16

94 21 1
                                    

Jisoo dan ryujin menyusuri satu persatu lukisan yang terpajang di dinding.

"Apa kau ingin satu?"

"Apa eomma sedang merayuku?"

Jisoo tersenyum "bukankah ada yang kurang ketika pergi ke suatu pameran tidak membeli sesuatu?"

"Dweseo" ryujin berjalan mendahului

"Ryujin-aa!" Panggil yeji.

"Kyaa kau dari mana saja??"

"Mian, aku pergi membeli lukisan dengan ibuku" tunjuk yeji pada ibunya yang masih berbincang dengan temannya

"Eoh? Ahjumma annyeong"

"Annyeong yeji, kau kelihatan sangat cantik hari ini" ucap jisoo.

"Ahjumma selalu membuatku malu" ucap yeji.

Jisoo tersenyum. Kemudian dia menunjuk satu lukisan yang dia sukai untuk dibeli.

Seulgi datang dan tersenyum pada ryujin
"Ryujin-aa apa kau mau aku kenalkan dengan lee K?" Tanya seulgi.

"Sudah aku kenalkan" jawab jisoo.

"Jinjja? Wah kau pasti senang?"

Ryujin hanya tersenyum menanggapi.

"Hmm bagaimana kalau kita pergi makan. Yeji sudah mengeluhkan perutnya yang lapar dari tadi" ajak seulgi.

"Dwesseo, aku pulang saja, ayah menunggu" jawab ryujin.

"Tak usah berbohong, ayahmu menelpon bahwa dia ada urusan di jepang dan menyuruhmu menginap dirumah malam ini" ucap seulgi.

Mendengar itu ryujin hanya mengikut. Langkahnya sudah salah.

"Kajja" jisoo menanggapi dengan memegang tangan ryujin dengan kuat agar ryujin tidak menolak.

Merekapun pergi makan dan menghabiskan waktu bersenang-senang hingga malam hari. Jisoo mengantarkan mereka ke rumah seulgi.

Begitu turun dari mobil. Ryujin langsung melangkahkan kaki ke dalam rumah. Sementara yeji mengucapkan terima kasib pada jisoo.

Jisoo hanya menghela napas sabar dengan tingkah ryujin padanya. "Titip anakku" ucap jisoo pada seulgi.

"Tentu saja. Permulaan yang bagus bukan" ucap seulgi tersenyum.

"Gumawo" jawab jisoo. Dia sangat senang menghabiskan waktu dengan ryujin. Betapa dia sangat merindukan ryujin yang ceria, usil dan periang seperti dulu.

"Hati-hati di jalan, telpon aku jika sudah sampai" ucap seulgi.

"Nee chagiaa. Annyeong" jawab jisoo sambil tertawa. Begitulah persahabatan mereka.

♡♡♡

Sore hari jisoo di telpon oleh seseorang. Ternyata orang tersebut adalah kurir yang mengantar lukisan yang jisoo beli untuk ryujin. Jisoo pun bingung akan di taruh dimana. Ryujin masih sekolah dan jinyoung di jepang. Bagaimana mungkin dia akan masuk rumah jinyoung tanpa orangnya.

Dia pun menyusul kurir tersebut kenrumah jinyoung. Dia lalu memberanikan diri untuk menelpon jinyoung untuk menanyakan dimana dia akan letak lukisan ini.

"Yeoboseyeo"

"Jinyoung aku sedang di depan rumahmu. Aku membawa lukisan untuk ryujin. Apa kau-"

Suara pintu terbuka dan memperlihatkan jinyoung yang berdiri tegak di baliknya.

"Kau sudah pulang dari jepang?" Tanya jisoo.

Piece By Piece [JINJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang