💝 Zoa dan Sifat Jahilnya

1K 126 5
                                    

Zoa merenggangkan otot tubuhnya setelah menikmati keheningan yang terjadi saat ia baru bangun tidur. Sudah sekitar lima menit ia melamun hingga akhirnya ia memutuskan untuk bangkit setelah melihat jam.

Wanita itu berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Sesampainya di dapur, ia memencet saklar lampu namun tak kunjung menyala.

"Ck, pake acara mati segala lagi." keluh Zoa kemudian menguap sebentar. Wanita itu menggaruk kepala bagian belakangnya lalu berjalan menuju kamarnya untuk membangunkan sang suami.

"Nik, bangun... Lampu di dapur mati tuh." ujar Zoa sembari menggoyangkan bahu Niki agar laki-laki itu bangun. Namun, Niki malah mengerang kemudian semakin mengeratkan pelukannya pada guling.

Zoa berdecak kesal. Wanita itu berdiri kemudian menyalakan lampu kamar, mematikan AC, dan membuka gorden dengan lebar.

"Heung... Aduh masih jam tiga, Zoaaaa..." ujar Niki sambil melayangkan tatapan protes pada istrinya yang kini bersedekap dada dan menatapnya dengan jengah.

"Jam tiga palamu kotak. Udah jam empat ini, aku harus masak tapi lampu di dapurnya mati. Ganti dulu sana."

"Gamau ah, males."

"Oh jadi kamu gak mau sarapan?"

"Iya. Sarapan di sekolah aja nanti."

"Kamu... gak suka sama masakan aku, ya?"

Mendengar pertanyaan Zoa yang bersuara pelan dan lirih itu membuat Niki langsung membuka kedua matanya. Laki-laki itu mendapati sang istri menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jempolnya.

"Eh... Bukan gitu..."

"Te—terus apa?"

Sumpah, Niki paling gak bisa lihat wajah memelas dan sedih dari istrinya ini.

Niki menghela napasnya pelan lalu bangkit dari posisi tidurnya. Berjalan mendekati Zoa kemudian memeluk istrinya itu dengan erat. Niki mengelus lembut rambut Zoa, "maaf. Aku gak ada maksud buat bikin kamu sedih."

Zoa menganggukkan kepalanya pelan kemudian melepas pelukan sang suami.

"Kalo kamu gak suka sama masakan aku juga gapapa kok." ujar Zoa yang sudah bersiap untuk keluar dari kamar.

"EEEEE... BUKAN ITU MAKSUDNYA! Astaga... Oke oke aku ganti lampunya sekarang juga biar kamu bisa masak. Bentar, aku mau nyuci muka dulu."

Tanpa Niki ketahui, Zoa sedari tadi menahan tawanya mendengar suara sang suami juga melihat wajah laki-laki itu yang panik.

Setelah Niki mencuci wajahnya, ia langsung menuju dapur. Disana sudah ada tangga yang sepertinya dibawa oleh Zoa.

Memang Zoa memiliki tenaga yang kuat walau terkadang istrinya itu selalu manja padanya.

"Mana lampunya?" tanya Niki. Zoa menyodorkan satu bohlam lampu pada Niki.

Kemudian, Niki meminta Zoa untuk menahan tangga lalu ia pun menaiki tangga tersebut. Zoa menatap suaminya yang sedang melepas bohlam yang sudah rusak itu. Zoa merasa bosan tetapi tiba-tiba saja otaknya menampilkan sebuah ide yang membuat kedua mata wanita itu seketika terbuka.

Tangan kiri Zoa dengan pelan menggelitik telapak kaki Niki yang tidak menyentuh anak tangga.

"Zo, jangan iseng." ujar Niki yang sempat oleng karena kakinya digelitiki oleh istrinya.

"Apaan sih? Dari tadi tangan aku megangin tangga. Fitnah aja kerjaannya." jawab Zoa membuat Niki memutar kedua bola matanya.

Saat Niki baru selesai memasang bohlam lampu yang baru, Zoa kembali menggelitiki telapak kaki Niki. Wanita itu melepas pegangannya pada tangga kemudian tertawa kencang.

[✅] Daily Life of S3 Perbucinan - AeshypenklyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang