Part 8

785 95 15
                                    


Taehyun baru saja mematikan ponselnya dan menghembus nafasnya dengan berat. Beomgyu datang dari arah taman belakang menuju ruang tamu dimana taehyun sedang berdiri. Beomgyu bisa melihat wajah kesal taehyun.

"Dari siapa?" tanya beomgyu. Taehyun menghempaskan dirinya pada sofa disusul beomgyu yang duduk di sebelahnya dengan sedikit jarak.

"Bibi Bong Cha" jawab taehyun sambil memejam matanya seolah ia sedang memikirkan sesuatu yang sangat membebani. Beomgyu memperhatikan dari samping kanan dengan raut wajah penasarannya.

"Ada apa memangnya? Kenapa kau seperti orang yang baru saja dinyatakan bangkrut?"

"Kau gila? Mana mungkin aku bangkrut..." lirih taehyun.

"Tidak ada yang tidak mungkin tuan 'pelit maaf dan terimakasih'. Just for your information ya... Manusia bisa jatuh hanya dalam waktu singkat jika terlalu sombong, meremehkan dan angkuh! Contohnya kau"

"Kau ingin mengajakku berdebat?" tanya taehyun, tak sedikitpun membuka matanya.

"Tidak aku hanya mencoba memberitahumu, jangan tersinggung jika kau merasa tidak seperti itu. Kecuali benar"

"Hahhh.... lebih baik kau melakukan hal lain saja dari pada memancing kesabaranku"

"Baiklah baiklah.... aku hanya bercanda... astaga kau ini serius sekali"

"Aku tau itu bukan bercanda. Kau menyindirku secara langsung"

"Oh baguslah kalau kau merasa" beomgyu bersedekap dengan wajah sumringah, merasa menang atas perdebatan yang ia mulai. Lagi-lagi taehyun menghela nafas. Melihat taehyun tak ada tanda-tanda akan membalas kembali ucapannya membuat beomgyu merasa tidak senang karena tak ada yang bisa diajak berdebat. Taehyun yang seperti ini untuknya tidak menyenangkan sama sekali. "Baiklah baiklah sekarang serius. Apa yang mengganggumu? Kau terlihat seperti orang kalah judi setelah selesai dengan panggilan itu" lanjutnya.

"Kita diundang makan malam..."

"Oh ya? Kapan? Dimana? Bibi bong cha mengajak kita berdua? Dalam rangka apa?" tanya beomgyu penasaran. Beomgyu sangat ingat bagaimana tatapan yang diberikan padanya saat acara pernikahan berlangsung dari adik perempuannya ayah taehyun itu. Tatapan yang meremehkan dan merendahkan, seolah tidak suka sama sekali dengannya. Sepertinya karena alasan pernikahan tersebut, Bibi bong cha seperti menganggap bahwa beomgyu bukanlah gadis baik-baik.

"Bertanyalah satu satu..."

"hehe iya maaf"

"Nanti malam di rumah aboeji... Tidak hanya kita... Semua keluarga diundang. Hanya acara kumpul keluarga. Kebetulan karena bibi tau kita baru pulang dari jeju jadi dia mengajak kita juga"

"Oh? Kenapa bukan eomeoni atau aboeji yang menelpon?"

"Eomeoni sedang menyiapkan hidangan untuk makan malam nanti dan aboeji masih ada urusan kantor katanya. Jadi bibi yang mengabari" jawab taehyun, membuka matanya perlahan dan melirik kearah beomgyu.

"Waaahhh eomeoni jadi chef hari ini!" seru beomgyu dengan mata berbinar. Taehyun tersenyum tipis melihatnya.

"Ya, bersiaplah karena pukul 6 kita akan berangkat" Taehyun berdiri.

"Hah? Kau tidak salah? Ini baru jam 4 lewat" wajah beomgyu berubah menjadi bingung seketika.

"Ya aku tau... itulah mengapa aku menyuruhmu bersiap sekarang agar kau tidak membuatku terlambat nanti" kata taehyun sambil terkekeh dan tanpa sadar tangannya terangkat untuk mengacak pucuk rambut beomgyu dengan gemas, membuat rambut beomgyu menjadi berantakan.

I Say I Love You - TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang