18

83 19 3
                                        

Dua hari semenjak kejadian yang menimpa jisoo dan ryujin. Mereka masih terbaring di rumah sakit. Ryujin sudah sadar sedangkan jisoo masih belum sadar pasca operasinya

Nayeon keluar dari kamar ryujin melihat jinyoung yang baru saja datang dari ruang sebelah.

"Ryujin sudah makan, dia makan dengan lahap. Makananmu ada di atas meja. Makanlah" ucap nayeon.

Jinyoung menghela napas lega setelah mendengar ryujin mau menghabiskan makanannya.

"Gumawo nayeon-aa, tentu saja akan kumakan" jawab jinyoung.

Nayeon mengangguk, membiarkan jinyoung masuk ke kamar ryujin.

Jinyoung melihat ryujin yang tengah mengamati salju yang turun dari jendela kamarnya. Dia berjalan mendekati ryujin dan duduk di pinggir tempat tidur.

Ryujin melihat kedatangan jinyoung. Dia mengamati wajah jinyoung yang berantakan. Kantung matanya terlihat sangat besar, lingkaran hitam diwajahnya tidak bisa ditutupi.

Jinyoung berdiri dan memegang kedua pundak ryujin "Apa yang kau pikirkan ryujin-aa? Bisakah kau katakkan padaku?"

Tidak ada jawaban dari ryujin. "Apa kau juga membenci appa sekarang?" Tanya jinyoung.

Ryujin melihat mata jinyoung dan menggeleng.

"Lalu ada apa? Katakanlah"

"Aku ingin istirahat"

"Ahh nee, baiklah" jinyoung menurunkan sandaran tempat tidur dan merapikan selimut yang menyelimuti ryujin.
"Istirahatlah. Dokter mengatakan kau sudah bisa pulang malam ini" jinyoung mengecup kening ryujin.

Tubuhnya sangat sakit sekarang. Kurangnya waktu tidur dan posisi tidur yang tidak benar membuat tubuh jinyoung sangat lelah.Jinyoung berjalan ke sofa dan merebahkan dirinya di sofa empuk itu. Dia sudah tidak tahan, dia ingin memejamkan matanya sejenak, setelah semalaman ini dia tidak tidur.

♡♡♡

Ryujin terbangun di sore hari. Dia melihat jinyoung yang masih tertidur di sofa. Dia melepaskan infus ditangannya dan berjalan keluar. Dia mencari keberadaan ruang jisoo. Tapi ternyata bersebelahan dengan ruangnya.

Dia mengintip disekitar ruangan dan tidak ada satu orangpun disana. Dia berjalan ke tempat tidur jisoo. Dia melihat jisoo yang masih terbaring tak sadarkan diri di tempat tidurnya.

"Eomma...kau bisa mendengarkan aku kan?" Tanya ryujin mendekat.

Tak ada balasan dari jisoo. Ryujin memperhatikan jisoo, sebuah oksigen masih terpasang di hidungnya. Dia lebih mendekat. Cukup lama dia mengamati jisoo, hingga akhirnya dia membuka suara

"Eomma..."

"...kau tau aku sangat mengagumimu kan? Kau sangat cantik, baik hati dan menawan"

"Aku benci ketika menyadari aku masih mengagumimu sampai saat ini"

"Disaat kau membuat aku sakit hati"

Ryujin menghela napas

"Mengapa?..."

"...mengapa kau datang lagi sekarang?"

"Untuk menyakiti aku dan ayah lagi? Tidak cukupkah untukmu menyakiti kami"

"Selama ini kami menderita, apa kau tau?"

"Aku menderita dengan keadaan semenjak kau tinggal. Semua keadaan memburuk begitu saja saat itu, apa kau tau? Tidak kan?"

Piece By Piece [JINJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang