23. perkumpulan

609 21 0
                                    

"Geng harimau putih, kemana?!" Ketua geng giant, Arfan

"Kagak tau nih, memakan waktu ajh!" Ketua geng serigala, Hary

Tiba tiba segerombolan anak geng harimau putih datang. "Sory bro! Udah nunggu lama ya?! Biasa lah... wilayah sekitar pada macet men. Ada hajatan" Andre duduk dengan santai

"Ngelas ajh lo, kaya bajay!" Ketua geng bintang, Bintang

"Tau nih! Banyak alesannya! Padahal lo paling muda diantara kita! Seharusnya lo hargai kita dong, yang senior" ketua geng api, Niki

"Hahahahaha...." Andre ketawa bersama geng nya "heh! Bukannya dalam satu geng itu tak ada senior dan junior? Yang ada... yang terkuat dan terlemah" Andre tertawa

"Wuah, nih anak pengen dihajar ya?" Hary

"Hei!! Santai bro!!" Arfan

"Cukup!! Di mohon tenang!!" Ketua geng galaxy. Yang terkuat setelah geng harimau putih. Gabungan harimau putih. Gio

Andre santai di kursinya. "Sebaiknya lo cepat ngomong, kenapa kita di kumpulin disini? Gw masih banyak urusan" Andre menyilangkan kedua tangannya di dada sambil menyilangkan kakinya.

"Astaga... Andre! Baiklah... begini, guys! Sebagian dari kita, akan masuk stm. Bisakah kita untuk damai?" Gio menatap mereka

Mereka pun ribut. Hanya Andre yang santai. "Diaam!!!" Andre tegas

"Kenapa?" Alex, anak geng galaxy

"Hei! Menurut gw... ide lo cukup menarik, brother. Gw mau, damai. Asalkan... mereka nggak mengusik kehidupan gw" anak anak geng harimau putih tersenyum dan setuju pendapat Andre. "Gw udah lama, pengen damai sama kalian. Kalo kalian mau damai sama geng gw, gw juga akan mau damai"

"Gw mau!" Arfan mengangkat jempolnya.

"Siapa lagi yang mau? Gw terima perdamaian ini..." Andre lantang.

Geng api, geng bintang dan geng serigala saling tatap

"Gw kagak mau damai sama lo! Andre!" Hary. Geng serigala hampir mau menyerang Andre... tapi mereka sama sama menahan seragan geng nya. "Gw mau, sekarang kita duel!"

"Duel? Buat apaan?" Andre memiringkan kepalanya, sambil ngorek hidung nya yang gatal

"Menentukan siapa yang terkuat pertama lah!" Hary menyeringai "Berani kagak lo?"

"Hahahaha..." Gio dan Andre tertawa.

"Dia kaya nya sudah menyerah, io" Andre tertawa merangkul Gio

"Iya, ndre! Hahahaha... cari mati mereka" Andre dan Gio pun serius lagi.

"Sebelum loncat ke yang pertama... lawan lah gw dulu!" Gio maju di depan andre.

Andre mendorongnya "lo ngehalangin pemandangan ajh tau!" Andre

"Maaf bro!" Gio ketawa "sekarang... ayo. Kita one by one!" Gio menantang hary

"A.. ayo!" Hary gugup

*

Pertarungan mereka hampir imbang, tapi Gio yang menang. Meski pun Gio babak belur, tapi dia berhasil menang.

"Masih mau nantang, hah?" Gio

"Nggak! Ampun..." Hary

Anak anak geng serigala ketakutan. "Gw nggak mau... memaksa kan kehendak. Bahkan melawan musuh yang udah nggak berdaya. Ayo guys... pulang!"

Andre dan kawan kawannya pergi. "Yah... mau ujan! Pakaian gw blom di angkat!!" Andre panik

"Ya elah! Kebiasaan lo... tapi kan ada pembantu lo kan?" Gio

"Si bibi lagi pulang kampung! Gimana nih, kalo sampe keujanan? Wuaa... gw duluan!! Dadah..." Andre ngebut pake motornya

"Ya ampun..." Alex dan yang lain tersenyum

"Hah... selalu ajh, ribut masalah pakaian" Jake tersenyum

"Yah, gimana lagi. Dia anak yang mandiri kalo menurut gw sih" Leon

"Aww... dia itu, adik impian gw, ya tuhan" Gio mencubit Alex. Salah satu panglima di geng nya.

"Apa salah gw... kenapa gw di cubit!" Gio kesal

"Karna andre jauh, dan dia nge gemesin... makanya gw cubit lo untung nggak nyium" Gio tertawa pelan

"NAJIS!!" Alex menjauhi Gio

"Uuuh... Alex imut" Gio tertawa

"Jauh jauh... hus hus!" Alex berlindung di balik adik Gio. Yaitu jio. Jio hanya tersenyum melihat mereka bercanda

"Kok gw kesel ya, liat mereka" Bintang

"Hah... masih kepikiran nih. Mau damai sama mereka atau nggak" Niki cemberut "damai nggak... damai...nggak" Niki mencabuti bulu kaki bintang

"Asw! Bangsat! Brengsek!!! Sakit bego!!!"

"Abisnya gw seneng ajh gitu, nyabutin bulu kaki lo yang panjang ini. Hihihihi" Niki ketawa

"Ketawa lagi, lo! Gw kulitin baru tau rasa lo" Bintang geram

"Uuuh... angan! Acu maci cayang nyawa" Niki mode imut

"Aw... imut nya" Bintang jadi luluh "tapi, lama lama najis juga lo!" Bintang memukul Niki

"Aaaawww!!! Sakit bangsat!!!" Niki memukul balik, pantat Bintang

Hary hanya menatap mereka, dan tak bisa mengartikan perasaan nya. Satu sisi dia sangat membenci Andre, dan yang ke dua. Dia tak mungkin meninggalkan Afril, yang di cintai begitu ajh. Meski dia harus memendam rasa itu...

'Kalo Andre... mati! Afril gw gimana nasib nya? Bukan... bukan Andre yang mati. Bisa bisa gw yang mati duluan... ah! Menyebalkan... kalo rasa sadar diri gw muncul!!!' Hary marah pada dirinya.

"Bos?" Leo menepuk pundak hary

"Cabut!" Hary dan anak buahnya pulang.

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang