4. Bad Situation

317 53 5
                                    

happy reading

.

.

.

Keadaan di dalam Mobil semakin ricuh disaat perdebatan yang panjang terjadi sejak tadi. Bukan masalah yang berat, namun masalah sepele yang akan menimbulkan efek yang berat.

Dimana kepedulian antar diri sendiri dan kebahagiaan orang lain adalah taruhannya. Yerin memaksa untuk ikut serta dalam jadwal pagi ini, setelah beberapa perdebatan yang ia lakukan dengan Manajer dan para Anggota.

Idol wanita dengan rambut bercat pirang itu mengabaikan nasehat baik dari orang disekitarnya yang masih peduli akan kesehatannya. Tetapi, disisi lain ia ingin mellihat para penggemarmya tersenyum bahagia atas keikutsertaannya dalam jadwal.

Sejujurnya Yerin tak ingin ada perdebatan seperti ini, ia tak tahu bahwa efeknya akan separah ini. Ia akui dirinya memang keras kepala, namun ia telah memikirkan semua ini dengan matang.

Yerin merasa ia sudah siap akan jadwal hari ini, lagipula menurutnya bahwa Jadwal hari ini cukup mudah dan tak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Hanya perlu memutar otak dan berbicara.

"Aku akan tetap ikut. Tolong jangan halangi aku, jika kalian marah padaku maka lakukanlah. Aku hanya ingin mengikuti jadwal untuk hari ini dan dengarkan permintaanku." ujar Yerin tegas, tanpa melihat kemanapun, hanya ada pandangan datar dan lurus kedepan.

"Baiklah terserahmu, aku tak peduli padamu lagi. Lakukanlah semua hal yang kau inginkan, lakukanlah. Lagipula melarang orang yang keras kepala sepertimu membuang-buang tenagaku yang seharusnya terisi penuh sekarang. Kau sungguh merusak hariku JUNG YERIN !" ujar Sowon marah dengan penekanan diakhir kalimatnya, kedua Manajer mereka sudah menyerah sejak tadi, itulah mengapa mereka hanya diam dan membiarkan anggota lain menasehati Yerin. Tetapi, yang ada hanyalah pertengkaran belaka.

Sowon menyeka air matanya kasar, membuat Yuju dan Umji yang melihatnya merasa khawatir, biasanya jika Sowon seperti ini akan mudah stress dan jatuh sakit. Yuju yang berada disamping Sowon itu menarik Sowon kedalam pelukannya.

Yuju juga sudah tak tahu lagi harus berbuat apa, ia sudah lelah mengingatkan Yerin untuk peduli akan kesehtannya. Begitupula dengan Umji, ia memilih untuk diam saja. Karena apabila ia sedang dalam keadaan marah, maka ia lebih memilih diam sama seperti Yuju. Mereka berdua memiliki karakter yang cukup mirip dengan pemikiran bijak mereka.

"Eonnie apa kau puas dengan semua ini ? Kau sepertinya senang membuat kami khawatir, kau senang saat melihat Sowon Eonnie menangis. Kau senang mengabaikan semua perkataan kami. Apa ini balasannya atas persahabatan kita selama ini ? Kau benar-benar membuat kami kecewa !" ujar Sinb marah, membuat Eunha yang disampingnya harus menarik-narik tangan Sinb agar tak terlalu keras melontarkan kata-kata pada Yerin.

"Ya aku puas ! Kenapa ? Aku sudah bilang aku tidak sakit sekarang ! Apa aku harus meyakinkan kalian berkali-kali hah ? Jika tentang persahabatan aku tak peduli lagi, kalian yang terlalu mengengkang aku. Aku tahu semua tentang diriku lebih dari kalian ! Kalian tak perlu terlalu menghasihaniku !" balas Yerin dengan kemarahannya yang kini sudah meluap diambang batas kesadaran, bahkan ia melontarkan kalimat yang tak seharusnya ia ucapkan.

Mereka semua yang mendengar itu dari mulut Yerin merasa tak percaya kalau itu semua adalah ucapan Yerin. Yang tentunya membuat mereka sakit hati.

"Eonnie, kau sungguh keterlaluan ! Baru kali ini aku mendapati dirimu seperti ini. Kami begini karena kami peduli ! Eonnie lihatlah dari sisi baiknya ! Kau malah menyalahkan kami atas kepedulian kami dan mengambil kesimpulan yang salah. Eonnnie jangan egois ! Buddy selalu paham akan kita, mereka sudah seperti saudara kita. Mereka pasti paham akan keadaan Eonnie !" jelas Sinb panjang lebar, kini ia merasakan perlahan air matanya turun membasahi wajahnya yang sebelumnya sudah dipolesi Make Up tipis saat di Asrama.

Yerin juga merasakan harinya amat sangat terluka atas apa yang ia perbuat, Sowon menangis dan Sinb juga. Mereka menangis karena berdebat dengan Yerin dan Yerin menyakiti hati mereka dengan kata-kata yang tak mereka bayangkan.

"Kalau begitu jangan pedulikan aku ! Aku hari ini akan ikut jadwal ! Jangan ada yang menghentikan aku ! Jika kalian marah padaku maka marahlah ! Dan Sinb jangan pernah memgajakku berbicara ! Aku sungguh muak karena kau tak mengerti keadaanku yang sebenarnya !" seru Yerin membuat kesimpulannya sendiri membuat yang lain hanya pasrah dan menggelengkan kepala mereka tak percaya akan hal ini.

"Kalau begitu yang Eonnie inginkan, baiklah aku akan melakukannya. Aku tak akan berbicara padamu lagi ! Aku tak akan pernah mendekat denganmu ! Aku juga muak Eonnie atas semua kata-katamu, semua itu sungguh membuatku paham bahwa dirimu adalah orang yang tega. TEGA DAN EGOIS !" seru Sinb penuh penekanan.

Kedua Manajer yang didepan hanya dapat menggelengkan kepala mereka pasrah, mereka tak ingin ikut campur kali ini.

Mereka sudah paham bahwa Gfriend akan membaik seiring berjalannya waktu. Gfriend jarang memiliki sebuah pertengkaran apalagi permusuhan karena persahabatan mereka sudah erat sejak lama, maka dari itu ketika mereka mengalami pemberontakan dari masing-masing pribadi, seiring berjalannya waktu maka mereka akan kembali lagi berjalan dengan bahagia.

Hanya dibalik layar mereka akan seperti ini, tapi saat mereka menjalankan Jadwal maka semuanya penuh kedekatan. Karena bagaimanapun juga, mereka harus terlihat selalu baik-baik saja dihadapan para penggemar.

"Aku dapat melakukan semua itu sendiri ! Maka dari itu jangan pedulikan aku !" seru Yerin tegas sampil menatap lurus kedepan, air matanya sudah berkumpul dipelupuk matanya kali ini dan hampir tumpah, hanya saja ia menahan semua itu. Ia benar-benar tak ingin terlihat lemah untuk siapapun.

"Kita akan segera sampai ketempat tujuan, maka dari itu lakukan pekerjaan kalian dengan baik. Keluar dari Mobil seperti biasa seolah tak terjadi apapun pada kalian, karena kabarnya para Penggemar sudah beekumpul ramai diparkiran sebelum masuk pada tempat siaran. Aku percaya pada kalian, karena apapun yang terjadi adalah resiko kalian sendiri." ujar Manajer mereka mengingatkan.

"Nee, Manajer-nim." jawab Eunha tenang, ia benar-benar muak akan kejadian kali ini. Tapi ia memilih untuk diam dan memeluk Sinb yang disampingnya untuk memberikan kenyamanan.

Yerin kini hanya menatap jalan dengan pandangan kosong, sungguh ia tak tahu bagaimana dirinya apabila melalui semua ini tanpa Anggota sama sekali ?

Yerin merutuki semua perkataan buruknya, dalam hatinya ia menyesal. Benar katanya bahwa penyesalan sering datang terlambat. Namun, bagaimanapun itu ia akan tetap pada pendiriannya.

.

.

.

.

.

Jumat, 15 Januari 2020

Thanks For Read, Vote and Comment.


SECRET DIARY [Sinrin & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang