21

602 23 0
                                    

Mamah dan afril sedang ngobrol dekat sofa sambil liat tv. Nggak lama kemudian, andre pulang dengan lesu

"Heh?!!" Mamah nya berdiri dan menampar pipi andre. Andre terdiam "kenapa kamu ngabisin uang anak saya?!"

"Sekali kali lah... manfaatin adek yang duitnya banyak" andre menyeringai

Andre menuju kamar nya dan tidur. "Den..." bibi pembantu melepaskan sepatu andre. Andre sangat lelah

"Ndre... luka nya bibi obatin ya" bibi itu menyediakan kotak p3k. Andre mengangguk sambil tersenyum. Bibi itu pun mengobati nya secara perlahan.

"Afril!! Lari!!!" Andre yang sedang tertidur langsung membuka mata nya.

"Eh? Kenapa?" Bibi itu terkejut

"Bi! Afril sama mamah... kenapa ribut sih?"

"Nggak tau" andre pun segera pergi menuju afril.

"Afril... mamah! Kalian kenapa sih? Kok pada berisik?!" Andre terkejut, melihat mereka terikat dan terlakban. Ada 3 orang yang berpakaian serba hitam.

"Pecundang!" Andre membuka baju sekolah nya. Andre dengan lincah menghajar mereka dengan sangat sadis.

Bibi nya segera melepaskan ikatan afril dan mamah nya. Satu orang mau menusuk andre, tapi andre tangkis. Dan menghajar nya sampe nggak berdaya.

"Heh... kenapa kalian kesini?!" Andre menjabak rambut salah satu orang itu

"Ka.. kami hanya ma..u mencuri" salah satu pencuri itu, ketakutan melihat andre.

"Ouh..." andre melepaskannya.

Nggak lama kemudian, polisi datang, dan barengan dengan papahnya datang pulang kantor.

"Terima kasih... udah menangkap mereka. Mereka selalu bisa kabur dari kami" polisi itu menjabat tangan andre

"Nggak masalah... jangan sampe kabur lagi ya" andre tersenyum

"Pasti" mereka pun pergi.

"Ada apa ini?" Papah nya terkejut. Afril segera memeluk papahnya karna ketakutan

"Den. Den andre terluka nggak?" Bibi itu khawatir. Andre tersenyum mengambil bajunya.

"Aku baik baik ajh bi. Aku mau tidur ah... cape"

"Den... mau susu vanila nggak?"

"Nggak bi... makasih" andre membalikan badan nya. Papah nya melihat punggung andre yang ada tato nya.

"Andre!!" Papahnya geram. Andre terus berjalan menuju kamarnya. Papah nya berlari menuju andre.

"Andre!!" Papah nya mengetuk pintu dengan keras "andre! Buka!! Kenapa kamu bertato?! Andre!!"

"Papah... udah. Besok ajh ngomongnya. Kak andre cape, abis berantem..." afril menenangkan papah nya. Mereka pun pergi

*

Keesokan harinya...

Jake, leon dan axil melepaskan jaket nya di depan rumah andre. Mereka mengetuk pintu, dan juga bel.

"Cari siapa ya?" Bibi

"Eh? Bi... kami cari si kampret! Eh... astaga... si andre maksudnya" jake

"Ouh... den andre blom bangun" bibi itu tersenyum

"Apa? Pantesan... tadi chat nggak dibales. Tidur toh...bi boleh kami ganggu?" Leon tersenyum manis

"Ah? Bo.. boleh" bibi itu mempersilahkan masuk.

"Eh? Siapa kalian?!" Papah nya terkejut karna kedatangan 3 orang itu.

"Pagi om... nama saya axil. Dan ini leon sama jake. Kami teman nya andre... andre bilang, dia mau latihan. Tapi, nggak datang datang, maka nya kami jemput"

"Om... kami juga pernah les private disini" jake tersenyum

"Arogan! Pantesan andre jadi gitu" papah nya menatap mereka dalam. Mereka terkejut

"Guys! Cabut!" Andre dingin

"A... andre?" Axil, jake dan leon terkejut.

"Cepet. Tunggu apa lagi... gw pengen latihan nih!" Andre tersenyum

"Andre... kenapa punggung kamu bertato?!!" Papah nya kesal

Andre tersenyum manis "kepo!" Andre mengemut permen dan pergi bersama teman temannya.

Mereka pun balapan, membuat papah nya geram

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang