"Jongmal appa??"
"Wae? Pelankan suaramu ketika berbicara dengan orang tua" jinyoung kembali fokus pada pekerjaannya.
"Lisa seonsaengnim akan datang ke korea, apa itu benar?" Tanya ryujin antusias.
"Eoh, kemarin dia menelponku untuk bertemu denganmu"
"Jinjjaaa? Kapan dia akan tiba?"
"Malam ini"
"Berapa hari dia akan-"
"Dia akan menetap disini" ucap jinyoung.
"JINJJA??!!"
Jinyoung menganggukkan kepalanya tenang sambil tetap melanjutkan pekerjaanya. Dia tau anaknya ini sangat menyukai lisa sebagai guru dancenya. Maka dari itu dia menawarkan lisa untuk menetap di korea.
"Huaaa yess!!" Ryujin terlihat sangat senang dan menari-nari tak karuan.
'Tok tok tok'
"Hoejangnim, ada yang ingin bertemu dengan anda"
Jinyoung mengangguk
"Baiklah, aku akan pulang, terima kasih appa, sampai bertemu di rumah" ryujin mendekat dan mencium pipi kiri jinyoung.
Ryujin berbalik dan melangkahkan kakinya keluar, namun langkahnya terhenti ketika melihat tamu yang tak disangka muncul dibalik pintu ruangan dan berjalan masuk.
Ryujin melihat jinyoung yang sama terkejut dengannya ketika melihat orang yang masuk tersebut adalah jisoo. Jisoo pun terkejut menyadari ryujin berada di ruangan ini.
Setelah terdiam beberapa saat jinyoung akhirnya membuka suara "Ahh nee, silahkan duduk" jinyoung mempersilahkan jisoo duduk di sofa.
Ryujin masih berdiri di tempatnya. Dia menatap ayahnya penuh arti, sementara jinyoung hanya membalas tatapan itu dengan diam. Ryujin pun memilih melangkahkan kakinya keluar dengan wajah kesalnya.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya jinyoung ikut duduk di sofa. Dia sedikit khawatir dengan keadaan jisoo ketika mengingat dia baru saja kehilangan ayahnya dan berita terbaru suaminya yang selingkuh dan terjerat beberapa kasus sehingga harus membawanya ke penjara.
"Cukup baik siang ini"
Jinyoung mengangguk-angguk mendengar jawaban jisoo.
"Rose Petal Tea? Apa teh itu masih menjadi favoritmu?" Tanya jinyoung.
Jisoo tersenyum dan mengangguk
"Jika tidak merepotkan""Tentu saja tidak" jinyoung berjalan ke meja tempat minumannya dan menyajikan dua gelas rose petal tea untuknya dan jisoo.
Jinyoung memberikan teh itu pada jisoo dan kembali duduk.
"Apa yang membawamu kemari?" Tanya jinyoung tanpa basa-basi karena sepertinya jisoo sedang tidak ingin berbasa-basi."Pembunuhan berencana, penggelapan dana perusahaan, penipuan, transaksi ilegal apa kau yang melaporkan itu semua?"
Jinyoung metakkan kembali cangkirnya di meja, dia lalu menghela napas.
"Maaf jika kau tersinggung. Ya, aku yang melaporkannya"Jisoo mengangguk paham atas pengakuan jinyoung.
"Apa boleh aku mengetahui hal yang lebih mendetai atas semua kasus yang dia perbuat? Pembunuhan berencana? Siapa yang dibunuh? Kemudian, penipuan seperti apa yang dia lakukan? Transaksi ilegal?" Tanya jisoo.
Jinyoung menghela napas "Dia menjadi dalang kematian ketua Youngsang grup yang dulu" jinyoung menatap jisoo.
"Ayah kandungku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece By Piece [JINJI]
Fanfiction[On Going] 'BAAM!!' Ryujin menutup pintu itu dengan kencang. Jinyoung masuk menyusul Ryujin yang menangis di bawah selimutnya. "Ryujin-aa. Appa mianhe" Ryujin tak membalas ucapan jinyoung. "Appa tau apa yang kau rasakan, tapi kau tidak seharusnya be...