2

2K 58 5
                                    

Brum brum brum...

Andre dan afril pulang. Afril dibonceng, Andre. Andre melepaskan helm nya dan masuk rumah.

"Heh!" Mamah andre.

"Apa mah?" Andre lemes.

"Mana, afril?"

"Diluar tuh...." Andre pun pergi ke kamarnya. Dan membaringkan dirinya dikamar

"Uuuh... sayang. Kamu cape ya? Mau mamah, buatin kamu minuman nggak?! Kamu mau minum apa?"

"Mamah... aku ingin jus alpukat dong!"

"Ok...." setelah andre ganti baju, Andre hendak makan.

"Heh! Mau apa kau?!" Mamah

"Aku ingin makan, mah. Aku laper...." Andre minum segelas air putih.

"Ouh.... kalo gitu. Kau boleh makan! Tapi, tak disini.... tuh. Dilantai!" Nasi yang telah ada dipiring Andre, di jatuhkan mamahnya.

Andre menunduk 'sabar ndre... sabar. Lo anak baik' Andre memungut nasi itu dan membuangnya. Setelah mencuci tangan, tanpa sepatah kata pun, Andre pergi ke kamarnya.

"Mamah?! Kenapa jahat, sama Andre?"

"Biarin! Dia hanya anak tiri!"

"Tapi, kasian Andre!"

Terlihat Andre memakai jaket hitamnya dan pergi. Afril segera berlari.

"Andre... mau kemana?"

"Cari makan diluar" Andre memunggungi Afril

"Katanya lo, nggak punya uang?" Andre hanya diam. Afril mengeluarkan, beberapa lembar uang nya. "Ini"

"Nggak usah!"

Terlihat belakang jaket Andre. Gambar, harimau putih.

"Semenjak kapan, Andre punya jaket itu?" Gumam Afril.

"Sayang... ayo makan. Kamu lagi apa disitu"

Afril pun mendekati mamahnya dan makan. Makanan nya sangat mewah. Semuanya daging.

"Enakan klo ada Andre disini. Makan bareng kita"

"Sayang, udah jangan mikirin dia. Ayo makan"

*

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Tapi, Andre blom pulang. Afril menonton tv bersama mamahnya

"Berita malam ini... seseorang dari Geng harimau putih, meninggal ditempat. Setelah balapan liar" pembawa siaran berita.

Afril terkejut, karna disana ada jaket yang gambarnya sama dengan Andre. "Andre..." Afril panik sendiri.

Dia segera menelpon, Andre. Tapi, Andre tak mengangkatnya.

"Sayang... kamu kenapa?"

"Mamah! Aku takut, Andre kenapa kenapa... dia pergi kan memakai jaket seperti itu! Mamah... gimana ini?! Kalo Andre yang kecelakaan gimana?!"

'Hah? Hahahaha... kalo dia kecelakaan dan tewas! Berarti, semua harta itu akan menjadi milik anak ku dan aku. Hahahaha....' batin Mamah nya tertawa.

"Sayang... dia pasti nggak pa-pa" Mamah nya menenangkan Afril

"Tapi, dia tak mengangkat telpon ku!! Kita harus kesana!" Afril. Mamahnya pun mengangguk.

'Aku juga ingin tau, dan ingin memastikan anak itu mati!' Batin Mamahnya.

Afril menyetir mobil itu kebut kebutan. Nggak berapa lama mereka pun sampai tkp. Afril segera keluar

"Permisi?! Yang tadi kecelakaan di bawa kemana ya?!" Afril khawatir.

"Tadi dibawa ke rumah sakit, untuk di otopsi" Seorang warga.

Sebelum Afril pergi, terlihat hp Andre. Tangan Afril bergetar dan mengambil hp itu. "A.. andre! Hiks.... hiks...."

Afril dan mamahnya masuk mobil. Mamahnya yang menyetirnya. "Mamah... cepetan!!"

"Iya sayang... ini juga udah cepet!" Mamahnya tersenyum penuh makna.

Afril memperhatikan wallpaper hp, Andre. Yaitu foto andre dan Afril ditaman.

Setelah sampai, di rumah sakit. Afril bergegas. "Sus! Yang tadi kecelakaan dimana?!"

"Mari ikut saya" Afril dan Mamahnya diantar ke ruang mayat.

Afril menangis, setelah berhadapan dengan jasad yang didepannya. Mamahnya tersenyum.

Perlahan lahan, Afril membuka penutup itu. Seketika, Afril melemas. "Syukurlah... ini bukan Kak Andre"

Afril dan Mamahnya pergi. 'Ah... sial!! Kenapa bukan dia yang mati sih?' Mamahnya kesal.

Tiba tiba mereka menabrak seseorang. "Ah.. maaf!" Andre.

"Andre?!" Afril segera memeluk Andre, erat dan menangis. "Hiks hiks hiks.... gw.... gw kira! Lo mati! Hiks.... hiks...." Andre mengelus rambut Afril halus

"Tenang ajh... gw nggak akan mudah mati kok. Gw kan kuat... tanpa jajan juga, gw bisa hidup kok..." Andre tersenyum untuk menghibur Afril

"Janji ya... lo nggak akan pernah ninggalin gw!" Afril masih menangis memegang tangan Andre.

"Iya..." Andre menghapus air mata Afril. "Eh, iya. Kok kalian ada disini?"

"Kami langsung kesini. Karna melihat berita di tv" Mamahnya

"Ouh. Kalo gitu... ayo pulang. Udah, malam nih. Besok sekolah" Andre tersenyum

"Lo juga ayo, pulang!!" Afril "nih, hp lo" Afril memberikan hp Andre. Andre menerimanya dan memasukannya ke dalam saku

"Iya. Nanti gw nyusul. Lo pulang ajh duluan. Gw masih ada urusan"

"Andre!" Andre segera melihat ke arah temen temennya

"Iya, bentar!" Andre tersenyum "cepetan sana pulang... cepet!" Andre berlari menuju teman temannya.

Mereka pun pergi. Afril dan mamahnya pulang.

"Andre mau kemana?" Afril kepikiran Andre

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang