🔱 Ngambek

2.3K 216 43
                                    

Jungwon berjalan menuruni tangga saat sang bunda, Eunha, berteriak kalau sarapan sudah siap. Namun langkahnya perlahan melambat saat kedua matanya melihat presensi Jihan duduk di sebelah ayahnya, Mingyu.

Laki-laki itu mendengus. Ia jadi teringat lagi di hari dimana sang bunda terus mengomelinya karena sudah menghilangkan botol tupperware berwarna oren kesayangan bundanya itu. Yang pasti itu semua salah Jihan karena gadis itulah yang membuat sang bunda jadi tahu dengan hal tersebut.

"Nak, sini sarapan. Calon istri kamu udah dateng loh." ujar Mingyu dengan nada suara yang mengejek membuat Jungwon mendelik sinis ke ayahnya itu.

Jungwon berjalan menuju kursi yang berada di sebelah Somi. Duduk disana dengan ekspresi wajah kesalnya.

"Jihan bawain kue nih. Mau gak lo?" tanya Wonyoung sembari menyodorkan kotak berwarna pink berisi kue kering buatan Jihan pada saudara kembarnya itu.

Jungwon menggelengkan kepalanya lalu bersedekap dada. Menatap keseruan antara Mingyu dan Jihan saat ini.

Udah tua masih aja gatel. - batin Jungwon yang sedang mode julid.

Haduh, orang tua sendiri kok dikatain gatel. Dasar Jung-julid-Won.

"Selamat makan!!!" seru Eunha setelah mereka melakukan doa bersama. Mereka menikmati makanan yang dimasak Eunha itu sambil sesekali melempar candaan.

Hanya Jungwon yang menikmati makanannya dengan wajah datar. Laki-laki itu bahkan merasa dikucilkan oleh keluarganya sendiri.

Setelah menghabiskan makanannya, Mingyu dan Eunha pergi lebih dahulu ke kamar, sedangkan Somi langsung berangkat menuju kampus bersama Hyunjin.

Tersisa Wonyoung, Jihan, dan Jungwon. Kedua gadis itu sibuk berbincang tentang idola mereka, sedangkan Jungwon hanya menatap mereka dengan datar.

"Han, bisa bantuin gue gak?"

"Bantuin apa?"

"Temen gue ngajak party tapi harus bawa pasangan. Minta kontak temen-temen lo yang cowok, dong. Buat nemenin gue ke party aja."

Jihan membuka mulutnya untuk membalas ucapan Wonyoung tadi, tetapi Jungwon langsung menyelanya.

"Buat apa temen cowok?! Jihan gak punya temen cowok selain temen-temen gue sama Haruto ya, jing."

Wonyoung menatap kembarannya itu dengan kesal. "Apasi? Gue gak ngomong sama lo ya, nyet."

Jihan menatap Wonyoung. "Ada kok, Wony. Temen kelas gue tapi... Mau?"

Wonyoung menganggukkan kepalanya. "Mauuuu!!! Makasih, Jihan!!!"

Jungwon mendengus kencang lalu menatap Jihan dengan sinis. "Oh jadi kamu punya temen cowok yang lain?"

Jihan menoleh ke Jungwon lalu mengernyitkan keningnya. Gadis itu heran dengan sikap sinis kekasihnya hari ini.

Apa dia ada salah, ya?

"Iyalah. Anak satu kelasku kan kebanyakan cowok, jadi kami berteman. Masa gitu doang gatau."

Jungwon sedikit menggeram kesal mendengar jawaban dari kekasihnya itu. Jungwon bangkit dari posisi duduknya lalu berjalan keluar dari ruang makan. Meninggalkan Jihan dan Wonyoung yang heran dengan sikap Jungwon itu.

"Dia kenapa?" tanya Wonyoung bingung. Jihan menggelengkan kepalanya lalu mengendikkan bahunya.

"Yaudah sana samperin tuh cowok lo. Biar gue yang beresin." ujar Wonyoung membuat Jihan sedikit meringis. "Gapapa, Wony? Gak enak nih gue..."

"Astaga lo kayak sama siapa aja. Serius gapapa gue aja yang beresin. Lo samperin tuh kambing ngambek."

Jihan mengucapkan terima kasih lalu berjalan mencari Jungwon. Ternyata laki-laki itu ada di garasi dan sedang menyiapkan air untuk mencuci motor kesayangannya.

[✅] Daily Life of S3 Perbucinan - AeshypenklyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang