasa sepi atau butuh ditemani. Dia sangat menyayangi putrinya ini. Karena baginya di dunia ini prioritasnya adalah ryujin. Dia tidak ingin menjadi ayah yang sibuk tak memperhatikan anaknya, sehingga membuat anaknya memiliki pergaulan yang tidak baik.
Sesampai di sekolah ryujin turun dari mobil dan berjalan memasuki gerbang sekolah.
"Ryujin-aa,, kabari appa jika kau sudah pulang"
Ryujin tersenyum dan mengangguk. Dia melambaikan tangan pada ayahnya dan kembali berjalan ke gerbang sekolah.
♡♡♡
Sesampai di kelas, ryujin melihat banyak wajah baru yang tak dia kenali. Teman-teman yang dia kenal pun tidak satu kelas dengannya. Disinilah dia berada, di salah satu sekolah elit seni terbaik korea yang berisi para siswa dengan seni-seni terbaik.
Ryujin berjalan kesalah satu bangku di sudut kiri menghadap jendela. Dia meletakkan tasnya di atas meja dan menata rapi mejanya.
"Annyeong.. na ireumen choi jisu" lia membalikkan badannya menghadap ryujin dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
Ryujin terkejut, dia tak berniat untuk membalas sapaan dari lia.
"My english name is Julia, just call me Lia" lia masih mengulurkan tanganya dan tersenyum."Aahhh, ryujin" ryujin lalu mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan lia.
Lia mengangguk dan tersenyum.
'Kriiinggg!'
Bel tanda masuk sudah berbunyi. Ryujin dan seisi kelas memulai pelajaran pertama di sekolah. Mereka sebelumnya diberi arahan terlebih dahulu dengan perkenalan wali kelas dan perkenalan teman satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece By Piece [JINJI]
Fanfiction[On Going] 'BAAM!!' Ryujin menutup pintu itu dengan kencang. Jinyoung masuk menyusul Ryujin yang menangis di bawah selimutnya. "Ryujin-aa. Appa mianhe" Ryujin tak membalas ucapan jinyoung. "Appa tau apa yang kau rasakan, tapi kau tidak seharusnya be...