130. Tersenyum dong

135 13 8
                                    

"Bagaimana?" Mereka melihat Andre yang duduk di sofa sambil menunduk malu.

"Uhm" Andre benar-benar malu. Pasal nya, tes kesehatan ini tidak di suntik. Cuma tes biasa ajh. Membuat wajah Andre merah padam. Sementara dekat pintu, Mike guling guling ngakak sepuas nya.

"Anu... Em. Maaf" Andre memainkan jari nya dan bibir nya manyun.

"Tidak papa kok, tuan" Bodyguard itu tersenyum pada Andre.

"Tapi kan itu pasti sakit" Andre menunduk merasa bersalah.

"Kami udah di obati, tenang ajh" Bodyguard itu tersenyum

"Em!" Andre mengangguk

"Maaf juga kalian kerepotan" Andre menunduk

"Tidak papa nak! Kamu sehat, kami sangat senang. Tapi saya saran kan agar banyak makan buah buahan, susu dan makan yang banyak ya. Agar nggak dikira cacingan" Dokter itu mengelus rambut Andre. Andre tersenyum pada Dokter.

"Iya! Makasih saran nya, Dok!" Andre mengangkat jempol nya dan tersenyum senang.

Dokter dan petugas kesehatan yang lain nya pergi.

"Nah! Udah di tes silahkan makan!" Deren tersenyum

"Makaaaan" Andre senang. Mike diam-diam ngambil paha Ayam, Andre langsung menarik nya.

"Hehehehe.... Bagi ya" Mike tersenyum senang.

"Ulah! Aing tadi ker sangsara! Berem benget! Malah seseurian bae! Teu ngabantuan adik pungut mnh teh!" Andre marah-marah pada Mike, Mike juga membalas nya hanya iya iya iya.

Deren, Keyla, dan Diana bingung bahasa sunda yang digunakan Andre.

"Jadi?! Boleh gak nih makan bareng?" Mike menutup mulut Andre dengan daging ayam.

"Mangga (silahkan)" Andre duduk tenang dan makan bareng Mike. Kedua nya bercerita bahasa sunda yang membuat Deren, Keyla dan Diana tak paham sedikit pun.

"Kalian bisa gak?! Cerita nya pake bahasa indonesia ajh?! Kalian ketawa, kami gak paham! Apa jangan-jangan kalian ngomongin kita ya?!" Keyla

"Geer lo!" Mike dan Andre kompak.

"Huh! Kalian berdua ini! Harus menghormati gw dong! Gw pemilik rumah mewah ini tau! Kalian berdua cuma di tampung doang!" Keyla sinis

"Ouh iya!" Andre menatap Mike

"Kita kok disini mulu ya?" Andre nge blang guys

"Kan lo disuruh tinggal serumah sama papah lo! Dan lo ngegeret gw" Mike santai

"Papah!! Mamah!! Mereka nyebelin! Pokok nya aku gak mau mereka tinggal disini! Usir kek!" Keyla cemberut dan manja pada Deren

"Uhm! Sayang... Dia juga kan anak papah. Kamu harus mau berbagi, ok?" Deren tersenyum

"Gak mau!!!" Keyla

"Mas! Keyla benar benar gak mau serumah sama anak kamu, kamu usir ya. Tinggal dimana kek gitu, asal jangan sama kita" Diana memeluk Keyla

Telinga Andre yang tajam sedikit tersinggung. Andre yang mulai membaik, langsung drop lagi.

"Bang!" Andre tersenyum

"Em?" Mike menatap Andre

"Nanti kita pergi ajh ya. Gw juga mau beli rumah" Andre tersenyum

"Beli rumah gak kaya membalikan telapak tangan. Nggak kaya beli gorengan juga." Mike

"Gw liat waktu itu, ada rumah yang mau dijual" Andre

"Eh? Rumah yang dekat jalan raya itu ya? Yang luas dan panjang banget ya? Emang duit lo cukup?" Mike

"Em... Mungkin cukup meski harus menghabiskan seluruh uang gw. Nanti gw bisa cari lagi" Andre tersenyum

"Kurangi maen judi lo! Gak selama nya lo bisa menang mulu" Mike menatap tajam Andre. Andre menunduk dan tersenyum.

"Iya bang! Gw janji deh" Andre

"Kalian berdua lagi ngomongin apaan sih? Kok kayak nya seru" Deren tersenyum

"Andre main--"

Bugh!

Kaki Mike langsung di injak Andre dengan keras. "Aaaakh!" Mike kesakitan dan memeluk kaki nya yang di injak.

"Eh?! Kenapa Mike?" Deren

"Gak!" Andre dingin. Terlihat wajah Andre yang kecewa dan dingin itu membuat Deren merasa gugup dan tak bisa berbuat apapun.

'Andre kalo udah diam gini, rasa nya sangat menakutkan' Deren susah menelan slavina nya dan menunduk.

"Deren!" Andre menatap tajam Deren

Deren langsung menatap Andre. "Kok kamu panggil papah dengan nama lagi?! Apa papah melakukan kesalahan?!" Deren menatap Andre sedih.

"Gw dah denger yang lo dan mereka katakan. Kalian mau usir gw ya? Lo juga udah setuju? Btw, gw udah niat kok mau pergi hari ini. Gw juga mau beli rumah! Jadi kalian gak perlu susah susah nampung gw lagi. Karna dari awal gw tau, gw hanya benalu dan sampah dimata kalian" Andre tersenyum

"Gimana kamu ngatain itu, dengan wajah tenang dan tersenyum?! Andre! Papah mohon! Jangan pergi! Nanti Oma bakalan marahin Papah!" Deren segera berdiri dan berlutut di samping Andre.

Mike kasian melihat Deren berlutut "Meski lo berlutut seribu kali pun, lo gak akan bisa meluluhkan hati gw lagi! Makasih makanan nya" Andre cuci tangan dan pergi ke kamar nya untuk merapihkan barang nya dan dimasukan ke tas sekolah.

Mike juga udah siap.

"Andre! Gak! Jangan pergi! Nanti Oma akan marah sama Papah!!" Deren menangis dan memeluk kaki Andre agar gak pergi.

"Deren!" Andre jongkok menatap Deren dengan tenang.

"Lo tau gak? Gak ada yang mau menerima kehadiran gw di dunia ini. Maka dari itu, saat gw denger kalian mau usir gw, gw udah sadar diri kok. Gw bukan anak baperan, tapi gw cuma sadar diri ajh dimana posisi gw" Andre tersenyum dan membantu Deren berdiri

"Sekali lagi, jangan pernah berlutut di depan gw" Andre tersenyum dan hendak pergi, namun Deren menahan tas Andre, membuat Andre terkejut.

"Ada apa lagi?" Andre menatap Deren dengan polos

Hati Deren sangat hancur melihat wajah polos tanpa dosa Andre. Andre yang dipaksa untuk menahan beban berat hidup nya sendirian tanpa siapapun yang dapat di percayai.

"Ndre?! Gw dah hubungi supir gw" Mike santai

"Bisakah kamu tetap disini? Papah masih kangen kamu" Deren menitihkan air mata nya.

"Kita gak tau nasib kita. Kita tadi ketawa bareng, sekarang gw harus menerima kenyataan nya lagi. Gw gak diterima disini. Maaf! Gw harus pergi" Andre memberikan Deren permen agar gak nangis.

"Yok Bang! Besok gw harus sekolah" Andre tersenyum.

"Nak! Gimana kamu hidup sampai besar kaya gini. Gimana masa kecil kamu? Maafkan Papah yang gak pernah tau pertumbuhan dan masa yang udah kamu lewati" Deren menunduk dan menggenggam gangang permen itu.

Deren, Mike, Keyla dan Diana menatap Deren yang seperti putus asa.

"Gimana kamu melewati masa kesepian? Senang? Sengsara di dunia yang begitu kejam?!" Deren menatap tegas Andre. Seakan akan Deren kepo dengan dunia Andre.

Andre tersenyum "Kalo lo pengen tau! Gw akan kasih tau sedikit gimana gw hidup. Dengan tawuran, balapan, dan senang makan. Gw hanya butuh itu. Karna gw tau, dunia ini jahat! Manusia tak ada yang bisa di percaya.

Oh iya, Lo butuh banyak tersenyum, mengikhlaskan, tenang dan positif thingking. Itu akan membuat lo mudah hidup. Tapi sayang, ucapan ini berasal dari anak yang penuh dendam! Yah mau gimana lagi? Dah nasib gw. Hahaha! Pergi ah!" Andre tertawa dengan merangkul Mike.

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang