Part 19

738 79 5
                                    



Pagi ini sekitar pukul 4 pagi, taehyun sudah berpakaian rapi dengan kaus putih dipadukan kemeja motif pohon kelapa, celana pendek warna krem dan sendal jepit biasa. Taehyun mencoba menghubungi nomor ponsel beomgyu namun tidak diangkat sama sekali. Taehyun kemudian berjalan keluar kamar, meninggalkan yeonjun yang masih tertidur pulas.

Pagi ini taehyun berencana untuk memperbaiki mood istrinya yang hancur semalam. Taehyun sangat tak terbiasa dengan diam nya beomgyu apalagi ia sudah terbiasa dengan celotehan beomgyu, membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak semalaman.

Taehyun mengetuk pintu kamar beomgyu dan soobin dan tak lama kemudian pintu kamar terbuka menampilkan soobin yang tampak cukup segar. Sepertinya soobin sudah siap untuk memulai harinya dan taehyun teringat bahwa ia meninggalkan yeonjun yang masih tidur nyenyak. Akankah yeonjun diseret nantinya?

"Pagi noona" panggilnya.

"Oh pagi taehyun-ah. Wah kau pagi juga datangnya" soobin menutup mulutnya dan sempat melirik kedalam kamar sesaat.

"Nde. Aku berencana mengajak beomgyu melihat matahari terbit karena ini hari terakhir kita disini" semangat taehyun. Soobin tersenyum tipis atas jawaban yang diberikan adik sepupu dari kekasihnya itu namun wajahnya berubah menjadi sedikit ragu.

"Aku harap kalian segera berbaikan" kata soobin begitu ia mengingat bagaimana beomgyu tampak marah semalam saat memasuki kamar.

"Untuk itulah aku ingin memperbaiki suasana hatinya sebelum kita pulang besok, noona"

"Itu bagus. Tapi beomgyu..." soobin menggantung kalimatnya, ragu untuk melanjutkan.

"Ada apa noona? Apa beomgyu belum bangun? Tak apa aku akan menunggu sampai dia bangun"

"B-bukan itu... beomgyu sedang tidak ada dikamar sekarang"

"Hm? Lalu kemana dia?" bingung taehyun.

"Tadi pagi dia mendapat telfon dari seseorang. Katanya temannya mengajak bertemu sebentar"

Kening taehyun mengernyit.

"Teman? Disini?"

"Emm... Mungkin temannya kebetulan sedang berlibur juga disini"

"Apa noona tau tempat mereka bertemu?"

"Tidak taehyun-ah. Aku tidak bertanya lebih lanjut kepada beomgyu. Aku merasa tak enak jika terlalu banyak bertanya padanya. Maaf"

"Tak apa noona. Kalau begitu aku duluan noona. Maaf mengganggumu pagi-pagi begini"

"Ah kau sama sekali tak mengganggu. Aku memang sudah bangun sejak tadi. Sebentar lagi yeonjun akan datang kan?"

"Emmm... iya mungkin sebentar lagi. Kalau begitu aku permisi noona"

"Nde"


Taehyun kembali berjalan namun sekelebat pertanyaan datang memenuhi pikirannya. Kemana dimana dan dengan siapa beomgyu bertemu? Apakah itu teman perempuan atau teman laki-laki? Taehyun terus berjalan hingga tak sadar bahwa ia sedang menuruni tangga hotel, bukan lift. Karena sudah terlanjur, akhirnya taehyun memilih menuruni tangga saja. Setelah sampai di lobby, taehyun keluar dari hotel bermaksud untuk menunggu sampai beomgyu tiba. Taehyun khawatir hal serupa tentang penguntit itu bisa saja terjadi lagi.

Taehyun terus menunggu diluar. Dari jalanan yang masih sepi karena masih jam 4 pagi hingga jalanan mulai ramai dilalui orang-orang dan jam sudah hampir menunjukkan pukul 6 pagi. Berbagai gaya sudah dilakukan taehyun dalam upayanya menunggu beomgyu termasuk berdiri seperti patung, bersandar pada tembok luar hotel, berjalan mondar-mandir hingga jongkok.

Saat taehyun masih berjongkok, tiba-tiba ia melihat penampakan beomgyu dari jauh. Taehyun merasa lega bahwa gadisnya baik-baik saja. Ia akhirnya bisa tersenyum senang namun langsung berubah menjadi tanpa ekspresi saat melihat wajah tak asing yang berjalan bersama dengan beomgyu.

Taehyun perlahan berdiri dan saat itulah beomgyu bisa melihat taehyun. Beomgyu berhenti melangkah begitu juga dengan orang disampingnya yang ikut berhenti. Saat orang itu melihat taehyun, ia menyeringai penuh kemenangan pada taehyun.

Beomgyu berlari kecil menghampiri taehyun sedangkan orang itu tak perlu repot-repot ikut berlari. Orang itu hanya berdiri diam ditempatnya, memberikan sedikit waktu untuk beomgyu dan taehyun berbincang karena ia sudah tahu bahwa percakapan mereka setelah apa yang dilihat taehyun tidak akan berakhir dengan baik.

"Taehyun-ah aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku" kata beomgyu sedikit terengah. Beomgyu mengambil sebelah tangan taehyun untuk ia genggam, bermaksud untuk mencegah taehyun pergi secara tiba-tiba.

"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak bertemu dengannya selama perjanjian kita masih berlangsung?" Taehyun menatap beomgyu dengan tajam.

"Sungguh aku bisa jelaskan. Tapi tidak disini" kata beomgyu sambil melihat kekanan kiri dan memang ada beberapa orang yang lewat sepintas melirik kearah mereka. Beomgyu tentu tak ingin menjadi tontonan bagi mereka.

Beomgyu mencoba menarik taehyun untuk masuk bersamanya namun suara seseorang menghentikannya.

"Taehyun-ssi. Kurasa kau lebih butuh penjelasanku saat ini?" Orang itu maju mendekat dengan santainya. Taehyun menatapnya dengan tatapan sedingin es.

"Maaf aku tak suka berbicara dengan orang asing" jawab taehyun. Taehyun sudah hampir masuk karena beomgyu terus menariknya namun orang itu malah memegang tangan beomgyu yang masih menggenggam tangan taehyun.

Taehyun yang melihat tangan beomgyu dipegang langsung menatap sinis pada orang itu.

"Apa aku memberimu ijin untuk menyentuh istriku?"

"Oh wo wo wo wow santai taehyun-ssi. Aku hanya penasaran kenapa istrimu begitu terburu-buru membawamu pergi? Apa ada yang ingin dia sembunyikan darimu?" akhirnya orang itu melepas pegangannya pada tangan beomgyu namun menampilkan senyum mengejek.

"Sebaiknya kau diam alex. Urusan kita sudah selesai. Ayo taehyun" ajak beomgyu namun taehyun malah menahan tangannya, menolak untuk bergerak.

"Beomgyu, kau masuk saja duluan. Aku akan kembali nanti setelah aku menyelesaikan urusanku dengan orang ini" perlahan taehyun melepas tangannya dari genggaman beomgyu.

"Tidak, aku ingin menjelaskan semuanya padamu" beomgyu bersikeras dan saat itu juga taehyun menatapnya dengan serius.

"Masuklah. Aku akan segera kembali" kata taehyun yang berhasil melepas tangan beomgyu.

"Jangan pergi" lirih beomgyu dengan air mata yang sudah mulai menggenang dipelupuk mata indahnya.

"Ikut denganku" kata alex. Taehyun mengikuti dibelakangnya meninggalkan beomgyu yang terduduk lemas didepan lobby. Tepat saat itu juga soobin yang habis mengomeli yeonjun saat mereka tiba di lobby terkejut menyadari beomgyu yang terduduk di lantai.

"Beomgyu-ah!" panggil soobin dengan khawatir.

Taehyun sempat menoleh kebelakang saat suara soobin memanggil nama beomgyu terdengar dan ia bisa melihat bahwa beomgyu-nya sedang menangis dipelukan soobin. Taehyun juga bisa melihat yeonjun yang menatapnya dengan wajah penuh tanya.

Taehyun kembali menatap kedepan mengikuti kemanapun alex akan membawanya. Taehyun rasa memang sudah saatnya untuk menyelesaikan apa yang memang harus diselesaikan. Ia dan beomgyu tak akan pernah bahagia jika masalah ini masih menggantung begitupula beomgyu dan alex. Taehyun percaya pada apapun pilihan beomgyu dan ia sudah sangat siap dengan semua konsekuensi ini.


"Sebaiknya kau diam alex. Urusan kita sudah selesai. Ayo taehyun" kata-kata beomgyu barusan kembali terngiang dikepalanya. Taehyun tersenyum dan dengan ini ia sudah cukup mendapat petunjuk tentang jawaban akhir dari perjanjian ini. Hanya tinggal bagaimana ia menyelesaikannya dengan alex.


TBC

I Say I Love You - TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang