Jisoo sangat bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan. Dia harus berbaikan dengan ryujin, itu tekad nya. Apapun akan dia lakukan untuk selalu dekat dengan ryujin. Seminggu sudah dia menjalankan aksinya tapi hasilnya belum berbuah. Semua ajakannya ditolak mentah-mentah oleh ryujin, semua barang yang dia belikanpun juga selalu berujung dikembalikan oleh ryujin (kecuali lukisan dari artist favoritnya :D).
Sikap ryujin yang seperti ini membuat jisoo tambah bersemangat meluluhkannya. Sikap jisoo yang pantang menyerah ini membuat jinyoung dan hyunjin prihatin. Namun, jisoo tidak memperbolehkan mereka berdua ikut campur dengan usahanya, yang bisa mereka lakukan hanya melihat dan mengamati setiap pergerakan yang tidak ada hasilnya.
Sampai suatu hari mereka berdua diundang pada acara ulang tahun sekaligus peresmian gallery baru Lee K. Tentu saja ryujin ikut, dia tidak punya alasan untuk menolak undangan itu. Awalnya ryujin meminta diantar oleh ayahnya tapi Jinyoung pun menolak dengan alasan pekerjaan sedangkan dia sudah tau betul ini akan jadi moment antara ryujin dan jisoo.
'Eomma sebentar lagi sampai ryujin-aa' ryujin membaca pesan dilayar handphonenya.
Ryujin tidak membalas. Dia sibuk mempersiapkan dirinya sendiri di depan cermin. Setelah memoles sedikit bibirnya, dia mengambil tasnya dan menuruni tangga. Benar saja, ibunya sudah menunggu di bawah.
"Uuhh cantik sekali" puji jisoo ketika ryujin berdiri dihadapannya.
"Eomma tidak berbohongkan dengan undangan ini kan?" Tanya ryujin tanpa berbasa-basi.
"Aigoo aniyaa. Dia sungguh memberikan ini" jisoo memperlihatkan undangan di hadapan ryujin.
Ryujin hanya berjalan ke depan meninggalkan jisoo. Jisoo tersenyum, tentu saja jisoo sudah tau kelemahan anak ini.
Ketika sudah di dalam mobil, jisoo menyuruh supirnya untuk menjalankan mobil ke tempat tujuan. Diperjalanan, jisoo bercerita bagaimana pertemuan pertamanya dengan Lee K, bagaimana mereka menjadi akrab dan banyak hal lainnya. Ryujin tertarik atau tidak dengan ceritanya dia terus bercerita seakan bercerita dengan orang yang tertarik, nyatanya dia terlihat seperti story telling sendiri.
Sesampainya di tempat acara. Jisoo mengajak ryujin turun. Dia menyapa satu persatu teman yang dia kenal dan tak lupa memperkenalkan ryujin pada teman-temannya. Hingga dia bertemu sang bintang hari ini.
"Waw kau terlihat luar biasa" sapa jisoo pada lee k dengan setelan jasnya yang menawan.
"Hahaha terima kasih. Aku tidak sabar menerima hadiah dari ibu dan anak ini" ucap lee k yang memberi kode pada jisoo.
"Hahaha tentu saja kami sudah menyiapkan. Ryujin sudah menyiapkan sesuatu padamu, karyanya sangat luar biasa" jisoo menunjuk hadiah yang dia letak di meja hadiah.
"Jinjjaa? aku merasa sangat terhormat mendapatkan hadiah dari pelukis pemula yang sangat luar biasa ini" goda lee k pada ryujin.
Ryujin tersenyum "Semoga anda menyukainya" ucap ryujin.
"Tentu saja, tentu saja, bagaimana mungkin aku tidak menyukai karya seni dari artist cantik ini"
"Berhenti menggodanya" ucap jisoo.
"Hahaha baiklah, ada yang ingin aku perlihatkan pada kalian" ucap lee k.
Lee k berjalan ke suatu ruang, dia memperlihatkan salah satu lukisan di dinding ruang itu. Sebuah lukisan wajah ryujin yang dibuat dengan penuh nilai seni yang tinggi. Ryujin terlihat sangat takjub dengan lukisan itu. Dia tidak menyangka lee k akan melukis dirinya.
"Wow!! Wow!! Bagaimana bisa kau melukis seindah ini" ucap jisoo yang juga takjub melihat karya seni itu.
"Seperti yang ku janjikan, aku akan menjual dengan harga tinggi malam ini" ucap lee k.

KAMU SEDANG MEMBACA
Piece By Piece [JINJI]
Fiksi Penggemar[On Going] 'BAAM!!' Ryujin menutup pintu itu dengan kencang. Jinyoung masuk menyusul Ryujin yang menangis di bawah selimutnya. "Ryujin-aa. Appa mianhe" Ryujin tak membalas ucapan jinyoung. "Appa tau apa yang kau rasakan, tapi kau tidak seharusnya be...