56. Izin

295 16 0
                                    

Akbar, Eva, Dafa, Rafa dan Andre sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Ayah.... Kenapa ayah suruh kami kumpul?" Dafa

"Ehm.... Gini" Akbar tampak ragu-ragu, namun dia menutup mata nya dan menghembuskan nafas berat, mencoba untuk mengumpulkan keberanian.

Akbar berlutut di depan Eva....

"Sayang, Aku mohon izin untuk menikah lagi" Akbar memegang tangan Eva lembut

Hening....

Semua nya terkejut "Ayaaaah!!!" Rafa dan Dafa berbarengan.

Andre memakan cemilan dan tak peduli apa yang terjadi "Hum! Terima ajh bu, lumayan nanti aku punya 2 ibu kan? Uang jajan pun nambah deh, hahahahaha" Andre tertawa

"Andre!!" Rafa dan Dafa memukuli Andre dengan bantal

"Aw! Aw! Aw.... Sakit oy" Andre melindungi kepala nya.

"Memang nya siapa yang bikin kamu jatuh hati selain aku?" Eva menunduk

"sekertaris ku" Akbar lembut

"Haaaaaaaah???!!!" Rafa, Dafa dan Andre terkejut.

"Om Bima?!" Rafa, Dafa dan Andre berbarengan

"Ey! Bukan tau.... Sekertaris ku yang satu nya lagi, dia bernama Hana fauziah. Boleh gak sayang?" Akbar

Eva menutup mulut nya dan menahan suara tangisan nya "I iya! Hiks.... Terserah kamu. Aku rela di madu" Eva berlari menjauh dari mereka.

Andre segera mengejar Eva dan memeluk nya erat. Andre mengelus punggung dan Kepala Eva. Eva menangis di pelukan Andre, namun setelah berpelukan dengan Andre, Eva merasa sangat santai dan rileks.

Eva melepaskan pelukan itu, Andre tersenyum. "Bagaimana perasaan ibu? Kalo ibu merasa sakit, aku akan mencegah ayah untuk nikah lagi! Bahkan aku akan mengacau saat akad nikah kalo perlu" Andre

"Jangan, sayang" Eva mengelus pipi Andre. Andre menghapus air mata nya

"Ehkm!! Ibu.... Karna ibu sedang sedih, aku akan masak buat ibu. Ini spesial! Aku yang akan masak sendiri!" Andre tersenyum

"Baiklah" Eva dan Andre menuju meja makan. Eva melihat Andre yang sedang sibuk, memotong, menumis dan mengoreng.

"Hem.... Sangat harum" Eva tersenyum

Setelah beberapa saat menunggu, Andre menghindangkan beberapa makanan dihadapan Eva.

Eva sangat tergoda dan mulai makan perlahan. "Heeem!! Enak sekali! Andre! Kamu pinter sekali nak" Eva sangat senang

"Hihihi.... Makasih Ibu" Andre mencium kening Eva

"Ibu.... Pikirkan perkataan Ayah. Kalo Ibu merasa sakit, lebih baik jangan menuruti nya" Andre lembut

"Tak apa nak, Ibu sudah tau Ayah mu sedang pacaran dengan sektertaris wanita nya" Eva tersenyum

"Ya udah.... Ibu makan lah, Andre mau susul Ayah" Andre tersenyum dan pergi.

Rafa dan Dafa kesal pada Akbar. Mereka terus menatap Akbar dengan tatapan ngambek nya

"Sudah lah.... Ibu menyetujui ayah untuk nikah lagi. Namun, Ayah harus bersikap adil untuk kedua nya. Jangan sampai ada penceraian, apalagi berpihak pada salah satu saja" Andre tegas

"Iya ndre" Akbar memeluk Andre

"Makasih! Makasih karna kamu sudah membujuk istri ku" Akbar tersenyum dan melepaskan pelukan itu.

Akbar hendak menyusul Eva yang sedang makan "Jangan kesana" Andre mencegah

"Kenapa?" Akbar menatap Andre

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang