125. Diam

185 10 41
                                    

"Grrmmm....." Mike sangat geram melihat beberapa orang geng Utara menghadang jalan nya. Mereka membawa kayu, rantai dan gir. Mereka sudah siap untuk tawuran.

"Minggir dari jalan kami, Brengseeek!!" Kiki menyerang mereka, diikuti yang lain. Kecuali para ketua geng, mereka hanya diam.

"Hahahaha! Pasti dia udah mati di wilayah kami! Bos sedang mengurus nya!" Ketua geng Angin utara tersenyum miring.

"Anjing gak boleh menggong gong pada kami!" Leon mengeluarkan rantai nya dan menarik ketua itu dengan rantai lalu di gebuki.

"Serang!!!" Mike memberi perintah

"Mati kalian brengsek!" Hary sangat senang menghabisi mereka.

Para warga di sekitar tak mampu memisahkan mereka.

Nguing! Nguing! Nguing!

Suara sireni membuat mereka berpencar. Terlihat seorang bapak-bapak yang mengendai motor bebek nya menyalakan klakson.

Para geng itu sangat kesal.

"Anjir!!" Mereka melanjutkan tawuran nya.

Tiba-tiba beberapa mobil hitam dan putih menerobos.

"Katakan! Siapa yang main culik culikan sama anak saya, Andre!!" Deren keluar dari mobil hitam dengan gaya cool boy nya.

Mereka terkejut, dan mengetahui status Deren di dunia gelap. Seorang pangeran Mafia yang paling di takuti, dari Jakarta dan sekitar nya dan bahkan wilayah Utara.

Para geng wilayah utara terpaksa untuk mundur dan lari menyelamatkan diri.

"Jangan kasih kendor!!! Seraaaang!!" Deren menyuruh anak buah nya yang selalu di puja-puja mafia kelas kakap lain nya.

"Kalian mundur ajh! Ini biar jadi urusan saya!! Lagian yang di culik itu kan anak saya, Andre!" Deren

"Kami tetap mau bantu, pak! Soal nya... Dia itu terlalu manis buat di gebuki!" Samuel tersenyum

"Bangsat! Si Andre ketua kita!! Meski dia udah keluar, kami tetap menganggapnya ketua kita!!" Bayu

"Ya! Kita harus tolong anak kucing itu!" Leon semangat dan diikuti geng lain.

"Kalian ini.... Baiklah! Ayo bersatu!" Deren tersenyum senang dan menyerang Geng utara. Geng harimau putih, Geng Serigala, Geng Hiu putih dan geng Galaxy saling membantu dan menyerang geng utara dan mengobrak abrik semua tempat untuk mencari tau lokasi Andre.

*

"Mana Deren?!" Dina (Anak pak Udin)

"Mau apa lo? Iket gw segala gini?" Andre menyeringai

"Dimana Deren, bangsaat?!! Gw akan membunuh lo dan dia! Kalian udah bunuh bapak gw!!" Budi

"Budi budi budi..... Yang bunuh bapak lo itu, gw! Abis nya dia mau bunuh gw sih! Eh! Tapi itu gak sengaja sih" Andre tertawa

"Masih sempet lo ketawa?! Tapi ini ketawa terakhir lo, bangsat!" Budi hendak menancapkan pisau pada dada Andre, namun tangan Budi ditahan oleh seseorang.

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang