15

695 29 0
                                    

Keesokan harinya disekolah...

Anak anak geng harimau putih dan anak anak geng serigala berkumpul dilapangan. Mereka disiram air oleh para osis dan guru.

"Kenapa kalian tawuran!!!" Pak riki

Byur!

Para osis menyemprotkan air. Mereka pun basah. Mereka menghindar dari air ke muka nya. Karna rasa nya perih kalo kena muka.

"Kenapa kau tanyakan?!!" Hary geram. Mereka semua sudah basah. "Apa itu masalah buat lo!"

Pak riki menghajar hary. Hary pun terjatuh karna pukulan itu.

Mereka semua diliatin oleh adik kelas dan teman teman mereka yang lain. 'Sialan... gw dipermalukan gini!' Hary

Andre yang blom datang, membuat mereka khawatir.

"Mana andre!! Andre juga terlibat bukan?!" Pak riki marah pada anak anak geng harimau putih

"Kami nggak tau, pak!"

Afril terkejut, karna andre blom datang. "Aduh... gawat" gumam afril dan putri

"Aduh... gimana kalo dia mendapatkan hukuman lebih berat?" Putri was was

"Heh! Kalian semua... diantara geng kalian, siapa yang nggak hadir hari ini! Bilang ke saya!" Pak riki

"Andre!" Leon "hanya andre dari kami"

"Diantara kami... nggak ada pak!" Miko

"Ouh... jadi cuma dia ajh?!" Pak riki geram

Tiba tiba, andre masuk lapangan. "Kenapa pak?! Geram? Marah?! Hahaha.... kami yang luka, kenapa anda yang marah?!" Andre berhadapan dengan pak riki

Mereka semua terkejut "gila! Dia berani banget?" Yayat. Wakil ketua osis

"Gawat! Bakal dapat masalah nih!" Leon

"Gw udah tau kok! Kalo kami bakalan di d.o seminggu. Dan kami bakal dapat ujian susulan. Lalu kenapa, kami di giniin?!" Andre geram

"Ini untuk membuat kalian kapok!" Pak riki teriak

"Kapok? Tidak akan" mereka pun berkelahi.

"Gawat!" Para osis pun mencoba menghentikannya... tapi tak ada yang bisa.

Pak riki terkenal karna karate nya yang sudah sabuk hitam. "Pak berhenti!!" Para osis dan guru

Pak riki babak belur. Andre terkena beberapa pukulan oleh pak riki. "Sialan..."

"Andre!! Tahan diri lo!" Afril, yayat, putri dan teman teman afril  menahan andre.

"Gw muak!!" Andre teriak

Afril menangis. Andre terkejut, andre melepaskan tangannya yang ditahan dengan hentakan keras.

"Ok ok... gw minta maaf" andre memeluk afril. Mereka terkejut adegan pelukan itu.

Pak riki menahan dirinya. Dia dibopong pak yaya. "Kalian bubar!" Guru bp. Bu eva

Andre memeluk afril erat. "Ndre... bahaya. Lo nyerang pak riki" puad

"Gw udah nggak tahan! Pengen nyerang... gw lumayan puas lah. Hahahaha..."

"Jahat!! Kenapa lo nyerang guru! Nanti lo dikeluarin!" Afril teriak

"Yah... gimana lagi. Itu pemberotakan dari gw!" Andre bangga "udah lo, nangis nya... gw mau makan nih. Laper"

Afril mengangguk. Mereka pun kumpul diatap, sekalian mejemur baju mereka yang basah.

"Lo kemana ajh, baru datang jam segini?!"

"Biasa lah sob.. ada urusan dikit sama yokap dan bokap" andre tersenyum

"Eh... bentar deh. Punggung lo berdarah. Kenapa tuh?" Leon

"Ouh... ini waktu malem. Gw dihajar sama bokap... gara gara gw ketauan tawuran... hah! Nyebelin kan?!"

"Kena apa, lo?!" Jake

"Tangga sama meja" andre santai

"Kenapa nggak diobatin?" Kiki

"Biarin deh... nanti juga luka lagi" andre ngemil

"Susah ya... ngomong sama lo!" Leon bangun.

"Hah... lo, eon. Kaya kagak tau, si andre ajh" jake merangkul leon "dia kan anak kecil!"

"Hei... bacot apaan lo? Lo ngomongin gw anak kecil, hah?! Mau gw hajar?!" Andre kesel

"Hahahaha..." mereka ketawa. Andre pun nyender dan makan cemilan itu.

"Andre..." afril ke atap. Tapi dia terkejut, mereka semua telanjang dada. "Kyaaa!!" Afril dan putri langsung menutup mata nya.

"Apa?!" Andre yang memakai bajunya menatap mereka.

"Kalian semua mesum!" Putri

"Mesum apaan sih... baju kita basah! Kenapa... lo berdua kesini?!!" Jake  kesel

"Kami hanya ada urusan sama andre!" Afril "disuruh pak riki!"

"Hah... dia lagi!" Andre menghembuskan nafas beratnya. "Hah... males banget"

"Ayolah... ini demi untuk ujian nanti!"

"Iya iya..."

"Sob! Kita temenin!" Kiki

"Kagak usah... kalian tunggu ajh, baju kalian kering" andre dan kedua osis itu pun pergi. Andre membawa cemilan karna dia masih laper.

"Kalian berdua mau nggak?!"

"Maulah..." afril.

"A.. aku minta ya" putri. Mereka pun sambil jalan makan cemilan. Andre ditengah.

brandalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang