Part 5

956 104 1
                                    

Ting Tong!

Bunyi bel rumah terdengar dan bibi jane muncul dari dapur menuju ruang utama untuk membuka pintu namun beomgyu menginterupsi langkah bibi jane.

"Tidak perlu bibi, itu tamuku biar aku saja yang buka. Aku ada janji dengan teman jadi aku akan pergi sebentar. Bibi silahkan kembali ke dapur saja" kata beomgyu sambil tersenyum cerah menuruni tangga.

Bibi jane mengangguk patuh dengan membalas senyum lembut kemudian kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya. Bibi jane tidak bisa berbicara karena beliau bisa dikatakan memiliki keterbatasan seperti seorang tuna wicara. Entah apa penyebab beliau kehilangan kemampuannya untuk bersuara, namun kemampuan beliau dalam mendengar tidak kalah dengan orang normal lainnya.

Beomgyu membuka pintu dan disuguhkan pemandangan sang kekasih yang tersenyum lebar memamerkan gigi-gigi putihnya.

"Hai manis" sapanya sambil menengadahkan kepalanya berusaha melihat kedalam rumah.

"Hai, kau sedang mencari apa?" heran beomgyu, ikut menoleh kebelakang untuk melihat apa yang dicari alex.

"Aku mencari ibumu. Apa dia didalam? Aku ingin minta ijin dulu sebelum membawa putrinya untuk pergi berkencan" jawab alex, tersenyum manis ketika beomgyu menoleh kembali padanya dengan cepat.

"O-oh ibuku.. ah itu. Ibu sudah pulang setelah kuenya selesai tadi" beomgyu memaksakan senyumnya.

"Ah begitu... sayang sekali padahal aku ingin menyapanya sebentar. Sudah lama aku tidak bertemu dengan ibumu. Jika begini terus akan semakin susah untukku mendapat restu darinya" sedih alex. Beomgyu menatapnya dengan tatapan merasa bersalah.

"Tak apa ibu akan maklum kok. Ayo berangkat" kata beomgyu sambil tersenyum dan dengan cepat mengalungkan tangannya pada lengan kiri alex, membuat alex tersenyum senang dan melupakan kesedihannya.

"baiklah kajja tuan putri"

Ketika sampai dimobil, alex membukakan pintu mobil untuk beomgyu kemudian mengitari mobilnya untuk sampai ke pintu kemudi.

Hal manis yang selalu alex lakukan setiap kali mengantar ataupun menjemput beomgyu dan hal kecil seperti ini tidak pernah beomgyu dapatkan dari suaminya yang dingin itu. Taehyun begitu tega membiarkannya membuka pintu sendiri. Bahkan taehyun pernah berkata bahwa sampai kapanpun ia tak akan membukakan pintu untuk orang lain selama orang itu masih memiliki tangan dan kaki. Inilah mengapa seorang Kang Taehyun dimata Choi Beomgyu begitu banyak point minus ketimbang plus nya.

-

-

-

-

Sekarang beomgyu dan alex sedang menikmati makan siang mereka diiringi obrolan-obrolan ringan.

"Ngomong-ngomong, kau dan orang itu bagaimana sekarang? Apa kau sudah berhasil membuatnya menyetujui perjanjian itu?" tanya alex tiba-tiba. Beomgyu sempat terkesiap namun segera ia tutupi dengan bersikap tenang. Pikiran beomgyu berkecamuk, antara memberitahu alex apa yang sebenarnya terjadi atau meneruskan kebohongan yang sudah dibuatnya. Kediaman beomgyu membuat alex curiga. "Hei babe" panggilnya sambil menggenggam tangan beomgyu. Beomgyu langsung tersadar dan tersenyum manis pada alex.

"Belum, aku dan dia belum sempat membahas ini" alex menghela nafas berat setelah ucapan beomgyu. Laki-laki itu melepas genggamannya dan menarik tangannya untuk memijit tulang hidungnya. Kebiasaan yang akan dilakukan alex ketika ia sedang menahan emosi atau sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya stress. Beomgyu menatapnya dengan cemas.

"Kenapa belum kau bahas? Aku kan sudah bilang berkali-kali agar kau segera membahasnya" suara alex terdengar sedang menahan emosi. Beomgyu segera menyadari itu.

I Say I Love You - TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang